Rabu, 22 Desember 2010

HAri IBu Untuk Siapa?

By : Romald Kahardi

Hari ibu. Itulah julukan untuk tanggal 21 Desember. Pada hari ini orang ramai-ramai mengucapkan salam dan selamat kepada para ibu. hari Bapaknya dimana ya? Hari ibu untuk siapa? demikian judul tulisan ini. Mungkin agak aneh dan barangkali bisa dibilang norakkkkkkkkk. Kayak gak tahu tentang ibu saja. Bukan maksud seperti itu. Hari ibu dikhususkan sebagai penghargaan terhadap Para ibu / Wanita wanita pada umumnya.

Setiap orang mempunyai ibu. Tiap orang juga mendapatkan pengalaman eksistensial dengan sang ibu. Pengalaman yang didapat ketika seorang anak dilahirkan kedunia. Bentuk penghargaanya adalah dengan banyak hal, diantaranya demngan mengkhususkan hari ini untuk IBU. YAAAAAAAAAAA... memang harus begitu.......... So Hormati IBUMU dan juga BApakMU..............!!!!

Simak dan camkan lagu berikut ini, " KAsih ibu kepada Beta, tak terhingga sepanjangmasa... Hanya memberi , tak harap kembali..." Selamat merayakan hari ibu.....!

Selasa, 30 November 2010

Sekenanya saja Hari ini!!!!

By : Romald Kahardi
01.

Kubersyukur atas anugerahMu
dan atas berkat perlindunganMu
Setiap langkah kau bimbing Tuhan
tiada lelah 'tuk beri pertolongan

Kubersyukur bagimu
Kuterima kasih
atas rahmatMu
'tuk berkatmu Tuhan
hari ini

02.

setiap langkah setiap jalan
Kumendapat perlindunganMu
tak pernah goyah
tak pernah takut
kupercaya selalu dalam naunganMu Tuhan


Setiap doa
setiap harap
semuanya tertuju padaMu
terima kasih
terima kasih yesusku!

03.

Hari ini kulambungkan syukur
hari ini kumenghadap altarMu, Bapa
Hari ini kuhunjuk bagiMu
persembahan korban syukur bagiMu.

Hari ini
semua menghadapMu
hari indah 'tuk memujiMu Tuhan
Hari ini semua bersorak Riang
Puji Halelluya

Halleluya puji bagiMu bapa
Hallelluya puji bagiMu bapa
Semua tertuju
semua berharap
berharap akan kasih indahMu.


04.

Indahnya Kasih Tuhan
Indahnya Kasih Tuhan
Tida beda
tiada warna
semua dalam tangannya

Indahnya kasih Tuhan
Indahnya Kasih Tuhan
Semua terpancar
kepada dunia
kasihnya Menggenggam dunia.


05.

SabdaMu Tuhan
pelita hidupku
SabdaMu tuhan
penerang jalanku
bagaikan tongkat
penyangga hidup
bagaikan lilin
memancarkan terang
menghalau kegelapan


06.

Hijauhkan dunia
Alangkah indahnya
kicauan pipit
di pagi, diang dan sore hari

Alangkah indahnya
semilir angin berbisik
di pagi, siang dan sore hari
Itulah anugerah
hadiah pencipta
bagi insan dunia

Ada matahari
pohon dan pegunungan
menambah indahnya dunia
Gemuruh ombak
percikan air
semilir angin
air mengalir sampai jauh
membuat indah dunia

Ayo kita hijaukan dunia
Kita jaga dunia
Rawatlah dunia
dengan perilaku yang manusiawi
Hijaukan dunia
dengan senyum ceria

Hijaukan dunia
dengan pohon
dengan tanaman

Hijauhkan dunia
dengan peduli
peduli kepada kehidupan
peduli pada alam
peduli dengan menanam dan
merawat Pohon
merawat dengan kasih dan
menjaganya dengan kasih
kasih tanpa pamri
kepada alam yang selalu memberikan harapan!

Selasa, 23 November 2010

Ratapan Piluh Dari Lereng Merapi

Oleh : Romald Kahardi, S. Fil.

Kutulis ini untukmu sahabat
Ratapan Piluh anak negeri
mengenang keganasan Merapi
Ada nyawa melayang
Rumah yang hancur
porak beriak
diterpa badai merapi

Kutulis ini untukmu Sahabat
Ratapan piluh anak negeri
Ada ternak mengerang pesakitan
dihimpit awan panas
disiram pasir berundak dari kawah Merapi

Kutulis ini untukmu sahabat
Ratapan piluh anak negeri
sawah ladang terhampar piluh
diam dalam sepi
diamuk batu dan badai lahar merapi

Kutulis ini untukmu sahabat
Tangis bercampur duka
disayat panasnya wedus gembel
membakar sukma dari yang paling luar
menuju kedalaman jiwa insan anak negeri


Kutulis ini untukmu sahabat
untaian doa dan seberkas harapan
dari kedalaman nurani anak negeri
Biarlah badai ini berlalu
'tuk cepat menggapai harapan
akan sebuah kehidupan yang tentram kembai

Kutulis ini untukmu sahabat
Ada debu bercampur kerikil
mencampak pesona jogja
meredam keasrian kota gudeg

Kutulis ini untukmu sahabat
Ada saudara menyerakan tangan
membantu merangkul anak pertiwi
memberi harapan
dan kegembiraan
bagi penduduk semsesta!

Kandang "DOMBA" dan Gembala DOMBA

by: Romald Kahardi

Hari ini, merupakan hari "yang lain" dari hari biasanya. Aku mengambil keputusan sendiri untuk melakukan eksekusi "mengeluarkan domba dari kandangnya" karena belum memberikan susunya kepada tuanya. Tindakan ini membuat kondisi kandang, rumah domba itu jadi Lain! Banyak yang domba dan gembala bertanya , koq segitu sadisnya "gembala" yang satu ini. Tega-teganya mengambil tindakan seperti itu,padahal yang berwenang untuk itu adalah "bukan aku". Awalnya aku agak was-was akan dampak dan ekses dari tindakan yang "tidak terpuji ini". Tapi aku harus melakukan itu karena aku sudah bosan untuk menagih janji dan janji dari "Mereka" akan memberika susu kepada sang gembala.

Aku tahu dan yakin bahwa tindakan saya ini agak melenceng dari arah dan tujuan dari tugas penggembalaan seorang gembala di "kandang" ini. Tapi apa mau di kata, itu sudah terjadi. Aku harus mengadapi resiko menerima komplain dari Pemilik Domba. Aku akan meberikan pertanggungjawaban atas tindakanku itu....

Ada apa dengan dombaku, sehingga "tuan" mengeluarkan dombaku dari Kandang ini? mengapa tidak memberitahukan kepada saya sebagai pemilik dan empunya domba? ayo kita jelasin........ Aku juga tidak mau sembarangan mengeluarkan domba kalau bukan karena sesuatu? Perdebatan akan selalu terjadi dan terus terjadi. Tapi semunya akan terjawab dan clear kalau sudah dibicarakan...... Pelajaran didapat dari pengalaman. Orang bijak bilang, Pengalaman dalah guru yang bijak. Hari ini aku tahu akan arti sebuah konsekwensi dan tanggungjawab! berani berbuat berani tanggungjawab!

Selasa, 09 November 2010

Relawan kemanusiaan

By: Romald kahardi

Aku bangga, anak bangsa rela berbagi dan mencurahkan tenaga, waktu dan pikiran untuk membantu sesama yang tertimpa musbah dan bencana Merapi, Tsunami dan banjir bandang di bumi persada Nusantara. Aku juag hanya bisa berbangga dan memberikan dukungan, berupa doa sambil berharap Tuhan membuka jalan bagi tunbuhnya semangat solider dan kesetiakawanan dalam bingkai empati kepada sesama anak bangsa. Pada titik ini, aku ingin menulis untuk"MU" para relawan kemanusiaan. Ku tulis ini untuk"MU". Dengarkan madah harapan dan senandung Nuraniku ini:

Kutulis untukmu
Relawan kemanusian
Engkau pantang mengeluh
Pantang menyerah
bahu-membahu
berlari
berjalan
mengotong onggokan tubuh dan jenasa anak bangsa
Engkau berrani menantang badai
debu dan awan panas tidak kau hiraukan
Gerimis menyiram pertiwi
engkaupun pnatang berhenti
Di tanganMu nyawa anak bangsa bersandar
jasamu tiada tara.
Engkau pahlawan tanpa tanda jasa
Aku bangga
Bangga pada ketangguhanmu
bangga pada keperkasaanmu
bangga akan tugasmu
bangga akan keberanianmu
Relawan
kutulis ini untukmu
biar nusa dan bangsaku tahu
Kamulah "pahlawan kemanusiaan".

Rabu, 22 September 2010

Kopi dan Budaya Manggarai

Oleh: Romald Kahardi

KOpi, minuman persaudaraan dan minuman khas dan memiliki arti penting dalam budaya manggarai. Setiap tamu yang berkunjung ke rumah kita, pasti disuguhin kopi. Tidak peduli, tamunya minum kopi atau tidak! Itulah keunikan / cirikhas keramahan 'ala' budaya Manggarai.

Jangan dikira bahwa kopi yang disuguhkan kepada para tamu itu adalah kopi kopi dari pabrikan. Bukan! kopi yang disajikan itu adalah kopi hasil olahanmasyarakat sendiri, dipetik ari kebun dan pekarangan rumah; yang dipetik dan diproses dengan cara tradisional. KOpi ini digoreng dengan mengggunakan kayu bakar dalam kuali baja dan di tumbunk dengan menggunakan "ngencung" dan disaring.

Aroma kopinya sangat menantang dan menggugah selera kita, apalagi kalau "'pecandu' dan 'pecinta'kopi. Bagi orang manggarai suguhan kopi kepada para tamu adalah bentuk kepolosan, kejujuran dan keikhlasan, kelapangan hati dan keterbukaan hati dalam menerima Tamu. Tuan rumah sangat senang kalau kopi yang disuguhkan kepada tamu diseduh sampai habis oleh tamu. Itu berarti Kopi yang disuguhkan enak dan merasa dihargai dan dihormati oleh tamu. Demikian sebaliknya.

Efek minum kopi.
Dalam duni kesehatan, minum kopi kadang menjadi momok bagi orang mengidap penyakit tertentu dan kadang juga kopi bisa menjadi 'obat' yang penting dosisnya terkontrol dengan baik. Bagi pencinta kopi, menyeduh kopi/ minum kopi menjadi sumber inspirasi dan pemberi semangat dan meningkatkan stamina.

Sekarang balik ke diri kita masing-masing. Bagi saya kopi memberi efek yang positip bagi tubuh dan kehidupan saya. Tidak minum kopi dalam sehari rasanya belum lengkap hidup di hari itu. Kalau "Anda" salah satu pencinta kopi dan ingin merasakan "sensasi" kopi Manggarai atau ingin mengalami suasana persahabatan dan perkenalan 'ala' budaya Manggarai, saya menantang dan mengajak Anda untuk berpetualang ke "bumi Congkasae" manggarai. Ngopi yuk!!!!

Selasa, 07 September 2010

Ramadan ya Ramadan

By : Romald kahardi, S.Fil.

Marhaban ya Ramadan.
Ramadan adalah bulan penuh rahmat dan berkah bagi Umat islam. Sepanjang Bulan Ramadan saudara-saudara kita yang muslim melaksanakan ibadah puasa. Bagi mereka, Puasa adalah ibadah wajib dan harus dilaksanakan.
Makna puasa bagi Kaum muslimin dari pelbagai sudut pandang:
Puasa adalah saat berahmat.
Saat Allah menyapa
Saat Allah mengetuk hati umat Islam untuk saling berbagi kasih kepada sesama.
Saat dimana orang ditantang untuk mengendalikan diri dari berbagai keinginan.
Pantang makan dari pagi hingga matahari terbenam.
Saat berbagi keceriaan.
Moment pertobatan dosa
Saat beramal
Saat bersedeqah
Saat berbagi
Saat berbenah diri
Saat Allah menyapa umatnya untuk Bersujud kepada ynag kuasa.


Tidaka heran kalau Bulan Ramadan dimaknai secara khusus oleh tiap pribadi umat islam.

Puasa menjadi moment pembebasan dari

Sabtu, 21 Agustus 2010

One in my life

By; Romald Kahardi

Lemang.........!!!!
Nasi Lemang.......... kirain seperti makan apa.......... tau-tau kaya nasi aja... tuch...! Kalo dikampung saya di Flores namanya .... hang bobo.... bobo mole na hang............... hahahahhahahahha......... !

Minggu, 15 Agustus 2010

Hening

Oleh: Romald Kahardi

Hening
Sepi
tiada berbisik
berbicara dalam sepi
diam tanpa kata

alunan musik membelah rongga jiwa
masuk melalui jendela bianglala jiwa
mengalun bagai buih di pantai samudra
tenggelam kedalam jiwa insani
mengetuk jiwa yang sedang dahaga
Menunggu Bumi berpijak pada nurani

Hening
sepi
tiada berbisik
semilir angin mendesih buih
itulah kehidupan anak manusia
masuk dalam relung jiwa
mencari kedamaian
surga dunia!

Rabu, 04 Agustus 2010

METODE BERPROSES DALAM KELOMPOK MEMBANTU SISWA DALAM MENINGKATKAN PRESTASI DAN KREATIVITAS DALAM BERMUSIK


CLASSROOM ACTION RESEARCH
OLEH: ROMOALDUS KAHARDI, S. FIL.

P e n g a n t a r

Puji dan syukur pada Tuhan karena atas berkat bimbingan dan perlindungannya, penulis dapat menyelesaikan tugas Penelitian Tindakan Kelas ini. Penelitian yang dijalankan penulis di sini bertujuan untuk mengevaluasi kinerja dan menemukan masalah serta menemukan strategi pemecahan terhadap proses kegiatan pembelajaran seni Musik di SMA Charitas.

Dalam menyelesaikan penelitian ini, Penulis sangat terbantu oleh adanya dukungan, bantuan dan spirit dari semua rekan-rekan guru di SMA Charitas, Pimpinan dan Staff Pegawai Yayasan Pendidikan Charitas Jakarta. Juga kepada Siswa SMA Charitas, khusunya siswa kelas X-4 yang menjadi objeck penelitian saya ini. Saya sangat terbantu dalam penyelesaian tugas ini. Mereka tidak menyadari dan tidak tahu kalau saya sedang mengadakan penelitian terhadap proses pembelajaran sedang berjalan di kelas; dimana saya adalah guru dan penelitinya.

Saya sangat banggga dan kagum dengan prestasi dan kreativitas siswa kelas X-4 SMA Charitas dalam proses KBM. Mereka sangat berbakat dan hampir 75 % dari mereka pintar nyanyi dan main musik. Saya bangga karena ini adalah Laporan PTK yang pertama yang pernah dibuat secara tertulis dalam bentuk Penelitian.

Penelitian ini jauh dari kesempurnaan. Masih terdapat banyak kekurangan. Karena itu penulis dengan rela dan besar hati menerima koreksi dan masukan yang mendukung kesempurnaan penelitian sejenis di masa yang akan datang. In Omnibus Charitas!

Jakarta, Agustus 2010
Penulis



BAB 1
P E N D A H U L U A N

A. Lartar Belakang

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) merupakan ragam penelitian pembelajaran yang berkonteks kelas yang dilaksanakan oleh guru. Adapun tujuan dari diadakanya PTK ini adalah: Pertama, Memperbaiki dan meningkatkan mutu praktik pembelajaran yang dilaksanakan guru demi tercapainya tujuan pembelajaran. Kedua, memperbaiki dan meningkatkan kinerja-kinerja pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru. Ketiga, mengidentifikasi, menemukan solusi, dan mengatasi masalah pembelajaran di kelas agar pembelajaran bermutu. Keempat, meningkatkan dan memperkuat kemampuan guru dalam memecahkan masalah-masalah pembelajaran dan membuat keputusan yang tepat bagi siswa dan kelas yang diajarnya. Kelima, mengeksplorasi dan membuahkan kreasi-kreasi dan inovasi-inovasi pembelajaran (misalnya, pendekatan, metode, strategi, dan media) yang dapat dilakukan oleh guru demi peningkatan mutu proses dan hasil pembelajaran. Keenam, mencobakan gagasan, pikiran, kiat, cara, dan strategi baru dalam pembelajaran untuk meningkatkan mutu pembelajaran selain kemampuan inovatif guru. Ketujuh, mengeksplorasi pembelajaran yang selalu berwawasan atau berbasis penelitian agar pembelajaran dapat bertumpu pada realitas empiris kelas, bukan semata-mata bertumpu pada kesan umum atau asumsi.

Penulis memilih Pendidikan seni musik sebagai objek dalam penelitian ini karena, Pertama, penulis mengajar Seni Musik di SMA Charitas. Kedua, Selama 6 tahun mengajar di SMA Charitas, penulis melihat dan mengamati bahwa tidak semua siswa mempunyai antusiasme yang tinggi terhadap pelajaran Seni musik.

Patut disadari bahwa, tidak semua siswa yang belajar di Charitas ini memiliki minat dan berbakat dalam musik. Ada yang mempunyai kemampuan lebih di musik, ada yang di bidang olah raga, ada yang dibidang sciense dan bidang-bidang yang lain. Atas dasar itu, penulis sebagai pengampuh bidang studi seni musik berupayah untuk membangkitkan minat dan kecintaan siswa terhadap musik dengan menggalih kemampuan mereka dan mencari metode pemebelajaran yang tepat.

Kreativitas yang dimaksudkan penulis di sini mencakup banyak hal, antara lain : Siswa bisa belajar untuk memainkan alat musik seperti guitar, keyboard, drum dan alat musik yang lain. Siswa dapat membuat / menciptakan lagu sendiri. Siswa dapat berinovasi dan berkreasi dalam kelompok / grup musik di sekolah dan di luar sekolah. Dan yang terakhir, siswa dapat berprestasi dalam bidang Vokal dan Musik atau menjuarai lomba-lomba di sekolah dan di luar sekolah.

Dengan memperhatikan dan mempertimbangkan kondisi siswa di SMA Charitas penulis memilih Tema untuk penelitian ini, METODE BERPROSES DALAM KELOMPOK MEMBANTU SISWA DALAM MENINGKATKAN PRESTASI DAN KREATIVITAS DALAM BERMUSIK DI SMA CHARITAS. Penulis berharap melalui kegiatan Penelitian Tindakan Kelas ini, prestasi belajar siswa menjadi meningkat dan minat siswa untuk belajar musik semakin meningkat.


B. Identifikasi masalah

Ada begitu banyak persoalan yang saya temui dalam proses belajar mengajar di SMA Charitas, khusunya dalam belajar musik. Beberapa permasalahan yang saya temui adalah:
• Tidak semua siswa SMA Charitas memiliki bakat dalam bidang musik.
• Dalam Proses belajar mengajar, terkadang ada siswa yang kurang aktif.
• Masih banyak anak yang suka bercanda dengan teman dalam proses KBM.
• Sebagian Siswa mempunyai animo yang tinggi dalam belajar musik.
• Tuntutan Kurikulum / akademis yang mewajibkan setiap siswa harus memenuhi
nilai SKM yang ditetapkan oleh Guru mata pelajaran / Sekolah.
• Apakah Proses Kelompok dalam bermusik dapat meningkatkan kreativitas siswa
dalam bermusik di SMA Charitas?

C. Rumusan Masalah

Apakah metode berproses dalam kelompok dapat meningkatkan prestasi dan kreativitas siswa dalam bermusik di SMA Charitas?

D. Tujuan dan Mafaat Penelitian

1. Tujuan penelitian dalam PTK ini adalah :

a. Mengetahui permasalahan yang dialami oleh siswa dalam proses pembelajaran,
khususnya pembelajaran seni musik.
b. Memperbaiki dan meningkatkan mutu praktik pembelajaran seni musik demi
tercapainya tujuan pembelajaran.
c. Mengidentifikasi, menemukan solusi dalam mengatasi masalah pembelajaran di
kelas.
d. Mengeksplorasi dan membuahkan kreasi-kreasi dan inovasi-inovasi pembelajaran
misalnya, pendekatan, metode, strategi, dan media) yang dapat dilakukan oleh
guru dan siswa demi peningkatan mutu proses dan hasil pembelajaran.
e. Mengeksplorasi pembelajaran yang selalu berwawasan atau berbasis penelitian
agar pembelajaran dapat bertumpu pada realitas empiris kelas, bukan semata-
mata bertumpu pada kesan umum atau asumsi asumsi semata.

2. Manfaat :

a. Siswa :
1) Meningkatkan Prestasi dan kreatifitas dalam bermusik
2) Saling membantu dalam belajar / saling mengisi kekurangan.
3) Meningkatkan kemampuan dalam menerima pendapat orang lain.
4) Meningkatkan kemampuan bekerjasama dalam kelompok.
5) Mengekspresikan diri melalui musik.

b. Guru :
1) Mempermudah guru dalam mengidentifikasi persoalan siswa.
2) Memperbanyak variasi gaya mengajar.
3) Mengetahui perkembangan siswa.
4) Meningkatkan kinerja dan kemampuan dalam mengelola kelas secara profesional.

c. Sekolah:
Penigkatan kinerja pendidik pada SMA Charitas Jakarta.

E. Indikator Keberhasilan

1. Proses:
a. Tingkat keberanian untuk berekspresi siswa meningkat.
b. Tingkat keaktifan siswa dalam kelompok meningkat.
c. Tingkat kerjasama kelompok dan antusiasisme siswa untuk belajar musik meningkat.

2. Hasil:
a. Antusiasisme siswa untuk belajar musik meningkat.
b. Nilai siswa mengalamai peningkatan.
c. Kreatifitas siswa dalam bermusik meningkat.



BAB II
METODE DAN PROSEDUR

a. Jenis Penelitian

Penelitian ini bersifat kualitatif, berupa Classroom action Research - Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

b. Objek Penelitian

Peserta didik / siswa SMA Charitas Kelas X-4 Tahun 2010

C. Data, Indikator kinerja dan instrumen penelitian

1. Data penelitian

Dalam pelaksanaan PTK ini, penulis mengumpulkan data dari: Catatan guru, catatan siswa, lembar observasi, kertas kerja siswa. Aspek yang diamati untuk memperoleh data penelitian adalah aktivitas siswa dalam proses KBM mata pelajaran Seni Musik.dengan Materi : Teknik Vokal dan Teknik instrumen.

Data yang diambil adalah data kwantitatip dari hasil tes lisan dan praktek, kemampuan masing-masing siswa dalam bernyanyi dan memainkan alat musik, kemauan untuk berlatih dan belajar dari teman dalam berproses di dalam kelompok.

2. Indikator Kinerja

a. Proses:
1) Tingkat keaktifan siswa dalam berproses di kelompok..
2) Tingkat kemauan untuk belajar dan terus berlatih.
3) Kemampuan untuk saling berbagi dan membantu teman dalam proses
kelompok.
4) Siswa berlatih dengan giat dan tekun

b. Hasil:
1) Siswa dapat memainkan Alat musik dengan baik.
2) Siswa berantusias untuk belajar
3) Siswa dapat bernyanyi dengan baik dan benar
4) Kualitas suara – vokal siwa semakin baik
4) Hasil dapat ditunjukkan dengan nilai dari masing-masing siswa.

c. Instrumen penelitian:
Instrumen yang dipakai berbentuk : soal teks, teks musik/partitur musik, observasi dari guru, Aspek indikator penilaian yang sudah ditentukan oleh guru, seperti: Penilaian: kekompakan, harmoni, teknik vokal, teknik instrumen, dan penampilan kelompok secara umum.


d. Prosedur Kerja Penelitian

Ada dua periode / siklus penelitian dan setiap siklus berisi : Perencanaan, Pelaksanaan, pengamatan dan Refleksi.

1. Setting Penelitian

a. Tangal : 26 Juli 2010 – 15 Agustus 2010
b. Tempat : SMA Charitas
c. Waktu : 2 kali pertemuan tatap muka (4 x 45 menit)

2. Langkah-langkah Penelitian

a. Siklus I

1) Perencanaan
• Identifikasi masalah dan penetapan alternatif pemecahan masalah.
• Merencanakan pembelajaran yang akan diterapkan dalam proses belajar mengajar.
• Menetapkan standar kompetisi dan kompetisi dasar.
• Memilih bahan pelajaran yang sesuai
• Mempersiapkan sumber , bahan, dan alat bantu yang dibutuhkan.
• Menyusun lembar kerja siswa.
• Mengembangkan format evaluasi
• Mengembangkan format observasi pembelajaran.

2) Tindakan

• Menerapkan tindakan yang mengacu pada skenario pembelajaran.
• Siswa membaca materi teknik vokal dan teknik instrumen pada buku sumber.
• Siswa mendengarkan penjelasan dari guru
• Siswa dibagi dalam kelompok untuk berlatih vokal dan instrumen.
• Masing-masing kelompok menampilkan hasil kreasinya.

3) Pengamatan

• Melakukan observasi dengan memakai format observasi yang sudah disiapkan.
• Menilai hasil kreasi kelompok dan aktivitas kelompok sesuai dengan kriteria
penilaian yang sudah ditentukan, meliputi: kekompakan, harmoni, teknik
vokal, teknik instrumen, dan penampilan kelompok secara umum.

4) Refleksi

• Melakukan evaluasi tindakan yang dilakukan, meliputi: keaktifan siswa,
evaluasi waktu yang digunakan oleh masing-masing kelompok dalam berlatih.
• Melakukan pertemuan untuk membahas hasil evaluasi tentang skenario
pembelajaran dan lembar kerja siswa.
• Mengidentifikasi nilai / keberhasilan / nilai yang diperoleh siswa dalam
proses ini.
• Melakukan pertemuan untuk membahas evaluasi, untuk digunakan pada siklus
pertemuan berikutnya.

b. Siklus II

1) Perencanaan
• Identifikasi masalah yang muncul pada siklus 1 dan belum teratasi dan
penentuan alternatif pemecahan masalah.
• Menentukan indikator pencapaian hasil belajar.
• Pengembangan program tindakan II.

2) Tindakan

Pelaksanaan program tindakan II mengacu pada identifikasi masalah yang muncul pada siklus 1, sesuai dengan alternatif pemecahan masalah yang sudah ditentukan, antara lain melalui:
• Guru melakukan apersepsi
• Siswa diperkenalkan dengan materi yang akan dibahas dan tujuan yang ingin
dicapai dalam pembelajaran.
• Merotasi Anggota kelompok.
• Siswa mendiskusikan tentang teknik benyanyi yang baik dan cara berlatih
vokal.
• Siswa mengumpulkan bacaan dari berbagai sumber, melakukan diskusi kelompok,
memahami materi dan menulis hasil diskusi untuk dilaporkan.
• Presentasi hasil diskusi melalui praktek.
• Siswa menyelesaikan tugas pada lembar kerja siswa.

3) Pengamatan
• Melakukan observasi sesuai dengan format yang sudah disiapkan dan mencatat
semua hal yang diperlukan yang terjadi selama pelaksanaan tindakan
berlangsung.
• Menilai hasil tindakan sesuai dengan format yang sudah dikembangkan.

4) Refleksi
• Melakukan evaluasi terhadap tindakan pada siklus II berdasarkan data yang
terkumpul.
• Membahas hasil evaluasi tentang skenario pembelajaran pada siklus II.
• Memperbaiki tidakan pelaksanaan sesuai hasil evaluasi untuk digunakan pada
siklus selanjutnya.
• Evaluasi tindakan II.
• Indikator keberhasilan yang dicapai pada siklus ini diharapkan mengalami
kemajuan minimal 10 persen dari siklus I.



BAB III
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Penelitian yang dilakukan penulis dalam PTK dilakukan dalam dua siklus atau dua periode. Penelitian ini berhubungan dengan mata pelajaran Seni musik dengan Materi : Teknik Vokal dan Teknik Instrumen. Pada setiap siklus data yang diambil adalah proses / aktivitas dan nilai evaluasi pada akhir siklus. Hasil Observasi aktivitas siswa dari siklus ke siklus dapat dilihat pada tabel-tabel beriku ini.

Data 1:
Data aktivitas siswa yang relevan dengan pembelajaran; dari jumlah siswa Kelas X-4 SMA Charitas = 27 Orang

1. Siswa aktif dalam kelompok: siklus 1:20 orang =74,07 %; siklus 2:25 orang =
92,59 %
2. Siswa berani untuk mengungkapkan ide dan gagasan dalam kelompoknya: siklus1: 15
orang = 55,55 %; siklus 2:20 orang =( 74,07 %)
3. Siswa mempunyai kemauan untuk berlatih vokal: siklus 1:19 orang = 70,37 %; Siklus
2: 24 orang =74, 07 %
4. Siwa mempunyai kemauan untuk berlatih instrumen: Siklus 1: 15 0rang = (55,55%);
siklus 2:20 orang =74, 07 %
5. Ada kerjasama dalam kelompok: siklus 1:20 Orang = 74, 07 %; siklus 2: 24 orang =
64,80 %
6. Siswa berani bertanya: siklus 1:5 orang = 18,51 %; siklus 2: 8 orang =29,62 %
7. Siswa mendengarkan penjelasan dari guru: siklus 1:20 0rang =74, 07 % 26 orang =
96,29 %

Rata-rata:
siklus 1: 60,31 %
siklus 2: 77,77 %

Berdasarkan data 1 di atas, terlihat bahwa aktivitas siswa yang relevan dengan kegiatan pembelajaran pada siklus 2 mengalami peningkatan dibandingkan dengan siklus 1. Peningkatanya dari 60, 31 % pada siklus 1 menjadi 77,77 % pada siklus 2. Peningkatanya sebesar 17,46 %

Selanjutnya data aktivitas siswa yang kurang relevan dengan pembelajaran terlihat pada tabel berikut.


Data 2:
Data aktivitas siswa yang kurang relevan dengan pembelajaran; dari jumlah siswa Kelas X-4 SMA Charitas = 27 Orang:

1. Siswa tidak / kurang memperhatikan penjelasan dari guru: Siklus i: 7 orang =
25,92 %; siklus 2 : 1 orang = 3,70 %.
2. Siswa mengobrol dengan teman: Siklus 1:8 orang = 29,62 %; siklus 2: 3 orang =
11,11 %.
3. Mengerjakan tugas lain: siklus 1:4 orang = 14,81 %; siklus 2:1 orang = 3,70 %
4. Main HP: siklus 1: 1 orang = 3,70 %; siklus 2: Tidak ada = o %

Rata-rata: Siklus 1= 18,51 %; siklus 2: 4,62 %.

Berdasarkan data 2 di atas terlihat bahwa aktivitas siswa yang kurang relevan dengan kegiatan pembelajaran pada siklus I sebesar 18,51 % dan pada siklus II sebesar 4,62 %. Dengan demikian terjadi penurunan dari siklus I ke siklus II, yaitu sebesar 13,89 %

Data ketrampilan siswa dalam melakukan praktek Vokal dan praktek instrumen dan ketuntasan belajar dari siklus ke siklus dapat dilihat pada tabel berikut.

@ Dataketercapaian indikator yang di tagihkan kepada siswa; dengan Jumlah siswa Kelas X-4 SMA Charitas = 27 Orang
1. Siswa dapat bernyanyi dan memainkan Musik sesuai dengan teknik vokal dan teknik
instrumen yang tepat.siklus I: 19 orang = 70,37 %, Siklus 2: 23 orang = 85,18 %.
2. Siswa yang telah tuntas: Siklus I : 20 orang = 74,07 %. Siklus II: 25 orang =
92,59 %.
3. Siswa yang belum tuntas: Siklus I : 7 orang = 25,92 %. Siklus II: 2 orang = 7,40 %

Berdasarkan data di atas, nilai rata-rata kemampuan siswa untuk bernyanyi dan memainkan musik sesuai dengan teknik vokal dan teknik instrumen yang tepat dan benar mengalami peningkatan dari siklus 1 ke siklus 2. Peningkatanya sebesar 14,81 %.

Demikian juga halnya dengan jumlah siswa yang tuntas dalam materi Teknik Vokal dan Teknik instrumen mengalami peningkatan dari siklus 1 ke siklus 2 sebesar 18,52 %.

Disamping itu, jumlah siswa yang belum tuntas berdasarkan tabel hasil PTK ini mengalami penurunan dari siklus I ke siklus II. Penurunanya sebesar 18, 52 %.



B. Pembahasan

Siklus pertama dilaksanakan dalam dua kali pertemuan. Siswa dalam satu kelas dibagi dalam lima kelompok dengan masing-masing kelompok beranggotakan 5 – 6 orang. Setiap kelompok diberikan lembaran / kertas kerja yang sudah disiapkan oleh guru. Tiap-tiap kelompok diberi waktu untuk mendidkusikan beberapa hal berkaitan dengan Materi Teknik Vokal dan Teknik Instrumen. Setelah itu diberikan waktu untuk mempresentasikan hasil diskusinya.

Bahan / pertanyaan diskusi kelompok berkaitan dengan hal-hal berikut ini :
1) Apa yang dimaksudkan dengan teknik Vokal!
2) Kriteria penyanyi yang provesional !
3) Teknik pernapasan dalam bernyanyi.
4) Harmoni
5) Tanda kunci / Nada dasar
6) Teknik bernyanyi.
7) Cara berlatih vokal / mengasah vokal
8) Timbre / warna suara.

Proses berikunya, tiap-tiap kelompok diminta untuk memilih satu lagu POP untuk dilatih dan dinyanyikan dengan iringan guitar dan keyboard. Masing- masing kelompok diberi kertas kerja yang menjadi pedomaan dalam berproses dalam kelompok. Selain itu diberitahukan kriteria penilain dan nilai minimal yang harus diperoleh oleh tiap-tiap orang. Dalam lembaran penilaian terdapat aspek-aspek penilaian :

• Kekompakan / kerjasama dalam kelompok. (skor 4)
• Teknik vokal (skor 4)
• Harmoni ( skor 4)
• Pernapasan ( skor 4)
• Keaktifan siswa dalam proses kelompok ( skor 4)
• Penampilan dan kreatifitas ( skor 4)

Hasil pengamatan guru menunjukkan pada pembahasan materi Teknik Vokal dan Teknik Instrumen terlihat para siswa cukup antusias mendengarkan penjelasan, antusias dalam mengajukan pertanyaan dan serius untuk berlatih. Namun demikian, tidak semua memperoleh nilai maksimal. Masih ada siswa yang belum tuntas.

Dari penelitian ini, penulis yakin bahwa kreatifitas siswa dapat meningkat dan siswa dapat menunjukkan bakat dan kemampuan dalam bernyanyi dan bermusik dalam kelompok. Nilai siswa akan meningkat dan siswa yang kurang pandai dalam bermusik terbantu oleh adanya sistem ini. Praktek kelompok dapat meningkatkan nilai siswa.

Berdasarkan hasil Penelitian Tindakan Kelas ini, prosentasi ketercapaian dan ketuntasan siswa pada siklus kedua mengalami peningkatan yang signifikan dari pada siklus pertama. Dari penelitian ini, Penulis berkesimpulan bahwa : METODE BERPROSES DALAM KELOMPOK MEMBANTU SISWA DALAM MENINGKATKAN PRESTASI DAN KREATIVITAS DALAM BERMUSIK DI SMA CHARITAS.



BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian di atas, ada beberapa temuan dalam penelitian tindakan kelas, yaitu:
1. Skor rerata aktivitas siswa yang relevan dengan pembelajaran mengalami
peningkatan dari siklus pertama ke siklus kedua, yaitu sebesar 17,46 %.
2. Skor rerata aktivitas siswa yang kurang relevan dengan pembelajaran mengalami
penurunan dari siklus pertama ke siklus kedua. Penurunanya sebesar 13,89 %.
3. Skor rerata kemampuan untuk bernyanyi dan memainkan musik sesuai dengan teknik
vokal dan teknik instrumen dari siklus pertama ke siklus kedua mengalami
peningkatan. Peningkatanya sebesar Peningkatanya sebesar 14,81 %.
4. Siswa yang kurang / tidak bisa bernyanyi dan memainkan musik dapat terbantu oleh
adanya sistim atau berproses dalam kelompok.

Berdasarkan penelitian ini penulis menyimpukan Penulis berkesimpulan bahwa : METODE BERPROSES DALAM KELOMPOK MEMBANTU SISWA DALAM MENINGKATKAN PRESTASI DAN KREATIVITAS DALAM BERMUSIK DI SMA CHARITAS.

B. S a r a n

Berdasarkan temuan-teuan di atas, penulis menyarankan agar:

1. Proses kelompok harus tetap dijalankan dalam proses KBM pelajaran seni musik
di SMA Charitas.
2. Proses kelompok digiatkan dengan memperhatikan rotasi anggota kelompok.
3. Sebagai guru, kita harus pandai-pandai dalam menerapkan metode pembelajaran
yang dapat memacu prestasi dan kreativitas siswa dalam bermusik.
4. Proses pengambilan nilai secara kelompok harus tetap memperhatikan kelebihan
dan kekurangan tiap siswa.



Jakarta, Agustus 2010
Guru Bidang studi Seni Musik SMA Charitas
Peneliti


Romoaldus kahardi, S. Fil.

Kamis, 01 Juli 2010

Jabulani diantara himpitan Vuvuzela

Oleh : Romald Kahardi

The Jabulani is the official match ball for the 2010 FIFA World Cup. The ball, created by sports manufacturer Adidas, was developed at Loughborough University in the UK, and was unveiled in Cape Town, South Africa on December 4, 2009. Jabulani means "rejoice" or "bring joy and happiness" in Zulu. A gold colour version Jo'bulani is for the World Cup final and an orange colour version Jabulani Powerorange is for snow game.

Panggung akbar Piala dunia Afrika selatan tahun 2010 kini telah memasuki babak perempat final.
Ada banayak kisah
cerita dan kabar dari bumi Afrika
Afrika selatan.
Ada tangis dan derai air mata
ada suka cita dan kegembiraan
ada yang lompat-lompat kegembiraan
ada yang mengacungkan tangan
ada teriakan hieteris
dengungan lagu kebangsaan
ada atribut nagara-negara peserta
ada sorakan
teriakan
teriakan golllllllll...
wah....
ada lagu- ost FIFA world CUP 2010
ada jabulani dan ada Vuvuzela.

Aku amat tertarik untuk mengulas tentang keberadaan Jabulani, si kulit bundar yang dimainkan, digiring dan yang dijebolkan kr gawang lawan oleh para pemain bola di Afrika selatan serta riuh-rendah auman vuvuzela, trompet khas Afrika yang ditiupkan penonton dan suporter dari teribun penonton. Vuvuzela. Aku memberikan julukan dan nama untuk vuvuzela ini "lebah bibir" dari Afrika.

Ada apa dengan Jabulani?

Sejak awal babak penyisihan grup, jabulani sudah menuai kritik dan protes dari insan sepak bola...... menurut mereka, Jabulani, si kulit bundar yang digunakan di Piala dunia kali ini, terlalu ringan dari ukuran Bola pada umumnya. Hal ini menyebabkan pemain susah dan sulit untuk memprediksi arah bola yang akan di kick. Selain itu Jabulani ini juga membuat penjaga gawang haris berekstra keras menjinakkan jabulani yang ditendang para pemain lawan ke muut gawang. Salah-salah bisa terjadi blunderrrrrrrrrrr............... Arah bola yang tak jelas dan tak menentu...... dan yang paling menantang saya adalah, anggapan dari banyak pelatih timnas, pengamat sepak bola dan pemain adalah : tudingan Jabulani sebagi alasan penceklik Gol di Piala Dunia kali ini. Walaupun kadang hati kecil saya bergumam, kalau ini benar, mengapa gol-gol indah dan menawan di Piala dunia 2010 Afrika selatan???? Bukan hanya itu, masih ada lagi protes dan kritik yang lain..............!! Semua kritik dan protes itu ditujukan kepada FIFA sebagai penyelenggara Piala Dunia......... Di tengah riuh dan omongan miring terhadap keberadaan jabulani di kancah FIFA world cup 2010 Afrika selatan ini masih ada harapan dan jawaban FIFA terhadap Jabulani dengan mengagendakan penggantian jabulani di partai final nanti ...."JO'bulani". Kita tunggu Apa sih bedanya jabulani dan Jo'bulani itu.... dan gimanasih Jo'bulani itu? Kita tunggu di Partai Final nanti.....!

Ada apa dengan Vuvuzela?

The vuvuzela (pronunciation: /vuːvuːˈzɛlə/), also known as lepatata (its Tswana name) is typically a 65 cm (2.13 ft) plastic blowing horn that produces a loud, distinctive monotone note, typically around B♭3[1] (the B♭ below middle C).[2] A similar instrument, known as the corneta, is used in Brazil and other Latin American countries. Many types of vuvuzela, made by several manufacturers, may produce varying intensity and frequency outputs.[3] The intensity of these outputs depends on the blowing technique and pressure exerted.[3]

Traditionally made and inspired from a kudu horn, the vuvuzela was used to summon distant villagers to attend community gatherings.[4][dubious – discuss] The vuvuzela is most used at soccer matches in South Africa,[5] and it has become a symbol of South African soccer as the stadiums are filled with its loud and raucous sound that reflects the exhilaration of supporters.[4] The intensity of the sound caught the attention of the global soccer community during the 2009 FIFA Confederations Cup in anticipation of South Africa hosting the 2010 FIFA World Cup.[4]

The vuvuzela has been the subject of controversy. Its high sound pressure levels at close range can lead to permanent hearing loss for unprotected ears after exposure,[6] with a sound pressure of 120 dB(A) (the threshold of pain) at 1 metre (3.3 ft) from the horn opening.[4]

suara Vuvuzela yang menggema di Stadion tempat perhelatan akabar pila dunia Afrika Selatan 2010 membuat pelatih dan pemain berang. Tidak hanya itu, Wasit yang memimpin pertandinganpun agak risih dengan suara vuvuzela. Susra vuvuzela yang mirip dengan suara lebah yang terbang itu memekakkan telinga. Kontroversi vuvuzela kian meruncing dan walaupun demikian , nyatanya hingga kini vuvzela tetap eksis di Piala dunia Afrika Selatan 2010. Vuvuzela adalah khas Afrika dan tidak satu orang pun yang berani melarangnya. kalau di Eropa Bunyi marching band yang mendominasi, ya.... Afrika vuvuzela dong....! viva FIFA world cup 2010 dan viva VUVUZELA Afrika Selatan.

Hahahahaha.... janga salahkan Vuvuzela, jika Tim kesayangan Anda pulang dan angkat koper lebih dulu dari bumi Afrika; dan jangan salahkan Jabulani jika tim kesayangan anda pamit lebih dulu dari Afrika; akan tetapi akuilah bahwa tim negara lain lebih baik kualitas pemain dan kualitas timnya dari tim kesayangan Anda! akhirnya kita tunggu kejutan lain dari Jabulani dan vuvuzela Afrika selatan!

Senin, 21 Juni 2010

Jalan-jalan ke Bandung Paris Van Java


By: Romald kahardi

Kamis, 17 Juni 2010, aku dan istri beserta rekan kerjaku dan keluarganya masing-masing berwisata ke Bandung. kami menggunakan Satu BUS pariwisata dan dikomandani Bapak Listyo sukmawan, rekan kerjaku di SMA Charitas. ASik dan menarik. sekali dalam sethun kalau jalan-jalan kayak gini mengasikkan dan menyenangkan. Apa lagi jalan bukan hanya sekedar jalan. Wisata belanja dan tour keluarga. Paling tidak melalui acara itu keluarga kami salaing kenal dan bisa bertukarpikiran tentang hidup. Rute perjalannan tour kami : Jakarta Cibaduyut, pusat sepatu- ciampelas.... pusat wisata belanja pakaian... dan sari Ater... tempat pemandian air panas..... Ayo.... rame-rame... mandi dan berendam di air panas......

HARI ISTIMEWA

By:Romald kahardi

Tiap orang mempunyai hari istimewa dalam hidupnya. Istimewa di sini dalam artian khusus berkaitan dengan moment-moment tertentu. Ada moment Ultah, merayakan kelahiran, Dapat tempat kerja baru, Perayaan Pernikahan, perjalanan indah, kado istimewa dan lain-lain sebagainya.

Kemarin aku merayakan Hari Spesial, Hari Ulang Tahun. Di hari itu, aku sungguh senang dan bangga, ada senyum ceria, kado dan ucapan salam dan selamat dari rekan dan sahabat, ada selamat dan kue ulang tahun dari murid-murid. Surprice dari anak murid berupa kue Ultah yang indah dan tentu enak dan nikmat. Aku hanya berdoa, biar Tuhan membalas semuanya. TUHAN beri aku keteguhan hati dan rahmat kesabaran dalam menghadapi hidup dan perjuanganku di bumi ini. Berkati istriku dan biarlah kerinduan kami untuk memperoleh buah hati terpenuhi. KAMI BERHARAP DAN PERCAYA PADAMU TUHAN! AMIN!

Minggu, 06 Juni 2010

Pagi Indonesia

Oleh: Romald Kahardi

Pagi Indonesia. Kini aku menikmati udara yang segar pagi ini. Pintaku, biarlah hari ini menjadi hari yang menyenangkan dan hari penuh sukacita bagiku. Harapanku juga biarlah semua mahkluk di bumi ini memuji dan memuliakan dikau. berkati dan semangati anak didikku di sekolah ini, beri mereka ketegaran hati dan semangat dalam belajar. Ketuklah hati mereka dan bukalah hati mereka untuk terbuka terhadap kehidupan. Semoga senyum ceria dari tiap insan ciptaanMu pagi ini membangkitkan semanagt dan spirit baru dalam karya. Mat Pagi Indonesia!!!

Kamis, 03 Juni 2010

Prestasi Kerja

Oleh : Romoaldus Kahardi
Aku menulis ini untuk dibaca dan dimaknai. Mudah-mudahan saja tulisan ini memacu anda dan saya untuk berprestasi. Berprestasi dalam hal apa saja yang berhubungan dengan pribadi kita masing-masing. Bisa prestasi kerja, prestasi belajar, prestasi lembaga, prestasi sekolah. Berprestasi dalam banyak hal. Pertanyaan mendasar saya adalah? apa saja indikator yang menunjukkan orang atau sebuah lembaga dikatakan berprestasi? pertanyaan konyol tapi kadang penting dan sulit untuk dijawab.

Kadang kita berpikir, prestasi itu ditunjukkan dengan hasil yang dicapai, input yang masuk, kelulusan siswa, keberhasilan kerja, uang yang banyak, promosi jabatan yang cepat, pengangkatan dan mungkin juga piala dan penghargaan yang banyak..... dan lain sebagainya. Orang / kita kadang lupa bahwa Pretasi itu sangat ditentukan oleh komitmen kerja dan usaha, proses kerja dan usaha, faktor penunjang yang lain seperti, Sumber daya, Biaya/dana, kesehatan, networking, sistem kerja, job diskription,rekan kerja, respon dari orang lain, tanggapan masyarakat umum / apresiasi dari masyarakat luas dan sebagainya.

Faktor penunjang keberhasilan / prestasi adalah: disiplin kerja. Disiplin adalah kunci pencapaian prestasi..... dan seterusnya......

Selasa, 01 Juni 2010

SOLIDARITAS KEMANUSIAAN

Oleh : Romald Kahardi
Solidaritas. Sebuah kata dengan seribu satu makna. Solidaritas berarti turut mendukung, saling membantu, menopang, memberi semangat, tenggang rasa, tepa selira, merasa menjadi bagian dari yang lain.Solidaritas biasanya diwujudkan dengan doa, aksi nyata berupa pengumpulan sejumlah dana untuk membantu, unjuk rasa / demonstrasi untuk menekan pihak yang "menekan"!

Dalam level negara, solidaritas biasanya dilakukan dengan kerjasama diplomatik, memeberikan fasilitas kepada pihak-pihak yang dikorbankan, pemutusan hubungan diplomatik dengan cara menarik diplomat / mengusir diplomat negara yang menjadi momok bagi negara lain.

Semua akasi solidaritas itu didasari oleh penghormatan terhadap HAM dan dan penghormatan terhadap citra kemanusiaan. Solidaritas menembus batas pengkotakan warga masyarakat / dunia dari SARA. Solidaritas sifat dan nilainya universal.

Dalam 2 -3 hari belakangan ini, masyarakat dunia mengutuk serangan israel atas kapal Mavi Marmara yang membawa bantuan misi kemanusiaan dan yang membawa aktivis / relawan kemanusiaan untuk Palestina. Masyarakat dunia marah akibat ulah israel. pelbagai macam bentuk protes ditujukan ke Israel. Israel berdalih mereka menyerang karena penumpang dalam kapal / aktivis dalam kapal itu kurang kooperatif / melakukan reaksi yang belebihan atas kedatangan pasukan israel dalam kapal.

Apapun alasanya, misi kemanusian tidak boleh diserang dengan pasukan bersenjata, karena relawan-relawan kemanusiaan dari seluruh dunia itu membawa "pesan kehidupan" bagi rakyat palestina yang lagi dalam kesulitan akibat Israel "mengurung" rakyat Palestina dari dunia Internasional.

Di dunia ini, manusia selalu ada untuk yang lain. Kemanusiaan kita pasti dan selalu tumbuh dan hidup dalam situasi apapun. Seberutal apapun orang dan sejelek apapun rasa kemanusiaanya pasti ada. Karena itu, biarlah Tuhan yang empunya ciptaan manusia di planet bumi ini membuka sekat dan rongga hati untuk selalu berbagi.

Nurani kemanusiaan tidak akan pudar dibawa bayang-bayang deru mesin perang, nurani kemanusiaan akan selalu hidup dan tetap tegar berdiri dibawa bayang-bayang sang Khalik. So, viva palestina, viva Israel dan Viva masyarakat dunia!!!

Rabu, 26 Mei 2010

BAHAN TULISAN

Oleh Romald Kahardi, S. Fil.
Kemarin aku menulis impian untuk menjadi penulis handal. Kini kuteruskan apa yang aku sudah mulai kemarin. Bahan dasar tulisan juga merupakan satu faktor penting dalam menulis. Orang bilang bahan mentah yang akan diolah menjadi sebuah topik atau pokok bahasan yang akan di ulas. Kadang aku merasa tiada bahan untuk ditulis. Dipikir-pikir, kayaknya , apa yang kupikirkan itu salah dan nol besar. Ada banyak bahan untuk menulis. Mau tulis puisi, catatan harian, pengalaman harian, menulis lirik lagu, catatan perjalanan, hasil observasi, laporan pengamatan, ringkasan bahan yang baru dibaca, laporan investigasi, apresiasi seni, resensi buku, laporan pandangan mata, membuat berita tentang kegiatan disekitar kita, tentang apa saja. Wahh.... ternyata banyak ya....!!!!
Kini aku terperangah, ternyata, bahan untuk tulisan itu sangat banyak. Sekarang tergantung kita, mau menulis apa tidak, niat atau tidak! Fokuskan perhatian kita pada apa yang kita ulas! Mau mulai dimana, dan pilihan kata apa yang cocok untuk topik yang dibahas! Mulailah dengan bertanya dan bertanya. Lalu berilah jawaban atas pertanyaan itu. Jawaban itulah yang Anda tulis dalam tulisan itu. Di sini kita berkomunikasi dengan diri sendiri. Kita harus menjadi pribadi yang bertanya dan sekaligus pribadi yang menjawab. Jangan hiraukan bahasanya menarik atau tidak. Ini adalah tantangan untuk kita! Kalau kita merasa senang dengan apa yang kita tulis dan senang dengan bahasa yang kita pakai, yakinlah orang akan puas dan tertantang untuk membaca tulisan kita. Ayo kamu bisa...!!!!

Selasa, 25 Mei 2010

MENJADI PENULIS HANDAL



Oleh : Kahardi Romoaldus, S. Fil.

Saya mempunyai keinginan dan cita-cita untuk menjadi seorang penulis. Cita-cita dan keinginan saya ini hingga kini masih menjadi sebuah impian yang terpendam yang kian hari kian mulai muncul kepermukaan. Semaikin hari angan-angan untuk menjadi penulis itu semakin menohok nurani dan kesatriaan pribadiku. Akan tetapi, dibalik keinginan dan cita-cita yang membubung langit itu ada sekian banyak pertanyaan yang selalu muncul dalam benakku dan selalu mengganggu jiwa keingintahuanku dan usahaku untuk meraih mimpi besarku menjadi seorang penulis hebat. Apa sih pertanyaan itu? Biasa saja, ”bagaimana caranya? Bagaimana mewujudkan mimpi itu? Masih ada seribu satu pertanyaan lagi...!!!!

Pada kesempatan ini, dalam tulisan ini saya akan menuangkan dan memuntahkan semua pertayaan yang membutuhkan jawaban demi mewujudkan impian besar dan cita-cita brilianku menjadi seorang penulis handal hebat dan dikagumi serta dibicarakan banyak orang di bawah kolong langit ini. Sudah sekian banyak literatur yang saya baca tentang bagaimana cara menulis dan bagaimana cara menuangkan ide atau gagasan berupa tulisan dalam akativitas menulis. Namun demikian pertanyaan bagimana caranya memulai tulisan, bagimana cara menulis yang baik dan efektif, bagus dan brilian; bagaimana merangkai kata, bagaimana merangkumkan ide dalam wujud sebuah untaian kata / kalimat dalam sebuah tulisan masih menjadi pertanyaan yang sulit aku jawab. Bagaimana mengejawantahkan apa yang kubaca dalam pelbagai literatur dengan praktek menulis!

Menulis butuh bahan, waktu, cara, trik, gagasan, ide, tempat dan sarana pedukung lain. Menulis butuh kesehatan yang baik dan kondisi fisik yang baik atau stamina yang mumpuni. Menulis harus ada niat dan diniatkan. Sekedar contoh, saya menuangkan tulisan ini karena saya meniatkannya terlebih dahulu. Niatnya, ”Aku harus menulis topik dalam tulisan ini Menjadi penulis Handal”. Jangan dikira saya adalah seorang penulis handal. Saya hanya mengulas dan menulis keinginan menjadi penulis yang handal dan hebat di ”sini”. Bedanya dengan Anda, saya menuangkannya dalam tulisan, tetapi ”Anda” mungkin hanya dalam sekedar wacana, cita-cita saja tanpa action. Selangkah lebih maju, saya memulai menulis dengan bahan yang sangat sederhana. Saya berkomunikasi dengan diri saya sendiri dan mencaritahu jalan keluarnya. Hahahahaha.... bisa juga akhirnya. Lihat saja, sampai pada baris ini saya sudah bisa menghasilkan 3 paragarf tulisan dengan 327 kata. Hebatkan gw!!!

Memang, menulis harus ada action bukan hanya sekedar wacana. Jangan hanya bertanya, tetapi lebih banyak beraksi dan aksi nyata. Jangan bilang ”nanti” tetapi ”mulailah sekarang”! Ala bisa karena biasa! Demikian kata orang tempo doeloe. Seandainya aku erlatih dan terus berlatih menulis dan bukan hanya sekedar berlatih dan mulai untuk menulis sungguhan, hasilnya pasti brilian. Anda akan meraih impian dan cita-cita itu. Jangan cepat menyerah dan putus asa. Buang jauh-jauh kata atau kosa kata ”susah, sulit” dalam benak kita dan perbanyak kata, ”gampang, mudah, mengalir, hebat, ayo, terus, maju, spirit dan semnagat!”! Perbanyaklah dan penuhi otak dan pikiran kita dengan kata-kata dan selogan penuh semangat dan bahasa-bahasa yang positip. Kamu bisa! Everithing is okay, Mantap bro..! Semangat-semangat! Saya harus bisa! Saya sudah bisa! Hasilnya.... wowowowow.... hebatkan! Bangkitkan dan kobarkan semangat dalam diri Anda untuk pantang menyerah dan ngaku ”sudalah...”! Ini penyakit kegagalan dalam mengejar cita-cita.! So bangkitkan semangatmu! Lanjutkan!

Senin, 17 Mei 2010

Letter To Mr. Romald (Kado Hardiknas 2010)

01. From: Adhi Kristian

Pak Romald, Anda sebagai wali kelas X-1. Sungguh sangat mulia, karena kesabaranmu, kami bisa terdidik. "Pahlawan tampa tanda jasa". kata-kata ini sepertinya tepat untuk Anda. tanpa balasan anda mendidik kami.

Harus kami akui, tanpa kehadiran dan jasa Anda, tentu kelas X-1 tidak menjadi baik adanya. Saya sebagai siswa kelas X-1 mengakui bahwa tindakan yang bapak ambil selama ini sudah cukup tepat.
Sebagai murid yang baik, saya juga ingin mengucapkan terima kasih kepada Bapak yang telah membina kelas ini dengan baik. Semoga dikedepannya, Bapak lebih profesional dalam berprofesi. Semoga Bapak bisa menjadi wali kelas yang baik, yang mampu membimbing muridnya ke arah yang lebih baik.

Sekian surat ini, jika ada salah kata mohon maaf. Semoga surat ini bisa bermanfaat bagi bapak. Hormat saya, Adhi Kristian!

02. From: Yehezkiel Malfin Muntu

Selamat siang!!
Surat ini saya tujukan untuk semua guru yang mengajar kelas X, khususnya kelas X-1. Saya ingin mengucapkan terima kasih atas segala ilmu yang telah kalian berikan kepada kami dan segala kesabaran, walaupun kami (X-1) sering sekali membuat para guru kesal namun kalian tetap mengajarkan kami dengan sepenuh hati dan dengan penuh senyuman.

Dalam surat ini kami (x-1) ingin meminta maaf atas segala kesalahan yang pernah kami lakukan. Kami membuat kesalahan dan masalah semata-mata bukan karena kami tidak peduli dan sangat membutuhkan kalian. Kami mohon terus dukung dan ajarkan kami dan selalu didik kami sampai kapanpun. jangan pernah tinggalkan kami sendiri. Kami butuh kalian semua. Hormat kami, Yehezkiel Malfin Muntu!

03. From: Isabella A. E. S

Pak Romald, Anda sebagai wali kelas X-1. Sungguh sangat mulia karena kesabaranmu, kami bisa terdidik. Pahlawan tanpa tanda jasa. Kata-kata itu sepertinya tetap dan tidak akan berubah. Kareana ajaranmu membimbing para siswa-siswi untuk mencapai cita-cita dan menjadi orang yang sukses. Ilmu yang bapak berikan menjadi bekal untuk kami semua.

Pak Romald tak henti bersabar. kau membela kami dari masalah apapun. Bapak sanagat baik kepada kami semua. Semua tugas Bapak lakukan tanpa minta balasan apapun. Saya sebagai siswa X-1 mengakui bahwa tindakan yang bapak ambil selama ini sudah cukup hebat. Sebagai murid bapak yang baik,saya juga ingin mengucapkan terima kasih kepada bapak yang telah membina kelas ini dengan baik. Semoga dikedepannya bapak lebih profesional dalam berprofesi.

Semoga Bapak menjadi wali kelas yang baik ditahun-tahun berikutnya dan mampu membimbing muridnya ke arah yang lebih baik. sekian surat ini; jika ada salah kata mohon maaf, terima kasih, Isabella A. E. S!

04. From: D. A. Saverio
Siang Pak. Saya suka pelajaran Bapak, apa lagi Musiknya. Bapak sanagat jago main keyboard. Tapi saya lebih senang kalau pelajaran kesenian ke ruang musik terus apalagi main Band. Kalau bisa bapak ngajarin kita semua main musik secara praktek, langsung gitu pak.

Terus bapak kalau ngajar nyanyi, jangan keras-keras, Ppak kan anak-anak ada yang fals dan gak bakat nyanyi. Ok Pak cukup, saya udah nggak tau mau ngomong apa. semangat pak! D. A. Saverio!

Kamis, 13 Mei 2010

Sehari di Dufan

By: Romald Kahardi


Hujan yang mengguyur kawasan Dufan kemarin tidak menciutkan adrenalin saya dan istri untuk mencoba semua permainan di Dunia fantasi Ancol.... Waktu libur merupakan dambaan setiap orang, apalagi oleh setiap keluarga. kemarin aku memiliki waktu libur yang bersamaan dengan istriku. Waktu liburan ini kami isi dengan rekreasi bersama sebagai keluarga baru.... hehehehehehe.... pacaran lagi nie.... ya begitulah.......!

Wow...wow... Enak juga ya kalo liburan bersama keluarga di Dufan Ancol. Kemarin aku dan istriku menghabiskan waktu di Dufan. kami menghabiskan waktu bersama dan menikmati pelbagai macam jenis permainan Higt roup di Dufan. Tornado, halilintar, alap-alar, Rajawali dan lainlain. Segala macam permainan itu memacu adrenalin....... haaahahahahhaaha ... ada yang pusing..... dan pening... sampai-sampai pas naik Rajawali aku gak kuat lagi.... jadilah Istriku naik sendiri..... katanya sih enak dan asyiek.... terbang bersama rajawali....

Indah dan memang indah kalau terbang bersama rajawali..... Tapi lebih indah lagi kalau terbang bersama kekasih di udara dalam satu rajawali.... Hujan yang mengguyur kawasan Dufan kemarin tidak menyurutkan adrenalin saya dan istri untuk mencoba semua permainan di Dunia fantasi Ancol.... Sampai-sampai pakaian kering di badan. Untung kami bawa pakaian ganti sehingga begitu hendak pulang ke Rumah kami ganti pakaian.... Seru juga bermain sambil basah-basah-an.... tak terasa, hari sudah sore dan kami harus pulang ke rumah......
Hari yang menyenangkan. terima kasih Tuhan untuk berkatMu kepada kami. We trust in YOU!

Selasa, 11 Mei 2010

KEMPO TANAH BORA

By: Romald Kahardi


Reff:
Kempo tanah golo, Kempo tanah puar
Kempo tanah welu, Kempo tanah kopi
Kempo tanah bora, Bora'n tanah kempo



**
Kempo tanah do bael golo, do bael golo
agu watu, watu pongkor do, pongkor do
agu wae, wae ngalor do, ngalor do
tiwu do, agu cunga do

***
Kempo tanah do bael golo, do bael golo
agu puar, puar malok do, malok do
agu lekes, lekes tuke do, tuke do
watu do agu nampe do

Back to Reff
**
Kempo tanah do bael golo, do bael golo
agu watu, watu pongkor do, pongkor do
agu wae, wae ngalor do, ngalor do
tiwu do, agu cunga do

****
Kempo tanah do bael golo, do bael golo
agu puar, puar welu do, welu do
agu kopi, kopi coklat do, coklat do
cengke do agu jambu do

Back to Reff.
Kempo tanah golo, kempo tanah puar
Kempo tanah welu, kempo tanah kopi
Kempo tanah bora, Bora'n tanah kempo

RUNING KAKA LE POCO

By: Romald kahardi



Runing kaka le poco
Lupi golo le puar Mbeliling
Runing kaka kaka Kiong
Hitu tanda'n dining tau cai usang
Sanggen't lawa manggarai barat
Neka poka puar
Porong manga ...
Runing kaka

Runing kaka le poco
Lupi golo le puar Kuwus
Runing kaka kaka Kiong
Hitu tanda'n dining tau cai usang
Sanggen't lawa manggarai barat
Neka poka puar
Porong manga ...
Runing kaka

Reff.
Runing kaka le poco kaka Kiong
Runing kaka le poco benta usang
Hitup di'an manga puar
'Le gula - mane ... senget runing kaka

Runing kaka le poco kaka Kiong
Runing kaka le poco benta usang
Hitup di'an manga puar
'Le gula - mane ... denge runing kaka

Kaka kiong kaka benta usang
kaka Kiong kaka benta usang

Runing kaka le poco
Lupi golo le puar Pake
Runing kaka kaka Kiong
Hitu tanda'n dining tau cai usang
Sanggen't lawa manggarai Barat
Neka poka puar
Porong manga ...Runing kaka

Back to reff....

Rabu, 05 Mei 2010

SILUET "PRASANGKA" yang MEMBELILIT NURANI

By: Romald Kahardi.

Pembicaraan di lingkungan sekitarku beberapa hari ini berkutat dengan persoalan kebuntuan komunikasi. Kebuntuan komunikasi ini belum tentu benar dan belum tentu salah. Hal ini sebenarnya sangat mempengaruhi proses komunikasi dalam lingkup keseharianku. Komunikasi terlaksana. Tetapi komunikasinya semu. Semu karena muatan isi komunikasi dalam perbincangan di lingkunganku beberapa hari ini, bahkan beberapa pekan ini "berbau" syak dan prasangka. Prasangka buruk terhadap kinerja pimpinan, prasangka terhadap pribadi-pribadi tertentu, Berprasangka terhadap kebijakan yayasan, pimpinan, bahkan teman /rekan kerja.
Kutulis ini bukan untuk menjelekan rekan-rekan kerjaku, akan tetapi ini yang saya rasakan dalam keberadaan saya selama beberapa pekan akhir-akhir ini. Adakah yang salah di dalam persoalan ini? Siapa yang benar dan siapa yang salah? Siapa yang bertanggungjawab dalam semua persoalan prasangka ini? Jawaban atas beberapa pertanyaan ini hingga kini belum ada. Akupun belum menemukan apa-apa. Aku sendiri kini lagi mencari jalan keluar untuk persoalan konflik batin atas persoalan ini. Aku hanya berpasrah sambil menyerahkan diri kepada Yang kuasa. Biarkan badai ini berlalu!
Prasangka dan prasangka kadang membuat komunikasi buntu. Tetapi kalau aku boleh beropini atau berpendapat tentang persoalan "siluet kebuntuan komunikasi" ini. Aku yakin dan yakin bahwa semua ini bermula dari persoalan "Managemen". Bagaimanana mengelola waktu, bagaimana mengeksekusi hasil rapat, Job deskription dan mengelola emosional pribadi dalam menanggapi isu, selentingan dan tanggapan rekan kerja tentang pelbagai persoalan di LIngkup lingkungan kerja. Persoalan siapa yang bertanggungjawab terhadap semua persoalan ini. Saya yakin ini adalah tanggungjawab kita bersama, namun terhadap persoalan rumit yang "SILUET" ini masih ada yang harus lebih mempunyai tanggungjawab lebih adalah Pimpinanku. Ya, mereka harus bertanggungjawab! Dari sini aku belajar, bagaimana harus mengelola dan memanage situasi ini secara profesional sehigga tidak terpengaruh dengan kehirukpikukkan "siluet prasangka" yang membelit Ladang ini!

Minggu, 02 Mei 2010

Pendidikan yang Membebaskan

By: Romald Kahardi

Pendidikan yang membebaskan. Inilah impian dan cita-cita nurani kecilku pagi ini. Pendidikan yang membebaskan. Membebaskan dalam hal apa? Membebaskan orang dari keterbelengguan. Bebas dari penindasan. Bebas dari kemiskinan..... dan ......

Minggu, 28 Maret 2010

Untukmu Negeriku

Oleh: Romald Kahardi

Aku bangga bangsaku
Indonesia tumpah darahku
kemilau indah tanah pertiwi
menggelorakan jiwa dan nurani

Aku bangga bangsaku
Elok rukun damai
Pluralitas tumbuh subur
Tiada bumi bertirai dua
nusa satu
bangsa satu
tujuan satu
Indonesia jaya

Kemanapun aku berpijak
Indonesiaku tetap jaya
Tiada batak
tiada flores
tiada ambon
tiada papua
tiada katolik
tiada islam
tiada buddha
tiada hindu
semua jadi satu
satu dalam citra
satu dalam nama
Indonesia
Negeri serba tumbuh
negeri serba toleran

INdonesia
bumi impian
negeri harapan
tanah terjanji
tumpah darah
nusa penuh impian
bangsa penuh panorama
tanah kemilau indah
elok tiada banding
satu di tengah dunia
jayalah negeriku
jayalah bangsaku
Harapan nan rupawan
cita-cita nan luhur
dari rahim anak negeri
jayalah bangsaku

Doaku
biarkan bangsa ini
hidup tenteram
damai
Penuh sukacita
menghargai keragaman
toleran dalam perbedasan
satu dalam cita
Indonesia jaya!

Puisi Kehidupan

Oleh: Romald Kahardi
Hari selalu berganti
Siang - malam berlalu
ganti silih berganti
Roda bumi berputar
itulah dunia kehidupan.

Ada canda
ada tawa
tutur tegur dan sapa
ada salam
selamat, jumpa dan pisah
Itulah kehidupan

Ada melodi
lirik dan lagu
Berdendang ria
mengisi kekosongan jiwa
itulah kehidupan

Goresan pena
menukik jiwa
Jiwa meronta
meluapkan kata
terucap tanya
sedang apa
kapan
Mengapa dengan ini dan itu
itulah kehidupan

Ada suka
ada duka
kecemasan dan keperihan
senyum tanda ceria
berbinar dari hati ke hati
itulah kehidupan!

Hati selalu tanya
ada apa
bagaimana
kemana arah tujuan hisup
Entahkah hidup ini bermakna
berfaedah
untuk kehidupan?

Guratan puisi
olahan jiwa
tertuang dalam kertas putih
kertas penuh coretan
terukir kata dan kalimat
inilah puisi kehidupan

Dimana insan berkiprah
di sana hidup berhinggap
dimana kata terucap
di situ tegus sapa terucap
di situ tegur sapa bercanda
Dimana kata tak terucap
di situ diam bicara
Bicara dalam keheningan
itulah kehidupan

Kehidupan selalu mengalir
mengalir dalam waktu
di antara ada dan tiada
di antara tanya dan jawab
di antara bumi dan langit
semua serba ada
inilah kehidupan
hidup harus dimakna
biar bermakna buat yang lain
Hidup untuk semua
Itulah kehidupan!

Sabtu, 20 Maret 2010

TANYA DALAM SEPI

By: Romald kahardi

Bangun pagi
tanpa kata terucap
tiada doa terpanjatkan
tiada sapa terucap

semua serba diam
serba sepi
menyeremkan
menyebelkan
bagi ditengah rimba

Bangun pagi
terus mandi
empasan air membercik ria
menampar tubuh riak

Bangun pagi
sapaan alam tak terjawab
bagai bertepuk dalam hayal
pingin hati berteriak lirih
ada apa kata tak terucap
sapa tak tertanya
entahkah semuanya berlalu?

Doaku
pintaku
moga
badai kebisuan ini cepat berlalu
dari balik nuraniku
AMIN!

Kamis, 18 Maret 2010

BIOLA BAGI PEMULA

By: Romald kahardi

Pengantar

Musik adalah panorama jiwa, musik juga merupakan penyejuk dan peneduh jiwa manusia. Dengan musik orang mengungkapkan diri. Dengan musik orang berekspresi dan mengekspresikan diri. Dewasa ini ada banyak sekolah / tempat kursus musik dibuka dan tiap tahun membuka kelas baru dengan pelbagaii jenjang / kategori. Belajar tidak mengenal batasan usia. Entah belajar apa saja dan tentang apapun, tak terkeculai belajar musik. Dalam ulasan ini, saya coba mendalami tentang Biola. Alat musik gesek yang sudah tua usianya. Mari kita bertolak lebih dalam. Perlu saya tegaskan bahwa ulasan atau penjelasan saya tentang Biola ini diambil dan disaring dari usaha pembelajaran saya melongok di dunia maya. Dan dari buku-buku musik yang saya baca. Mudah-mudahan bermanfaat!
Biola adalah sebuah alat musik dawai yang dimainkan dengan cara digesek. Biola memiliki empat senar (G-D-A-E) yang disetel berbeda satu sama lain dengan interval sempurna kelima. Nada yang paling rendah adalah G. Di antara keluarga biola, yaitu dengan viola dan cello, biola memiliki nada yang tertinggi. Alat musik dawai yang lainnya, bas, secara teknis masuk ke dalam keluarga viol. Kertas musik untuk biola hampir selalu menggunakan atau ditulis pada kunci G.
Sebuah nama yang lazim dipakai untuk biola ialah fiddle, dan biola seringkali disebut fiddle jika digunakan untuk memainkan lagu-lagu tradisional.

Di dalam bahasa Indonesia, orang yang memainkan biola disebut pemain biola (pebiola), atau violinis (Inggris: Violinist - bedakan dengan violis atau pemain viola). Orang yang membuat atau membetulkan alat musik berdawai disebut luthier.
Sejarah biola

Alat musik dawai yang mula-mula biasanya dimainkan dengan cara dipetik (misalnya harpa tangan Yunani). Alat musik gesek diperkirakan berasal dari budaya penunggang kuda di kawasan Asia tengah, contohnya alat musik bangsa Mongolia Morin huur. Alat musik gesek berdawai dua bangsa Turkik dan Mongolia dawainya dari surai kuda, dimainkan dengan busur surai kuda, dan memiliki ukiran kepala kuda di bagian kepalanya. Biola, viola, dan cello yang busurnya masih dibuat dari surai kuda, adalah peninggalan bangsa nomaden tersebut.
Dipercayai bahwa alat musik ini pertama kali dibawa ke Asia Timur, India, Bizantium dan Timur Tengah; di tempat-tempat tersebut mereka menyesuaikan dengan lingkungannya dan berkembang menjadi alat musik erhu, esra, harpa tangan Bizantium, dan rebab. Biola dalam bentuk modern bermula dari Italia Utara pada awal abad ke-16, terutama di kota pelabuhan Venice dan Genoa yang berhubungan langsung ke Asia Tengah lewat jalur sutera.
Biola Eropa modern dipengaruhi oleh berbagai alat musik, terutama dari Timur Tengah dan Bizantium. Tiga jenis alat musik mula-mula yang biasanya disebut sebagai cikal-bakal biola adalah rebec (yang diturunkan dari harpa tangan Bizantium dan rebab), vielle (biola abad Renaisans), dan lira da braccio (yang juga diturunkan dari harpa tangan Bizantium). Salah satu deskripsi terawal tentang biola, termasuk cara penyetelannya, ada di dalam Epitome musical karya Jambe de Fer, yang diterbitkan di Lyon pada 1556.] Perlahan-lahan biola mulai menyebar ke seluruh Eropa.
Biola tertua yang pernah dicatat yang memiliki empat senar seperti biola modern dibuat oleh Andrea Amati pada tahun 1555, walaupun tahun tepatnya diragukan. (Biola yang lebih awal hanya memiliki tiga senar, disebut violetta.) Biola seketika menjadi populer, baik di antara para pemusik jalanan maupun para bangsawan, terbukti bahwa raja Perancis Charles IX menyuruh Amati untuk membuat 24 biola untuknya pada tahun 1560.[8] Biola tertua yang masih ada saat ini adalah salah satu dari ke-24 biola ini, dan diberi nama "Charles IX", dibuat di Cremona c. 1560. Biola jaman Renaisans yang paling bagus dengan ukiran dan hiasan adalah Gasparo da Salò (1574 c.) yang pertama-tama dimiliki oleh Ferdinand II, Adipati Agung Austria, dan selanjutnya, sejak 1841, oleh virtuoso Norwegia Ole Bull, yang menggunakannya selama empat puluh tahun dan ribuan konser. Saat ini biola tersebut berada di Vestlandske Kustindustrimuseum di Bergen, Norwegia. "The Messiah" atau "Le Messie" (juga dikenal sebagai "Salabue") yang dibuat oleh Antonio Stradivari pada 1716 belum pernah sekalipun dipakai. Biola tersebut berada di Museum Ashmolean di Oxford.

Terjadi perubahan yang cukup besar pada pembuatan biola pada abad ke-18, terutama dalam hal panjang dan sudut leher biola. Mayoritas alat musik yang lama telah diperbarui sesuai standar yan baru ini, dan maka dari itu jelas berbeda dari keadaan alat musik tersebut ketika diselesaikan oleh seniman pembuat biola, termasuk perbedaan dalam hal suara dan respons. Namun alat-alat musik ini dengan kondisi mereka pada saat ini menjadi standar kesempurnaan pada seni pembuatan biola dan suara biola, dan pembuat biola di seluruh dunia berusaha untuk mendekati ideal tersebut sedapat mungkin.

Hingga hari ini, alat musik dari "Jaman Keemasan" pembuatan biola, terutama yang dibuat oleh Stradivari dan Guarneri del Gesù, adalah alat-alat musik yang paling diburu oleh kolektor dan pemain biola. Rekor harga biola saat ini untuk biola Stradivari adalah AS$3.544.000 dalam sebuah lelang pada 16 Mei 2006. Semua biola Stradivarius memiliki nama unik; biola termahal Stradivari bernama "Hammer" ("Palu") yang dibuat pada tahun 1707.
Bagian biola

Sebuah biola dibagi menjadi beberapa bagian; badan biola, leher biola, jembatan biola, papan jari, senar, dan beberapa macam perangkat pembantu. Perangkat pembantu tersebut antara lain pasak penyetel untuk setiap senar, ekor biola untuk menahan senar, pin dan tali untuk menahan ekor biola, beberapa penyetel tambahan pada ekor biola bila diperlukan, dan sebuah penyangga dagu. (Penyangga dagu tersebut dapat tergabung dengan ekor biola ataupun dipasang di sebelah kirinya.)

Badan biola terdiri atas dua papan suara yang melengkung yang disatukan oleh kayu yang disebut iga biola yang dilem menggunakan lem binatang, lem kulit binatang, atau resin. Iga biola biasa terdiri dari bagian atas, keempat sudut, bagian bawah, dan garis tipis yang disebut lapisan dalam, yang membantu mempertahankan lekukan pada iga biola, dan memperluas permukaan untuk pengeleman. Dipandang baik dari depan maupun dari belakang, badan biola menyerupai bentuk jam pasir. Dua buah lekukan menyerupai huruf C pada kedua sisi samping biola memberikan ruang bagi busur biola untuk bergerak.

Umumnya permukaan atas biola dibuat dari kayu spruce, sejenis kayu cemara, yang dipahat sehingga memiliki bentuk yang simetris dan diberi dua lubang suara (atau lubang-F, diberi nama demikian karena bentuknya). Lubang suara tersebut mempengaruhi kelenturan suara biola, dan juga sebagai "lubang nafas" biola pada saat udara beresonansi di dalamnya. Pada pinggir permukaan ini, dibentuk suatu lekukan garis yang disebut purfling, tujuannya ialah menghalangi retakan yang berasal dari pinggir. Purfling palsu yang dicat pada permukaan biola biasanya menandakan kualitas biola yang rendah. Sebuah balok kayu kecil dipasang di dalam permukaan atas biola, sejajar dengan jembatan biola di atasnya, untuk menambah massa serta kekerasan permukaan atas biola.

Bagian belakang dan samping biola dibuat dari kayu mapel, biasa dipilih yang memiliki alur yang sama. Bagian belakang biola umumnya dibuat dari kayu utuh yang dipahat secara simetris. Bagian ini sering pula dibentuk purfling walaupun dalam hal ini tidak seberapa berpengaruh terhadap biola itu sendiri. Beberapa biola antik dibubuhi tulisan tangan atau diberi lapisan cat sebagai ganti purfling pada bagian belakang biola. Sebuah tonjolan setengah lingkaran kecil yang terdapat pada bagian yang dekat dengan leher biola memberikan permukaan tambahan pada saat pengeleman. Tonjolan tersebut penting untuk sambungan antara leher dan badan biola, namun pada saat mengukur panjang biola bagian ini tidak dihiraukan.

Leher biola biasanya terbuat dari kayu mapel yang setipe dengan bagian belakang dan samping badan biola. Pada leher biola terdapat papan jari yang dibuat dari kayu eboni atau kayu lain yang dicat hitam. Kayu eboni sering dipilih oleh pengrajin biola karena sifatnya yang keras, menawan, dan tahan lama. Beberapa biola yang sangat tua menggunakan kayu mapel untuk papan jarinya, dan dipernis dengan kayu eboni. Pada ujung papan jari yang atas terdapat segaris kayu yang menonjol, biasa kayu eboni atau gading, yang disebut sadel atas. Tonjolan ini digunakan untuk menahan senar, sama seperti jembatan biola digunakan untuk hal yang sama di bagian badan biola.

Jembatan biola dipahat dengan hati-hati dari kayu mapel dan memiliki beberapa kegunaan: lengkungan atasnya menahan senar pada ketinggian tertentu dari papan jari dalam bentuk melengkung supaya dapat digesek sendiri-sendiri (atau bersamaan) dan menghantarkan getaran suara dari senar ke badan biola. Jembatan ini setelah dipasang juga dapat digerakkan untuk menyetel bunyi biola.

Bagian Ekor biola adalah tempat menambatkan ujung bawah senar yang diselipkan ke dalam masing-masing dari empat lubangnya. Seringkali untuk senar E juga diberi penyetel tambahan untuk mempermudah penyetelan, namun untuk senar-senar yang lain juga dapat dipasangi penyetel tambahan ini. (Beberapa pemain tidak mau menambahi penyetel tambahan karena dapat memperberat biola dan merubah kualitas suara yang dihasilkan.)
Busur biola

Busur biola terdiri dari sebatang kayu dan berhelai-helai rambut kuda yang dipasang dari satu ujung tongkat ke ujung yang lain. Pada ujung bawahnya terdapat semacam sekrup yang digunakan untuk mengencangkan (saat akan dimainkan) atau mengendurkan (saat akan disimpan) rambut tersebut. Di dekat sekrup tersebut juga terdapat pegangan jempol serta jari-jari yang lain.

Rambut yang digunakan untuk busur biola ini biasanya diambil dari rambut ekor kuda putih jantan (rambutnya juga selalu bewarna putih keemasan), meskipun busur-busur yang lebih murah menggunakan serat sintetis. Jika busur biola rajin digosok dengan gala (Bahasa Inggris: rosin) akan membuat 'cengkeraman' busur ke senar menjadi lebih stabil dan terkontrol (tidak gampang lepas), dan dapat membantu teknik getaran. Batang kayu yang digunakan biasanya dibuat dari kayu pernambuco untuk hasil yang terbaik atau dari kayu brasil yang lebih murah, dan busur yang murah biasanya menggunakan serat gelas. Inovasi terakhir telah memungkinkan serat karbon untuk digunakan sebagai materi pembuatan batang kayu busur biola.

Senar biola

Senar dibuat dari usus domba, direntangkan, dikeringkan, lalu dipelintir. Pada suatu ketika ditemukan bahwa senar usus ini dapat dikembangkan dengan cara dicampuri logam. Hasil yang diperoleh dari proses ini adalah senar yang lebih kuat dan lebih seimbang, dan karena lebih padat dapat disetel dengan tekanan yang lebih besar, menghasilkan volume yang lebih besar pula. Dibanding dengan senar sintetis yang banyak digunakan sekarang, senar usus memiliki bunyi yang lebih hangat, seperti suara nyanyian.

Senar modern menggunakan baja padat, baja untingan, atau berbagai bahan sintetis. Semua senar untingan dan beberapa senar padat dilapisi dengan bermacam-macam logam untuk menyesuaikan massanya, diameternya, dan kadar airnya . Senar tertinggi E biasanya dari baja padat, yang kadang dicampur aluminium untuk mencegah "siulan". Lapisan emas mencegah karat pada senar dan juga mengurangi "siulan". Baja tahan karat menghasilkan suara yang sedikit berbeda. Senar berinti sintetis menggabungkan kualitas yang dihasilkan senar usus dengan ketahan-lamaan dan stabilitas penyetelan. Senar ini lebih sensitif kepada perubahan kelembaban daripada senar usus, dan tidak begitu sensitif terhadap perubahan temperatur daripada senar logam.
Ukuran biola

Anak-anak yang mulai belajar biola pada saat belum bertumbuh maksimal biasanya menggunakan biola yang berukuran lebih kecil yang dimulai dari yang terkecil 1/16, 1/10, 1/8, 1/4, 2/4 (1/2), 3/4, dan biola untuk dewasa 4/4. Kadang kadang biola berukuran 1/32 juga digunakan (ukurannya sangat kecil).

Panjang badan (tidak termasuk leher) biola 'penuh' atau ukuran 4/4 adalah sekitar 36 cm (atau lebih kecil menurut beberapa model dari abad ke-17). Biola 3/4 sepanjang 33 cm, 1/2 sepanjang 30 cm. Sebagai perbandingannya, viola 'penuh' berukuran sekitar 40 cm.

Untuk menentukan ukuran biola yang cocok digunakan oleh seorang anak, biasanya sang anak disuruh memegang sebuah biola dan tangannya harus sampai menjangkau hingga ke gulungan kepala biola. Beberapa guru juga menganjurkan ukuran yang lebih kecil semakin baik.
Pemula biasanya menggunakan penanda di papan jari untuk menandai posisi jari tangan kiri, namun begitu terbiasa maka akan dilepaskan. Cara yang lain adalah dengan memberi setitik 'tip-ex' putih sebagai penanda posisi jari yang lama-lama akan hilang jika terus berlatih.
Biola biasanya digunakan dengan tangan kanan memegang busur dan tangan kiri menekan senar, meskipun orang tersebut adalah kidal, namun dalam beberapa kasus terkadang seseorang juga dapat memainkannya secara kebalikan.
Bermain biola

Walaupun ada beberapa pemain biola yang memainkan dengan kidal, namun mayoritas pemain biola, kidal maupun tidak kidal, bermain dengan biola di tangan kiri dan busur di tangan kanan. Cara yang benar untuk bermain biola adalah dengan memegang biola dengan tangan kiri, dan penyangga dagu pada biola diapit dengan dagu dan pundak kiri, dapat dibantu dengan penyangga bahu, namun banyak pemain yang memilik tidak menggunakannya. Bermain biola dapat dilakukan dengan berdiri maupun duduk di kursi, sesuai selera pemain.

Cara membunyikan biola dapat dengan digesek dengan busur maupun dipetik dengan jari tangan kanan (teknik ini disebut dengan pizzicato). Walaupun untuk pemain biasa memetik senar biola dengan teknik pizzicato selalu dilakukan dengan jari tangan kanan, namun ada pula pemain yang memetik dengan tangan kiri dan lagu-lagu khusus yang memerlukan kecepatan tinggi antara menggesek dengan busur dan memetik dengan jari sehingga jari tangan kiri yang digunakan.
Tangan kiri

Karena biola tidak memiliki fret seperti gitar sebagai penanda jari, seorang pemain biola harus benar-benar tahu di mana letak suatu nada dengan menggunakan perasaan. Hal ini hanya dapat dilakukan dengan berlatih terus menerus sehingga jari-jari tangan dapat secara otomatis menekan nada yang diinginkan dengan tepat (ingatan otot). Selain melatih jari, pemain biola juga harus melatih telinga sehingga dapat membedakan nada-nada sumbang, walaupun hanya sedikit saja.

Teknik yang digunakan oleh para pemula untuk menandai letak nada pada biola antara lain dengan selotip yang ditempelkan pada leher biola, atau dengan menggunakan Tip X putih untuk menandai posisi jari. Setelah latihan dengan rajin, seorang pemula diharapkan akan dapat mengingat-ingat dan meninggalkan metode-metode di atas dan mengandalkan refleks saja. Metode ini dianggap kurang begitu baik karena mengandalkan indra penglihatan, bukan pendengaran, sedangkan dalam bermain biola mengetahui posisi jari bukan melalui penglihatan, karena pemain juga harus membaca not musik, melainkan harus melalui pendengaran.

