Sabtu, 21 Desember 2019

AKU TIDAK BISA TIDUR

Oleh: Arthur Kahardi

Sepertinya malam  ini  Arthur tidak  bisa tidur. Tidak bisa  tidur karena  pikiranku sudah di Flores. besok pagi Arthur dan Papa serta Bapa koe berangkat ke Flores. besok pagi Arthur ke Bandara naik  Grab  ke bandara Sukarno Hatta. Dari Bandara naik pesawat ke Labuan Bajo. nama Pesawatnya City Link. Terbang jam tujuh dari Jakarta menuju labuan Bajo. 

Aku  tidak  bisa  tidur sampai  pagi. Tadi aku  bikin  bksn, habis  itu  aku  bikin  cerita  aku tidak  bisa tidur. Sebelumnya Papa juga menulis cerita. Arthur lihat judulnya menunggu keberangkatan. Aku  jadi tidak tidur dan  aku bikin  cerita. aku  senang  bikin  cerita  di pagi  hari. Cukup sudah....

Menunggu Keberangkatan

Oleh : Romald Kahardi

Malam semakin larut, Papa dan Arthur kok belum bisa tidur juga. Papa tahu pikiran Arthur sudah di Flores. Bukan hanya Arthur tetapi papa juga demikian. barang barang sudah dikemas dari kemarin Siang. Ada dua koper dan satu tas ransel sebagaimana layaknya Orang pulang kampung. Kerinduan untuk menginjakkan kai di kampung halaman sebenarnya merupakan kerinduan terdalam umat manusia tidak terkecuali Papa Arthur. Maklum sudah hampir lima tahun gak pulang kampung alias liburan di Kampung. Jam  sudah menunjukkan pukul 00. 46 WIB. Aku membuka Labtob dan mengisi Blogku. Judulnya ku pilih, " Menunggu keberangkatan." Pikiranku kini sudah ada di bandara Soekarno Hatta dan sebentar lagi ada di dalam pesawat Citylink..... hahahahaha... dasar bang Romald Pikiran  sudah dijalan aja padahal masih tengah malam. pagi saja belum.... Arthur nggak bisa tidur juga... sama-sama terjaga sambil menunggu jam 04.00. waktu yang ditunggu untuk ke Bandara Soekarno hatta.

Dua gelas kopi  Pahit sudah kuseruput. Sambil mennonton Sriming Liverpool vs Flamenggo aku menyelesaikan Tulisan ini. Semua mengalir begitu saja. Apa yang ada dikepalaku itu yang aku tuliskan Alhasil tulisan ini menjadi seperti ini. Gak Apalah aku mengisi jam ini dengan menulis ini, siapa tahu dikemudian hari menjadi sebuah bungarampai yang indah dan bernilai tinggi.

Ingat kampung, ingat Orangtua dan kakak-adek dan keluarga ku semuanya. terbersit wajah  papa dan mama terlintas dibenakku. Selamat Natal Papa dan mama. Aku Yakin kamu berbangga kepadaku dan kepada anak-anakmu dan cucu-cucu kalian.. Walau nanti aku dan Arthur serta mama Arthur hanya melihat Rumah masa depan kalian tapi ingatlah kami semua mengunjungi kalian. jaga kami dikala kami libur nanti biar kami mengisi liburan dengan hati yang gembira dengan seribusatu pengalaman yang menyenangkan. 

TUhan, jauhkan kami dari hal-hal yang kurang menyenangkan. satukan kami semua dalam suasana persaudaraan.  Malam kian Larut, Arthur  tetap saja belummbisa tidur. Arthur malah mengambil Koran dan membaca koran. Koranya tidak tanggung tanggung, Harian Kompas. Walau Kompas stok lama tapi minimal aku bangga Putra semata wayangku mengisi waktu menunggu ini dengan membaca. Sesekali ia memberi Stabilo pada kata dan kalimat yang dia suka.. Ketika aku tengok, ternyata Arthur lagi membaca Head line di harian kompas tanggal 26 maret 2019. dengan judul,  KOmpas menjawab, "Persatuan dan Masa depan Republik Indonesia Komitmen Kami"  Aku sendiri tak tahu apa  isinya tetapi kelihatannya Arthur  sangat menikmatinya, buktinya ia menstabilonya..... Wah... jangan jangan anakku ini berubah haluan dari cita cita menjadi Arsitek menjadai wartawan dan penulis berita..... Apapun cita-citamu nak , papa pasti mensuportnya.....

kembali ke Topik, Menunggu keberangkatan. Pikiranku sudah sampai di Labuan Bajo. Aku sudah berpikir dan merecanakan kemana aku harus berjalan di LAbuan Bajo besok siang. sampai RUmah adik Lusi terus kemana? Batu cermin dan puncak waringin kayaknya. Aku mau menikmati suasana Senja di Labuan Bajo menyaksikan Mentari beranjak keperaduannya. Dari Labuan Bajo menuju Kaper dan Nggorang  Dalong serta ke kampung NOa 1. kAMPUNGKU, i'M cOMMING! aKU SUDAH TIDAK SABAR MENIKMATI UDARA SEGAR DI SANA!

Jakarta, 22 Desember 2019

Selasa, 17 Desember 2019

Weong Wela Bombang Oleh : Romald Kahardi



Ooooouoooo........
Aaaaaoooououououuu.....
A... eeeee Weong  wela bombang
Weong wela bombang.......
Bombang  somba momang lawa ya...
Ae......neka becang tite wela..
Ae.... cama-cama tite bantang
Weta-nara cama bantang
Ame-anak cama bantang -neka becang wela ya
Weong wela bombang eee!
       
Ououoo Lalong
Oleh : Romald Kahardi

Ooououooo lalong-lalonge, Lalong naka ame bantang dia...
Bantang dia tite sina, Bantang cama tite lawa

Aaaeee.... ite ame agu anak, neka woleng bantang lalong ko sama-sama
Aaaeee.... ite ase agu kae, neka woleng tae lalong ko sama-sama
Sama-sama ga e... indang bantang diago kodonge...

Eeee neka becang tite wela, Eeeee neka gomal tite polan
Timang dia-dia, Bantang cama tite lawa

Rait/ Paci :
“H0000huuuu..... sampang tonda anak d’reba Ndoal, Kala rana anak wela d’reba Mantang; Eta larik- eta kesa; Cupu mai larik, cupu mai kesa...; Wentar wela...; Anak geong d’reba wentong; anak momang d’reba Noa, Arthur Ngasangne.... “
Jakarta, 18 Desember 2019

Mendidik si Buah Hati Melalui Lagu "Weongko Naige"

Oleh : Romald Kahardi

Sore ini aku menemani Arthur belajar nyanyi. Nyanyi lagu daerah Manggarai dalam alunan logat kempo. Judulnya sederhana, "Weongko Naige". Lagu ini sebenarnya sebuah senandung untuk meninabobokan bayi. Biasanya lagu ini dinyanyikan oleh orangtua, khususnya sang ayah sambil menggendong buah hatinya atau sebagai lagu penghantar tidur sang buah hati. Lagu ini memiliki makna yang mendalam juga karena selain bersenandung sang ayah sekaligus mengajari sikecil untuk menghargai jeripayah orangtua yang selalu membimbing dan mendampingi serta menjaga si kecil. 

Berikut ini ditampilkan lirik lagu yang dipelajari ore ini: 

WEONGKO NAIGE 

Weongko naige... Nai goles, koe kole go momang 
Landing gau- so landing gau Rekok tepong-ponge...! 

Sombata... sombata... oaea....! 
Eee... ise ame rinding mane sombata... sotaita...! 
Eee... ise ine rinding wie sombata... sotaita.....! 
Neka hemong koni agu nao ta kiong kionge.... 

Kiong -nkionga.... kiong-nkionga... runing kaka... 
Kiong -nkionga.... kiong-nkionga... runing kaka... 
Neka hemong koni agu nao ta kiong kionge.... 

 Weongko naige... Nai goles, koe kole go momang 
Landing gau- so landing gau Rekok tepong-ponge...! 

Sombata... sombata... oaea....! 
Eee... ise ame rinding mane sombata... sotaita...! 
Eee... ise ine rinding wie sombata... sotaita.....! 
Neka hemong koni agu nao ta kiong kionge....! 

Kiong -nkionga.... kiong-nkionga... runing kaka... 
Kiong -nkionga.... kiong-nkionga... runing kaka... 
Neka hemong koni agu nao ta kiong kionge....! 

                                                                                                          Jakarta, 17 Desember 2019

Minggu, 15 Desember 2019

FIRST IN MY LIFE

By: Romald Kahardi

First in my life. (TUlisan ini tersimpan begitu lama di File dokumen Labtopku .... Sekarang baru kubaca lagi... dan di Uplode di Blog ini.) Tepatnya pada hari Minggu tanggal 11 Oktober 2009 yang lalu, aku mengalami pengalaman yang unik dan seru. Aku bersama istriku yang di doakan/dipestakan bersama lima pasang keluarga baru di lingkungan Yayasan pendidikan Charitas Jakarta mendapat kejutan dari panitia acara untuk menunggang kuda. Tidak tanggung-tanggung, tiga ekor kuda di hadirkan dalam acara ini. Kalau menunggang kuda itu memang hal yang biasa buat saya karena kuda adalah mainan saya dikala SD di Flores sana. Namun menunggang kuda hari ini adalah sesuatu yang luar biasa. Betapa tidak aku dan istriku Tupa bersama dua pasang keluarga baru yang dipestakan hari itu menunggang kuda dan diarak ke tenda pesta. Ada rasa takut, canggung dan cemas, tapi dalam kecemasan dan canggungku itu ada rasa bahagia yang tersembunyi. Ya.... biasa..... demam panggung...... bayangkan diantara kerumunan banyak orang aku dan istriku diarak dari luar tempat pesta menuju panggung utama tempat acara berlangsung. Semua orang bertepuk tangan dan bersorak ria. Aku bahkan tak bisa membayangkan bagaimana kacaunya hati saya waktu itu......... kacau campur senang karena akhirnya apa yang aku cemaskan diawal menunggang kuda bersama istriku yaitu, jatuh....., kudanya takut dan berontak..... tidak terjadi dan semuanya berjalan dengan baik.

Hari yang istimewa dalam hidup dan pasangan hidupku. First in my life. Acara syukuran mantenku bersama kelima pasang keluarga baru yang lain dirayakan bersamaan dengan perayaan syukur 30 Tahun Yayasan Pendidikan Charitas hadir di Jakarta dan 800 tahun gerakan Fransiskan di dunia. Acara ini juga menjadi luar biasa karena: Perayaan ekaristinya dipimpin oleh seorang Uskup, yaitu Uskup Bogor, Mgr. M.C. Angkur, OFM. Ada tari-tarian, ada pelepasan 11 ekor burung merpati putih, musik pengiring paduan Suara adalah Musik Gamelan yang pemainnya adalah siswa-siswi SMA Charitas. Ada penampilan eksentrik dari TK, SD, SMA dan SMA Charitas. Ada angklung, ada gamelan lebih seru dan khikmat karena ada “Lagu Ave maria karangan J. S. Bach yang dilantunkan oleh Verina, salah seorang siswa kelas X SMA Charitas dan lagu The Prayer yang dilantunkan oleh dua orang siswa SMA Charitas, yakni Carla dari kelas X dan Hadi dari kelas XII IPS membahana membelah semarak perayaan siang itu.

Tidak hanya itu, perayaan siang itu menjadi lain dari biasanya dengan hadirnya 3 grup Band SMA Charitas yakni The Scarz dari kelas XII IPA, The Last Poopies dari kelas XII IPS dan The Gezit dari kelas XII. Ketiga Grup Band ini tampil mengesankan dengankeunikannya masing-masing. The Scars dengan vokalis Inna, Marvin pada Bass, Markus pada keyboard dan gege pada Guitar dengan apik dan sempurna membawakan lagu Sempurna, aku cinta Dia dan Prahara Cinta. Selanjutnya Tashya dari Band The Last Poopies berhasil membawakan lagu: Maafkan, Sinaran dan Dia. Penampilan Grup Band ini sanagt eksentrik karena memraka membawakan lagu dalam nada akustik. Kedua gitaris The Last Poopies Kevin dan Aris mampu menghentak adrenalin para undangan untuk menyaksikan penampilan mereka. Selain itu Duet vokalis the Gezit, Andre dan Inge menambah semarak acara siang itu dengan penampilan reagee lagu Tears in heaven. Adpun personil The Gezit adalah: Andre dan Inge pada Vokal, Michael pada Guitar, Ones pada Bass dan Anley pada Drum. Seru deh.... profisiat baut kamu semua. Kehadiran anda di datas Panggung membuat suasana pesta / perayaan menjadi semarak dan meriah.

Selain itu, hari ini menjadi lain dari biasanya karena untuk pertama kalinya aku dan istriku mengenakan pakaian adat Manggarai warisan budaya adat leluhur: Songke Manggarai, Peci Manggarai dan Selendang Manggarai. Maka jadilah......” Songke Manggarai indangno...... Kelima pasangan yang lainpun mengenakan pakaian adat masing-masing. Jadi hari itu, budaya Manggarai disandingkan dengan budaya Jawa, dan budaya Batak; walau hanya dalam hal pakaian. Saya pikir, budaya boleh beda dan pakaian adat boleh beda tapi persaudaraan dan kekeluargaan adalah yang utama. Karenanya, Mgr. M. C. Angkur, OFM bilang dalam kotbahnya, ” Hendaknya kita menjadi berkat bagi sesama dimanapun kita berada”. Hal ini juga selaras dengan tema yang menjadi inti permenungan dalam perayaan agung ini, ” DIBERKATI UNTUK MENJADI BERKAT.”

First in my life. Aku bersama pasangan hidupku menunggang kuda dengan mengenakan pakaian adat Manggarai. Seru dan eksentrik. Diarak ’bak raja keraton....... Terima kasih buat semua, khususnya buat panitia perayaan yang membuat perayaan kali ini menjadi unik dan bermakna. Doaku menyertaimu semua dan Tuhan memberkati. Dan ingat biarlah berkat Tuhan yang kita peroleh dibagikan dan diwartakan kepada sesama dimanapun kita berada. AMIN!

MENJADI PENULIS HANDAL

Oleh : Kahardi Romoaldus, S. Fil.
Saya mempunyai keinginan dan cita-cita untuk menjadi seorang penulis. Cita-cita dan keinginan saya ini hingga kini masih menjadi sebuah impian yang terpendam yang kian hari kian mulai muncul kepermukaan. Semaikin hari angan-angan untuk menjadi penulis itu semakin menohok nurani dan kesatriaan pribadiku. Akan tetapi, dibalik keinginan dan cita-cita yang membubung langit itu ada sekian banyak pertanyaan yang selalu muncul dalam benakku dan selalu mengganggu jiwa keingintahuanku dan usahaku untuk meraih mimpi besarku menjadi seorang penulis hebat. Apa sih pertanyaan itu? Biasa saja, ”bagaimana caranya? Bagaimana mewujudkan mimpi itu? Masih ada seribu satu pertanyaan lagi...!!!!

Pada kesempatan ini, dalam tulisan ini saya akan menuangkan dan memuntahkan semua pertayaan yang membutuhkan jawaban demi mewujudkan impian besar dan cita-cita brilianku menjadi seorang penulis handal hebat dan dikagumi serta dibicarakan banyak orang di bawah kolong langit ini. Sudah sekian banyak literatur yang saya baca tentang bagaimana cara menulis dan bagaimana cara menuangkan ide atau gagasan berupa tulisan dalam akativitas menulis. Namun demikian pertanyaan bagimana caranya memulai tulisan, bagimana cara menulis yang baik dan efektif, bagus dan brilian; bagaimana merangkai kata, bagaimana merangkumkan ide dalam wujud sebuah untaian kata / kalimat dalam sebuah tulisan masih menjadi pertanyaan yang sulit aku jawab. Bagaimana mengejawantahkan apa yang kubaca dalam pelbagai literatur dengan praktek menulis!

Menulis butuh bahan, waktu, cara, trik, gagasan, ide, tempat dan sarana pedukung lain. Menulis butuh kesehatan yang baik dan kondisi fisik yang baik atau stamina yang mumpuni. Menulis harus ada niat dan diniatkan. Sekedar contoh, saya menuangkan tulisan ini karena saya meniatkannya terlebih dahulu. Niatnya, ”Aku harus menulis topik dalam tulisan ini Menjadi penulis Handal”. Jangan dikira saya adalah seorang penulis handal. Saya hanya mengulas dan menulis keinginan menjadi penulis yang handal dan hebat di ”sini”. Bedanya dengan Anda, saya menuangkannya dalam tulisan, tetapi ”Anda” mungkin hanya dalam sekedar wacana, cita-cita saja tanpa action. Selangkah lebih maju, saya memulai menulis dengan bahan yang sangat sederhana. Saya berkomunikasi dengan diri saya sendiri dan mencaritahu jalan keluarnya. Hahahahaha.... bisa juga akhirnya. Lihat saja, sampai pada baris ini saya sudah bisa menghasilkan 3 paragarf tulisan dengan 327 kata. Hebatkan gw!!!

Memang, menulis harus ada action bukan hanya sekedar wacana. Jangan hanya bertanya, tetapi lebih banyak beraksi dan aksi nyata. Jangan bilang ”nanti” tetapi ”mulailah sekarang”! Ala bisa karena biasa! Demikian kata orang tempo doeloe. Seandainya aku erlatih dan terus berlatih menulis dan bukan hanya sekedar berlatih dan mulai untuk menulis sungguhan, hasilnya pasti brilian. Anda akan meraih impian dan cita-cita itu. Jangan cepat menyerah dan putus asa. Buang jauh-jauh kata atau kosa kata ”susah, sulit” dalam benak kita dan perbanyak kata, ”gampang, mudah, mengalir, hebat, ayo, terus, maju, spirit dan semnagat!”! Perbanyaklah dan penuhi otak dan pikiran kita dengan kata-kata dan selogan penuh semangat dan bahasa-bahasa yang positip. Kamu bisa! Everithing is okay, Mantap bro..! Semangat-semangat! Saya harus bisa! Saya sudah bisa! Hasilnya.... wowowowow.... hebatkan! Bangkitkan dan kobarkan semangat dalam diri Anda untuk pantang menyerah dan ngaku ”sudalah...”! Ini penyakit kegagalan dalam mengejar cita-cita.! So bangkitkan semangatmu! Lanjutkan!

“Segelas Kopi Bersama Pakde Listyo”: "Aplikasi Agenda Sekolah"

 Oleh: Romald Kahardi

Menilik judulnya, hampir sama dengan judul tulisan sebelumnya; akan tetapi isinya agak berbeda dari tulisan sebelumnya. Kalau dulu saya mengambil angel tentang kedisiplinan dalam bekerja dan semangat utuk maju dan optimis, kini bincang bincang Santai kita seputar Pengelolaan kelas berbasis “Agenda Sekolah”. 

Sudah sekian tahun SMA Charitas menggunakan Agenda Sekolah untuk memanage Administrasi pembelajaran. Semakin tahun semakin khatam para guru dalam menggunakan Aplikasi ini untuk pembelajaran. Namun demikian, Sepertinya para pengguna Aplikasi ini belum terlalu optimal atau belum menggunakan fasilitas yang tersedia dalam aplikasi Agenda Sekolah ini secara kreatif. Masih banyak menu yang belum dijamah atau Kalaupun digunakan baru hanya sebatas untuk Ujian/ulangan harian, tengah semester dan Akhir Semester atau akhri tahun, Presensi, dan Informasi layanan lain berupa penyampaian informasi ke pihak Orang tua. 

Dalam bincang-bincang santai ditemani segelas kopi pahit pagi ini kita mengutak-atik soal Administrasi pembelajaran, berupa peggugnaan fasilitas tes dan terutama Uraian dan tugas tugas rumah dan terstruktur untuk menggunakan Agenda Sekolah. Pemkasimalan penggunaan Agenda Sekolah ini bertujuan untuk : Pertama memaksimalkan komunikasi dan informasi dengan Orangtua peserta didik. Kedua Guru sebagai pengampuh mata pelajaran memiliki data base tentang Proses pengambilan nilai serta portofolio pembelajaran secara Basis Data. 

Ketiga Sebagai Guru kita memiliki tanggungjawab untuk melaporkan setiap proses dan hasil penilaian dan kinerja peserta didik kepada orangtua secara periodik dan terstruktur. Keempat mendukung program pemerintah untuk mengurangi penggunaan kertas. Dengan demikian Semua ujian atau Tes semunya berbasis IT. Kalaupun ada Pengambilan Nilai Projek portofolio dengan Kertas pasti hanya bisa disiasati dengan satu BUKU besar.; namun semua hasil karya dan kerja siswa diuplode ke Agenda sekolah melalui ID masing-masing sesuai dengan mata pelajaran yang diUjikan. Tinggal digunakan dan dipakai saja. 

Kreativitas dan ketekunan dalam mengelola diri mejadi faktor penentu keberhasilan dan tentu Kolaborasi dengan rekan-rekan sejawat menjadi Kunci kesusksesan kita dalam mewujudkan gerakan ini. Segelas kopi pahit hanya menjadi teman dalam perbincangan kita pagi ini. Kopi pahit hanya sebagai sarana dalam mengkomunikasikan ide demi sebuah kemajuan dan gerakan..... sampai ketemu lagi di bincang santai berikutnya! Salam merdeka!

Sabtu, 14 Desember 2019

Belajar Merdeka dari “Gebrakan Merdeka Belajar”

Gebrakan atau tageline “Merdeka belajar yang digaungkan dan diharapkan oleh mentri Pendidikan Nadiem Makarim mendapat sambutan dan apresiasi dari berbagai kalangan terutama para guru termasuk bang Romald. Hal ini beralasan karena Gerakan merdeka belajar merupakan arah kebijakan Pendidikan nasional Indonesia lima tahun kedepan. Gebrakan Merdeka Belajar ini mudah-mudahan menjadi “sesuatu” yang menghasilkan perubahan dan kemajuan bagi bangsa Indonesia kedepan. Sebagai Guru tentu saya akan berusaha untuk mewujudkan itu dengan mengkondisikan ruang kelas yang menjadi tempat yang nyaman untuk belajar dan berproses dan menumbuhkan kreativitas dan inovasi untuk mewujudkan impian mereka di masa yang akan datang. Hemmm Kalau Mas Mentri sudah memulai saya harus mulai juga dong.... biar tidak hanya sebatas tageline tapi benar-benar menjadi sebuah gebrakan gerakan yang bermula dari ANDA (bang Romald) “dari ruang kelas untuk Nusantara!” Yuk jangan hanya ngomong dan ngemeng doang.... Hidupkan dan ciptakan dan wujudkan harapan “Merdeka Belajar” dari ruang kelas di sekolah kita. Tapi ingat ya, Merdeka belajar bukan berari bebas untuk tidak belajar tetapi bebas untuk belajar dan cinta dengan belajar dan belajar menjadi sesuatu yang menyenangkan dan menginspirasi.....! Ayo Kita mulai....... In Omnibus charitas!