Senin, 28 Maret 2011

GERAKAN PENCINTA ALAM (GPA) SMA CHARITAS KEMPING DI PULAU TIDUNG

By: Romoaldus Kahardi


Siswa-siswi SMA Charitas yang tergabung dalam kelompok Gerakan Pencinta Alam (GPA Chalimont) mengadakan Kemping (fun camp) di Pulau Tidung Kecil, Kabupaten Pulau Seribu. Pulau Tidung Kecil merupakan salah satu gugus pulau yang terdapat di Pulau Seribu. Kemping itu berlangsung selama dua hari yaitu dari tanggal 19 – 20 Maret 2011. Pulau ini ditempuh dengan 3 jam perjalanan dari Jakarta menggunakan Kapal Motor dari Muara Angke, Jakarta Utara.

Kegiatan Kemping di Pulau Tidung Kecil ini diikuti oleh 49 Orang peserta yang terdiri dari 4 orang guru (Pak Budi, Pak Paju Pak Romald dan Ibu Klara) dan 45 orang siswa. Fun Camp merupakan salah satu Program / kegiatan rutin yang selalu dilaksanakan oleh Kelompok siswa-iswi Pencinta alam SMA Charitas setiap tahunnya. Kegiatan ini dirancang / direncanakan oleh para siswa dengan tujuan ganda; yakni sebagai rekreasi dan ajang pembelajaran. Gerakan Pencinta Alam (GPA) sendiri merupakan salah satu bentuk kegiatan ekstra kurikuler yang ada di SMA Charitas.

Tahun 2011 ini, lokasi Kemping yang dipilih adalah Pulau Tidung Kecil. Pulau Tidung terdiri atas dua, yaitu Pulau Tidung Besar dan Pulau Tidung Kecil. Pulau Tedung Besar ada penghuni dan sedangkan Pulau Tidung Kecil. Pulau Tidung Besar dan Tidung Kecil dihubungkan oleh sebuah jembatan kayu yang panjangnya sekitar 600 meter.

Kemping di Pulau Tidung Kecil mempunyai tantangan tersendiri bagi para peserta. Tantangan itu antara lain: Pertama, area dan tempat untuk berkemah adalah di Pulau Tidung Kecil; sebuah pulau yang tidak ada penghuninya, tidak ada listrik. Kedua, Peserta harus bisa menaklukkan rasa takut, karena harus mengarungi lautan dengan menggunakan Kapal Motor. Ketiga tidak semua peserta bisa berenang ( ada yang tidak bisa berenang sama sekali). Keempat tantangan dari Cuaca / alam. Sebagaimana diketahui bahwa dalam pekan itu, cuaca di Jakarta kurang bersahabat (hujan dan gelombang laut yang tidak menentu di jakarta akhir-akhir ini).

Menyadari akan beberapa tantangan diatas, Maka sebelum keberangkatan ke Pulau Tidung Kecil, Sr. Elfrida, FCh., selaku Kepala Sekolah SMA Charitas menghimbau kepada peserta Kemping untuk selalu mengutamakan keselamatan (Savety) dan selalu mengikuti arahan ketua panitia dan guru pendamping (tidak boleh ada yang berbuat sesukanya sendiri). Selain itu, Sr. Elfrida, FCh juga menekankan dan menegaskan kepada setiap peserta untuk bekerjasama dan memperhatikan temanya dalam setiap acara / kegiatan kemping. Hal yang sama ditegaskan oleh Drs. Paju Sajari selaku guru Pendamping Kegiatan ekstra Kurikuler GPA SMA Charitas. Pak Paju menekankan pentingnya kerjasama dan saling membantu satu sama lain dalam kegiatan.

Sesuai dengan tujuan dari kegiatan kemping kali ini yaitu sebagai rekreasi dan ajang pembelajaran maka Ada beberapa kegiatan yang dilaksanakan di acara kemping ini adalah : Membangun tenda, Snorkeling, menikmati keindahan bawah laut; Menyaksikan Sun set di sore hari, mancing dan memperkenalkan biota laut kepada para peserta. Para siswa sangat antusias mengikuti seluruh rangkaian acara yang sudah disusun dan dirancang oleh Panitia kemping. Panitia Kemping kali ini diketuai oleh Gihon, siswa kelas Xi IPA dan Lando kartono, siswa kelas X-4 SMA Charitas sebagai ketua Ekskul GPA SMA Charitas.

Kegiatan snorkeling adalah salah satu kegitan yang ditunggu-tunggu peserta kemping. Peralatan Snorkeling sengaja disewa panitia dari pengusaha alat Snorkeling di Pulau Tidung. Snorkeling dilaksanakan pada sore hari tanggal 19 maret 2011 di selat Tidung, Selat penghubung antara Tidung Besar dan Tidung kecil. Kegiatan snorkeling di Selat Tidung merupakn kegiatan yang paling menyenangkan bagi peserta.