Latihan pendengaran untuk pemula sebaiknya dilakukan sejak dini agar fondasinya kokoh. Salah satu teknik yang sering digunakan adalah dengan melatih bunyi yang sama. Keempat senar biola memiliki empat 'nada terbuka' atau 'senar terbuka', yaitu G-D-A-E (diberi warna hitam pada gambar), nada yang berbunyi jika senar digesek tanpa ditekan oleh jari. Keempat nada terbuka ini akan turut bersuara jika nada serupa pada senar lain dibunyikan (karena persamaa frekuensi), misalnya senar D akan berbunyi jika nada D (kiri bawah pada gambar) pada senar G dibunyikan. Pada posisi pertama ada sembilan 'nada tertutup' (atau 'senar tertutup', yaitu nada yang berbunyi jika ditekan oleh jari) yang memiliki resonansi akustik dengan keempat nada terbuka di atas.
Posisi jari

Jari tangan biasanya diberi nomor 1 (telunjuk) hingga 4 (kelingking), dan not-not musik, terutama untuk para pemula, diberi penomoran demikian untuk menandai jari mana yang harus digunakan. Nomor 0 berarti nada terbuka (jari tidak menekan senar). Bagan di samping menunjukkan posisi pertama pada biola, yaitu nada-nada yang dapat ditekan oleh jari tanpa harus menggeser posisi tangan. Yang tidak terlihat pada gambar di samping adalah jarak antara nada-nada tersebut yang semakin tinggi semakin kecil jaraknya. Garis biru menandakan posisi selotip untuk jari 1-2-3 yang biasa digunakan oleh pemula.

Posisi jari, seperti yang telah disinggung di atas, merupakan istilah untuk menggambarkan letak tangan relatif terhadap leher biola. Posisi natural (yaitu posisi dasar) disebut Posisi 1; pada posisi ini tangan kiri memegang leher biola secara natural, jari-jari tangan dapat digunakan untuk memainkan seluruh tangga nada G mulai dari senar G dengan nada tertinggi nada B pada senar E. Pada biola maupun alat-alat musik gesek lainnya posisi ini merupakan posisi yang paling sering digunakan.

Dengan menggeser posisi tangan kiri turun ke arah badan biola maka dikatakan posisinya telah berubah. Posisi 2 dicapai dengan memposisikan jari telunjuk (jari 1) pada jari 2 di posisi 1, dengan kata lain posisi jarinya bergeser satu; Posisi 2 memiliki jangkauan mulai dari nada terendah B di G dan nada tertinggi C# di E. Posisi ketiga dari C di G hingga D# dan seterusnya. Setelah Posisi 5 biasanya hanya pemain yang mahir yang menggunakannya untuk dapat memainkan nada-nada tinggi di senar E, dan biasanya sudah tidak diberi nama lagi (mis. walaupun secara teori ada Posisi 15, posisi yang dianggap tertinggi, namun hal tersebut tidak pernah diajarkan secara lisan). Batas atas nada biola tergantung pada tingkat kemahiran pemain seorang pemain biola, yang dapat dengan mudah bermain dua tangga nada pada satu senar, atau maksimal empat tangga nada pada keempat senar. Posisi terendah biasanya disebut Posisi ½, yaitu di antara nada terbuka dan Posisi 1, walaupun posisi ini jarang digunakan.

Senar yang digunakan untuk memainkan suatu nada biasanya mempengaruhi kualitas nada, atau yang disebut dengan timbre, yang dihasilkan. Contohnya, walaupun nada E rendah dapat dimainkan di senar G (Posisi 2 - Posisi 5) dan di senar D (Posisi 1), namun terkadang penulis musik menginginkan nada tersebut dimainkan di senar tertentu, contohnya dengan markah sul G yang berarti 'dimainkan di senar G' dan seterusnya. Jika tidak disebutkan secara eksplisit, maka seorang pemain dapat secara bebas menggunakan senar yang dipilihnya.
Senar terbuka

Menggesek ataupun memetik nada terbuka (senar terbuka) — yakni nada yang dibunyikan tanpa menekan senar dengan jari — memiliki suara yang khas dan berbeda dengan nada yang sama yang dibunyikan secara tertutup (ditekan oleh jari), misalnya nada terbuka D (di senar D) dan nada D pada senar G. Hal ini dikarenakan getaran senar yang lebih leluasa pada sadel atas jika tidak dihalangi oleh jari tangan. Selain dari nada G rendah, yang hanya memiliki satu cara untuk memainkannya, biasanya pemain musik biola klasik cenderung menghindari bunyi nada terbuka, karena kualitas nadanya yang lebih 'kasar' — terutama nada terbuka E — dibanding nada-nada tertutup lainnya, dan pemain tidak dapat menggunakan teknik getaran (vibrato) pada nada terbuka, walaupun bagi pemain yang mahir hal ini dapat diakali dengan cara melakukan teknik vibrato pada nada yang satu oktaf lebih tinggi dari nada terbuka tersebut.

Beberapa penulis musik dapat membubuhkan tanda di musiknya jika sebuah nada perlu dimainkan dengan menggunakan senar terbuka, seperti pada karya-karya awal komponis seperti Bach. Nada terbuka juga dapat dimainkan pada bagian musik yang cepat, yang suaranya kurang lebih tidak dapat dibedakan.
Pemberhentian ganda

Pemberhentian ganda merupakan istilah untuk teknik memainkan biola dengan menggesek dua nada tertutup pada dua senar yang berbeda secara bersamaan, yang menghasilkan bunyi kord. Teknik pemberhentian ganda juga dapat dimainkan hanya dengan satu nada tertutup dan nada lainnya merupakan Senar terbuka. Tiga atau empat nada juga dapat dimainkan secara bersamaan oleh pemain yang mahir, yang masing-masing disebut dengan 'pemberhentian ganda tiga' dan 'pemberhentian ganda empat' (nada-nadanya dapat dimainkan secara bersamaan atau dengan melakukan teknik pemberhentian ganda dua kali)

Getaran

Getaran atau vibrato merupakan teknik menggetarkan senar dengan jari yang menekan senar. Senar digeser dengan cepat maju-mundur sehingga menimbulkan suara bergetar. Teknik ini juga biasa disebut vibrasi.

Harmonik
Nada harmonik pada biola dibunyikan dengan menyentuh (bukan menekan) senar pada posisi tertentu yang menyebabkan timbulnya suara yang lebih tinggi dari suara nada pada posisi yang sama jika ditekan.
Tangan kanan

Tangan kanan sebagai pemegang busur memiliki peranan penting dalam menciptakan suara. Tangan kanan bertanggung jawab dalam hal kualitas nada, ritme, dinamik, artikulasi, dan timbre. Dengan mengetahui teknik-teknik menggesek busur yang baik, maka seorang pemain dapat mengatur suara yang dihasilkan oleh biola.

Teknik yang terpenting dalam menggesek biola adalah cara memegang busur. Biasanya busur dipegang dengan jempol yang dimasukkan di sela-sela ujung bawah busur. Jari-jari yang lain diletakkan di sebelah atas busur.

Suara yang dihasilkan akan lebih keras jika busur digesek dengan kecepatan tinggi atau dengan memberi tekanan pada senar biola. Kualitas suara yang dihasilkan berbeda, jika senar semakin ditekan oleh busur, maka suara yang dihasilkan akan semakin kasar.
Posisi senar yang digesek juga mempengaruhi suara yang dihasilkan. Senar yang digesek di dekat jembatan biola (sul ponticello) akan lebih besar suaranya daripada jika digesek jauh dari jembatan biola.

Ada banyak teknik menggesek biola yang memungkinkan berbagai macam pemain untuk menghasilkan berbagai macam suara, termasuk di antaranya adalah legato, collé, ricochet, sautillé, martelé, spiccato, dan staccato.
Petikan
Petikan atau pizzicato (disingkat pizz.) menandakan teknik memetik senar biola dengan jari tangan kanan.
Teknik busur lainnya
Col legno
(Italia: col legno - dengan kayu) - membunyikan senar dengan bagian kayu busur, bukan surainya.
Spicacto
memantul-mantulkan busur pada senar dengan kecepatan sedang, biasanya dilakukan dengan permainan jari yang cepat.
Tremolando
pengulangan yang sangat cepat (biasanya satu nada saja, namun terkadang lebih dari satu) yang dilakukan dengan puncak busur.
Peredam suara

Sebuah peredam suara dapat dipasangkan pada jembatan biola untuk menghasilkan nada yang lebih pelan. Piranti ini dapat berupa jepitan seperti penjepit baju dari plastik maupun sebuah pengganjal dari karet atau besi.

Selain untuk latihan di tempat yang tidak memungkinkan untuk bersuara keras, beberapa musik juga secara khusus dituliskan con sordino (sering disingkat con sord, sord, sordino) yang berarti "diam" dalam bahasa Italia. Pemain lalu memasangkan peredam suara tersebut. Jika pada musik tertulis senza sordino (atau senza sord) maka alat tersebut dilepas.

Dalam musik bahasa Inggris, istilah yang digunakan adalah mute dan unmute. Ekuivalensinya dalam bahasa Jerman dan Perancis adalah mit Dämpfer (Dämpfer auf)—ohne Dämpfer (Dämpfer ab/weg) dan sourdine.

Jika bahasa menjadi kendala, maka seorang pemain biola dapat membubuhkan tanda yang berarti "diam" dan peredam suara dipasang dan yang berarti peredam suara dilepas pada kertas musik mereka. Contohnya adalah pada karya seperti Simfoni No.4 (Mahler) dalam bahasa Jerman yang berulang-ulang terdapat petunjuk untuk memasang dan melepas peredam suara.

Aliran musik biola
Klasik

Sejak zaman Barok dan Rococo biola telah menjadi alat musik yang vital dalam seni musik Barat karena beberapa sebab. Nada yang dihasilkan biola terdengar dengan lebih jelas dari alat musik klasik yang lain, menjadikannya cocok untuk memainkan bagian melodi musik. Jika dimainkan oleh orang yang ahli, maka biola merupakan alat musik yang sangat cepat dan dapat memainkan rentetan nada yang cepat dan sukar.

Dalam orkestra, biola merupakan sebagian besar dari musik yang dimainkan. Pemain biola dibagi menjadi dua bagian, biasa disebut dengan pemain biola pertama dan kedua. Komposer biasanya memberikan bagian nada melodi kepada pemain pertama, sedangkan pemain kedua memainkan nada harmoni atau nada melodi satu oktaf di bawah pemain pertama. Pemain kedua juga biasanya duduk di bagian dalam dan bertugas untuk membalik kertas not ketika duduk berdampingan di samping pemain pertama yang duduk di bagian luar lebih dekat ke para pirsawan.

Kuartet gesek biasanya terdiri dari dua pemain biola - satu pemain pertama dan satu pemain kedua -, seorang pemain viola, dan seorang pemain cello.
Karena potensi biola jika dimainkan oleh maestro biola dapat menghasilkan lagu yang sangat indah, maka biola yang berkualitas tinggi dapat mencapai harga yang sangat mahal.
Jazz

Penggunaan biola dalam musik jazz sudah tercatat sejak awal abad ke-20. Salah satu pionirnya yang terkenal adalah Joe Venuti. Pemain biola jazz ternama Indonesia antara lain Luluk Purwanto. Untuk daftar pemain biola jazz, lihat pula daftar pemain biola jazz.
Pop

Beberapa contoh musik pop yang memadukan unsur biola ke dalam musik mereka antara lain: The Corrs, yang memadukan musik rakyat Irlandia yang sering menggunakan biola, Dixie Chicks yang bergenre country, dan Electric Light Orchestra yang beraliran cadas, Vanessa Mae, Bond, Nigel Kennedy, Yellowcard, Dave Matthews Band, dan lain-lain.
Rakyat

Beberapa contoh musik rakyat (folk) yang banyak memakai biola: musik rakyat Irlandia, bluegrass (Amerika Serikat), keroncong (Portugal dan Indonesia), dan musik Melayu.
Komposer musik biola
Pemain terkenal

Beberapa pemain Biola terkenal dunia: Itzhak Perlman, Vanessa Mae, Sarah Chang, Yehudi Menuhin, Hillary Hahn, Joshua Bell , Jascha Heifetz, Nigel Kennedy, Thomas Jefferson, Albert Einstein, Orson Welles
Pemain biola Indonesia: W. R. Soepratman, Luluk Purwanto, Idris Sardi dan putrinya Santi Sardi, Maylaffayza Wiguna

***Dirangkum dari berbagai Sumber***

Latih dan berlatih untuk menjadi pemain Biola yang handal!
Kamu Bisa!!