Rabu, 05 Mei 2010

SILUET "PRASANGKA" yang MEMBELILIT NURANI

By: Romald Kahardi.

Pembicaraan di lingkungan sekitarku beberapa hari ini berkutat dengan persoalan kebuntuan komunikasi. Kebuntuan komunikasi ini belum tentu benar dan belum tentu salah. Hal ini sebenarnya sangat mempengaruhi proses komunikasi dalam lingkup keseharianku. Komunikasi terlaksana. Tetapi komunikasinya semu. Semu karena muatan isi komunikasi dalam perbincangan di lingkunganku beberapa hari ini, bahkan beberapa pekan ini "berbau" syak dan prasangka. Prasangka buruk terhadap kinerja pimpinan, prasangka terhadap pribadi-pribadi tertentu, Berprasangka terhadap kebijakan yayasan, pimpinan, bahkan teman /rekan kerja.
Kutulis ini bukan untuk menjelekan rekan-rekan kerjaku, akan tetapi ini yang saya rasakan dalam keberadaan saya selama beberapa pekan akhir-akhir ini. Adakah yang salah di dalam persoalan ini? Siapa yang benar dan siapa yang salah? Siapa yang bertanggungjawab dalam semua persoalan prasangka ini? Jawaban atas beberapa pertanyaan ini hingga kini belum ada. Akupun belum menemukan apa-apa. Aku sendiri kini lagi mencari jalan keluar untuk persoalan konflik batin atas persoalan ini. Aku hanya berpasrah sambil menyerahkan diri kepada Yang kuasa. Biarkan badai ini berlalu!
Prasangka dan prasangka kadang membuat komunikasi buntu. Tetapi kalau aku boleh beropini atau berpendapat tentang persoalan "siluet kebuntuan komunikasi" ini. Aku yakin dan yakin bahwa semua ini bermula dari persoalan "Managemen". Bagaimanana mengelola waktu, bagaimana mengeksekusi hasil rapat, Job deskription dan mengelola emosional pribadi dalam menanggapi isu, selentingan dan tanggapan rekan kerja tentang pelbagai persoalan di LIngkup lingkungan kerja. Persoalan siapa yang bertanggungjawab terhadap semua persoalan ini. Saya yakin ini adalah tanggungjawab kita bersama, namun terhadap persoalan rumit yang "SILUET" ini masih ada yang harus lebih mempunyai tanggungjawab lebih adalah Pimpinanku. Ya, mereka harus bertanggungjawab! Dari sini aku belajar, bagaimana harus mengelola dan memanage situasi ini secara profesional sehigga tidak terpengaruh dengan kehirukpikukkan "siluet prasangka" yang membelit Ladang ini!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar