Selasa, 30 November 2010

Sekenanya saja Hari ini!!!!

By : Romald Kahardi
01.

Kubersyukur atas anugerahMu
dan atas berkat perlindunganMu
Setiap langkah kau bimbing Tuhan
tiada lelah 'tuk beri pertolongan

Kubersyukur bagimu
Kuterima kasih
atas rahmatMu
'tuk berkatmu Tuhan
hari ini

02.

setiap langkah setiap jalan
Kumendapat perlindunganMu
tak pernah goyah
tak pernah takut
kupercaya selalu dalam naunganMu Tuhan


Setiap doa
setiap harap
semuanya tertuju padaMu
terima kasih
terima kasih yesusku!

03.

Hari ini kulambungkan syukur
hari ini kumenghadap altarMu, Bapa
Hari ini kuhunjuk bagiMu
persembahan korban syukur bagiMu.

Hari ini
semua menghadapMu
hari indah 'tuk memujiMu Tuhan
Hari ini semua bersorak Riang
Puji Halelluya

Halleluya puji bagiMu bapa
Hallelluya puji bagiMu bapa
Semua tertuju
semua berharap
berharap akan kasih indahMu.


04.

Indahnya Kasih Tuhan
Indahnya Kasih Tuhan
Tida beda
tiada warna
semua dalam tangannya

Indahnya kasih Tuhan
Indahnya Kasih Tuhan
Semua terpancar
kepada dunia
kasihnya Menggenggam dunia.


05.

SabdaMu Tuhan
pelita hidupku
SabdaMu tuhan
penerang jalanku
bagaikan tongkat
penyangga hidup
bagaikan lilin
memancarkan terang
menghalau kegelapan


06.

Hijauhkan dunia
Alangkah indahnya
kicauan pipit
di pagi, diang dan sore hari

Alangkah indahnya
semilir angin berbisik
di pagi, siang dan sore hari
Itulah anugerah
hadiah pencipta
bagi insan dunia

Ada matahari
pohon dan pegunungan
menambah indahnya dunia
Gemuruh ombak
percikan air
semilir angin
air mengalir sampai jauh
membuat indah dunia

Ayo kita hijaukan dunia
Kita jaga dunia
Rawatlah dunia
dengan perilaku yang manusiawi
Hijaukan dunia
dengan senyum ceria

Hijaukan dunia
dengan pohon
dengan tanaman

Hijauhkan dunia
dengan peduli
peduli kepada kehidupan
peduli pada alam
peduli dengan menanam dan
merawat Pohon
merawat dengan kasih dan
menjaganya dengan kasih
kasih tanpa pamri
kepada alam yang selalu memberikan harapan!

Selasa, 23 November 2010

Ratapan Piluh Dari Lereng Merapi

Oleh : Romald Kahardi, S. Fil.

Kutulis ini untukmu sahabat
Ratapan Piluh anak negeri
mengenang keganasan Merapi
Ada nyawa melayang
Rumah yang hancur
porak beriak
diterpa badai merapi

Kutulis ini untukmu Sahabat
Ratapan piluh anak negeri
Ada ternak mengerang pesakitan
dihimpit awan panas
disiram pasir berundak dari kawah Merapi

Kutulis ini untukmu sahabat
Ratapan piluh anak negeri
sawah ladang terhampar piluh
diam dalam sepi
diamuk batu dan badai lahar merapi

Kutulis ini untukmu sahabat
Tangis bercampur duka
disayat panasnya wedus gembel
membakar sukma dari yang paling luar
menuju kedalaman jiwa insan anak negeri


Kutulis ini untukmu sahabat
untaian doa dan seberkas harapan
dari kedalaman nurani anak negeri
Biarlah badai ini berlalu
'tuk cepat menggapai harapan
akan sebuah kehidupan yang tentram kembai

Kutulis ini untukmu sahabat
Ada debu bercampur kerikil
mencampak pesona jogja
meredam keasrian kota gudeg

Kutulis ini untukmu sahabat
Ada saudara menyerakan tangan
membantu merangkul anak pertiwi
memberi harapan
dan kegembiraan
bagi penduduk semsesta!

Kandang "DOMBA" dan Gembala DOMBA

by: Romald Kahardi

Hari ini, merupakan hari "yang lain" dari hari biasanya. Aku mengambil keputusan sendiri untuk melakukan eksekusi "mengeluarkan domba dari kandangnya" karena belum memberikan susunya kepada tuanya. Tindakan ini membuat kondisi kandang, rumah domba itu jadi Lain! Banyak yang domba dan gembala bertanya , koq segitu sadisnya "gembala" yang satu ini. Tega-teganya mengambil tindakan seperti itu,padahal yang berwenang untuk itu adalah "bukan aku". Awalnya aku agak was-was akan dampak dan ekses dari tindakan yang "tidak terpuji ini". Tapi aku harus melakukan itu karena aku sudah bosan untuk menagih janji dan janji dari "Mereka" akan memberika susu kepada sang gembala.

Aku tahu dan yakin bahwa tindakan saya ini agak melenceng dari arah dan tujuan dari tugas penggembalaan seorang gembala di "kandang" ini. Tapi apa mau di kata, itu sudah terjadi. Aku harus mengadapi resiko menerima komplain dari Pemilik Domba. Aku akan meberikan pertanggungjawaban atas tindakanku itu....

Ada apa dengan dombaku, sehingga "tuan" mengeluarkan dombaku dari Kandang ini? mengapa tidak memberitahukan kepada saya sebagai pemilik dan empunya domba? ayo kita jelasin........ Aku juga tidak mau sembarangan mengeluarkan domba kalau bukan karena sesuatu? Perdebatan akan selalu terjadi dan terus terjadi. Tapi semunya akan terjawab dan clear kalau sudah dibicarakan...... Pelajaran didapat dari pengalaman. Orang bijak bilang, Pengalaman dalah guru yang bijak. Hari ini aku tahu akan arti sebuah konsekwensi dan tanggungjawab! berani berbuat berani tanggungjawab!

Selasa, 09 November 2010

Relawan kemanusiaan

By: Romald kahardi

Aku bangga, anak bangsa rela berbagi dan mencurahkan tenaga, waktu dan pikiran untuk membantu sesama yang tertimpa musbah dan bencana Merapi, Tsunami dan banjir bandang di bumi persada Nusantara. Aku juag hanya bisa berbangga dan memberikan dukungan, berupa doa sambil berharap Tuhan membuka jalan bagi tunbuhnya semangat solider dan kesetiakawanan dalam bingkai empati kepada sesama anak bangsa. Pada titik ini, aku ingin menulis untuk"MU" para relawan kemanusiaan. Ku tulis ini untuk"MU". Dengarkan madah harapan dan senandung Nuraniku ini:

Kutulis untukmu
Relawan kemanusian
Engkau pantang mengeluh
Pantang menyerah
bahu-membahu
berlari
berjalan
mengotong onggokan tubuh dan jenasa anak bangsa
Engkau berrani menantang badai
debu dan awan panas tidak kau hiraukan
Gerimis menyiram pertiwi
engkaupun pnatang berhenti
Di tanganMu nyawa anak bangsa bersandar
jasamu tiada tara.
Engkau pahlawan tanpa tanda jasa
Aku bangga
Bangga pada ketangguhanmu
bangga pada keperkasaanmu
bangga akan tugasmu
bangga akan keberanianmu
Relawan
kutulis ini untukmu
biar nusa dan bangsaku tahu
Kamulah "pahlawan kemanusiaan".