Dengan snorkeling peserta dapat menikmati keindahan terumbu karang dan aneka biota bawah laut. Ditambah lagi dengan air laut yang jernih membuat kegiatan snorkeling menjadi lebih indah. Alex, salah seorang peserta Kemping sangat senang dengan kegiatan snorkeling, begitupun yang dirasakan oleh Laurence Geghana dan Wendi. Laurence bahkan gak mau keluar dari laut karena keasikan snorkeling dan menyaksikan keindahan terumbu karang dan aneka jenis ikan dengan beraneka warna.

Sebagai ajang pembelajaran, dengan berkemping di Pulau Tidung Kecil, Para peserta memperoleh pengalaman bersenorkeling, bisa mengenal alam lingkungan Pulau Tidung dan biota laut yang hidup di Pulau Tidung dan sekitarnya. Berkemping juga menjadi ajang untuk saling membantu dan menolong satu sama lain.

Salah satu hal yang menjadi perhatian peserta adalah masalah kebersihan. Dengan melihat kondisi air laut yang jernih dan bening, para siswa menjadi sadar bahwa ”sampah” itu dibuang harus pada tempatnya. Sabagaimana kita ketahui bahwa salah satu masalah yang memicu buruknya kondisi air laut dan pesisir di Jakarta adalah ”sampah” yang dibuang secara sembarangan dan serampangan. Laut dan air laut di Pulau Tidung Kecil sangat jernih jika dibandingkan dengan warna air laut dan kondisi Pesisir di Jakarta. Karenanya para siswa yang mengikuti kegitan kemping sangat antusias dan pinginya berlama-lama di laut menikmati indahnya pemandangan bawah laut dengan pelbagai kekayaan biota didalamnya. Bebaskan Pulau Tidung dan pantai Tidung Kecil dari sampah!Salam go green!

* Romoaldus Kahardi, Guru SMA Charitas Jakarta.

Susasana Snorkeling di ”Selat Tidung” ”Selat antara Pulau Tidung Besar dan Pulau Tidung kecil”



”Selat antara Pulau Tidung Besar dan Pulau Tidung kecil”



Foto hasil jepretan / bidikan Mr. Budi Setyanto, Guru Kimia SMA Charitas.


My experience:



Impianku untuk menjejakkan kaki di pulau Seribu akhirnya terpenuhi. Kali ini aku berangkat, kalau dibilang ”nebeng” dengan anak-anak pencinta alam SMA Charitas yang tergabung dalam GPA Chalimont berkemping di Sana. Kebetulan tahun ini GPA Chalimont memiliki program / rencana untuk kemping di Pulau Tidung, salah satu gugus pulau di Kepulauan seribu.

Gayung pun bersambut aku tidak menyia-nyiakan moment ini. Tepatnya Sabtu 19 maret 2011 saya dan 3 orang rekan seprofesiku: Mr. Budi, Mr. Paju dan Miss Clara berangkat bersama 45 orang siswa Pencinta alam ke Pulau Tidung. Awalnya aku agak was-was dengan kondisi Cuaca yang kurang bersahabat akhir-akhir ini di Jakarta dan sekitarnya. Tapi pikir punya pikir, kapan lagi aku harus ke sana????!!!

Dengan pelbagai pertimbangan aku akhirnya memutuskan untuk pergi. Modalnya, ”Tuhan Pasti di pihakku dan cuaca pasti akan selalu bersahabat dengan Manusia” ceilehhhh......! Singkat kata singkat cerita, aku dan rombongan yang semuanya berjumlah 49 orang itupun berangkat menuju pulau yang dituju, ”Pulau Tidung”.

Inilah sekelumit kisah perjalanan menuju Pulau Tidung. Kami berangkat dari sekolah, SMA Charitas jam 07.30 pagi menggunakan Bus Pariwisata menuju Muara Angke. Dari Muara Angke kami pindah ke Kapal Motor DOLPIN menuju Pulau Tidung. Perjalanan yang mengasikkan dan menyenangkan. Kami harus mengarungi lautan, menembus hadangan ombok dan gelombang laut Jawa. Perjalanan Muara Angke menuju Pulau Tidung ditempuh dalam waktu 3 jam.

Tiga jam perjalanan tidak terlalu dirasakan kelamaanya, karena ada begitu banyak pemandangan yang disajikan kepada kami di lautan. Berikut ini adalah beberapa hal yang saya rekam dalam perjalanan dari Muara Angke menuju Pulau Tidung. Pertama Kapal, perahu - nelayan. Sepanjang perjalanan dari Muara Angke menuju Pulau Tidung kami menjumpai banyak kapal yang berjalan membelah lautan, ada nelayan yang lagi menjala ikan di tegah laut. Ada Kapal pesiar, ada perahu bercadik dan ada juga kapal tangker pertamina yang berjalan melintas lautan. Dan ada juga kapal pengangkut barang dan dan kapal penumpang dengan pelbagai ukuran..... Seru deh....

Kedua, burung laut. Pernahkah Anda menyaksikan burung bertengger di laut. Dan burung beterbangan diatas laut. Burung-burung itu ada yang jalan bergerombol ada juga yang terbang sendiri-sendiri. Kayaknya burung-burung itu terbang mencari makan. Mereka saja tidak takut terhempas badai pikirku dalam hati ...... masa saya harus ciut....!!!


Ketiga, Pesona bawah laut. Ada banyak pemandangan yang dijumpai di bawah laut..... ada terumbu karang, ikan-ikan kecil dengan beraneka warna mondar-mandir disekitar karang sekedar mencari makan dan memamerkan kemolekan tubuh mereka (pikirku) dalam hati. Itulah pemandangan unik yang saya jumpai dalam perjalanan ke Pulau Tidung dari atas Kapal Motor DOLPIN.

KM DOLPIN adalah kapal yang kami pakai ke Pulau Tidung. Kapal ini sebenarnya berkapasitas 150-200 orang penumpang. Kapal ini sengaja di Carter oleh rombongan kami. Tidak ada penumpang lain selain rombongan kami dan awak/crew kapal. Kami berangkat dari Muara Angke jam 09.30 dan tiba di Pulau Tidung jam 12.30. Cuaca sangat panas ketika kami bersandar di Dermaga Pulau Tidung. Walau begitu, seluruh anggota rombongan kami tidak menciutkan hatinya. Sempat istirahat 20 menit di kantor perhubungan Pulau Tidung dan panitia mengurus perizinan untuk kemping kami menuju Pulau Tidung keci. Di situ baru saya tahu bahwa Pulau Tidung itu ada dua pulau. Satu Tidung Besar dan satu Tidung Kecil. Pulau Tidung Besar ada penghuninya sedangkan Pulau Tidung Kecil tidak ada penghuninya. Di Pulau Tidung Kecil inilah banyak orang kemping. Di Tidung Besar ada Listrik sedangkan di Tedung Kecil tidak ada listrik. Penerangan malam menggunakan penerangan alam (Bulan dan Kunang-kunang di malam hari asieeeeekkkk.....!

Pulau Tidung Besar dan Tidung Kecil dihubungkan oleh jembatan kayu sepanjang kurang lebih 600 meter. Orang menamakanya jembatan ”CINTA”. Saya sendiri tidak sempat menanyakannnya kepada warga disana kenapa dinamakan jembatan CINTA. Biasanya di akhir pekan banyak pengunjung yang datang ke Pulau Tidung dan menikmati panorama bawah laut di selat Tidung dan jembatan CINTA serta di pulau Seribu. Pemandangan dari jembatan memang sungguh eksotis dan luar biasa. Terumbu karang yang warna-warni kelihatan jelas dari atas jembatan. Airnya jernih agak biru kehijauan membuat aku ingin cepet-cepet nyebur dan loncat ke lautttttt.......! Pemandangan yang unik bagi saya, orang melompat dari jembatan yang tinginya kira-kira 5-8 meter diatas laut dan dipakai sebagai tumpuan saat loncat ke laut. Ihhhhhhhhhh.......... ngeri juga ketusku dalam hati.....! Gak takut nyangkut di terumbu karang ya orang-orang pada nekat terjun....! Perjalanan melintasi jembatan CINTA sungguh mengasikkan dan sedikit memacu adrenalinku. Maklum sudah banyak kayu yang agak lapuk karena panasnya terik matahari dan kena air laut..... tetapi over all is nice....!!

Ada banyak pertanyaan yang muncul dibenakku ketika rombongan kami tiba di Lokasi kemping. Snorkelingnya di mana? Mancingnya dimana karena saat kami tiba di lokasi kondisi air laut lagi pada suru. Pikir punya pikir. Ternyata soal ”waktu”! Kami sampai di pulau Tidung Kecil itu sekitar jam 13.30 siang dan air laut lagi surut-surutnya. Jadi keliatan deh bintang laut di pantai , buluh babi, kepiting dan kerang kerang laut pada nempel di pasir..... pikirku apa gak kepanasan ya? Saya saja panaazzzzzzzzzzzzz...!

Yoi….. inilah salah satu pemandangan bawah laut di bagian timur pulau Tidung Kecil. Aku terpesona ketika menemukan terumbu karang yang jelas banget dari atas laut. Beberapa ikan juga keliatan mondar-mandir dengan jelasnya. Karena kondisi laut lagi pasang surut, aku mengambil keputusan untuk masuk ke laut……!! walupun tergores karang saat mancing di tengah laut, aku tetap bersemangat mancing dan masuk sampai lebih kurang 600 meter dari tepi laut. Siswa-siswi kuajak untuk semakin dan bertolak ke tempat yang lebih dalam lagi. Ada yang takut dan ada yang gak takut bahkan ada yang masuk lebih jauh lagi ke tengah laut. Maklum air laut lagi surut....!!!

1 komentar:

  1. Hai, Salam Kenal
    sekedar membagi Informasi tentang penyewaan tenda dan alat-alat camping, pembuatan dan penjualan tenda. Sewa Tenda kemah, Even, Wisata Alam, Mabim, Outbound Training, Tenda Dome, Tenda Sarnafil atau Tenda Kerucut, silakan hubungi kami di
    http://www.tendaku.net atau http://www.mrcamp.net
    email : tendakubandung@yahoo.com
    thx..

    BalasHapus