By:Romald Kahardi, S. Fil.
Pekan ini Rakyat Indonesia menyaksikan drama politik yang saya beri judul "Antara Asli dan Palsu". Hem........... Siapa yang benar dan siapa yang berbohong.... masing-masing Pelaku utama memberikan jawaban dan tanggapan tentang fakta asli dan Palu itu. Masyarakat dibuat tercengang dan makin dibuat bingung oleh ulah segelintir pejabat dinegeri ini. Yang saya maksudkan adalah soal perkara "Mafia Pemilu" yang lagi santer disuarakan dari gedung Parlemen di senyan..... Kita lihat hasil akhirnya!
BIasanya "drama itu berakhir dengan ketidakpastian......" Semua serba abu-abu.....! MK Bilang Begini, KPU bilang bigitu...., DPR tanya begini... dan begitu.... yah... akhirnya begitu-begitu saja dan begini-begini saja.....! walahhhh..... soal nomor surat aja kok repot......! Gampangkan sebenarnya.... gak perlu DPR... teman saya di kantor sekretariat aja bisa..... tahu ketik angka "112.... 113,... 114..... 117... dan lain atau dan seterusnya......!!!! Aku jadi bingng, nomor surat aja dibikin heboh..... kayak gini....!
Jujur deh... siapa yang benar dan siapa yang salah....! Mahal kali harga sebuah kejuuran di negeri ini....! Asi atau Palsu dan siapa pelakunya, yang jelas salah satu dari kedu lembaga negara itu yang harus bertanggungjawab. "MK atau KPU".
Untukmu wakil rakyat, "jangan terlena dan terpaku pada surat "ondel-ondel" yang satu itu, Masih banyak rakyat yang kamu harus perjuangkan nasibnya! Jangan memperjuangkan nasip "Tanta LIMPO" yang sudah ketahuan nasipnya. Entah "ditambah atau dikurang" Yang jelas dia tetap wakil rakyat yang asli" dan berhak duduk di Dewan! hashahahahahha.... Aku jadi bingung, DPR disenayan itu mau jadi penyidik atau penyelidik....? Soalnya pertanyaan-pertayaan mereka kayak Penyidik Polri....! Untung pak Polisi... kerjaannya jadi Gampang, soalnya ada yang bantu...! Maju terus pak polisi...! Kamu tetap penegak hukum yang asli, di senayan itu penyidik palsu....! hahahahahahaha...........! DPR Pengawas dan pembuat undang-undang....!
Belajar merdeka untuk menulis tentang curahan hati berupa puisi, pertanyaan dan cuplikan pengalaman serta opini tentang kehidupan.
Kamis, 30 Juni 2011
Senin, 27 Juni 2011
Gaptek kalie.....!
By: Romald Kahardi, S. Fil.
Akhirnya aku bisa membuka kembali Blogerku. Setelah utak-atik selama seminggu ini, kini aku bisa membukanya lagi. Dasar gaptek. makanya belajar dari pengalaman ini, "jangan mengutak-atik gatget kalo belum ngerti... huh... dasar kampungan.....! Walaupun demikian, aku senang juga. Penasaranku untuk memecahkan persoalan blogku ini sampe juga.... HAri ini aku bisa mulai tersenyum kembali...... Buat para pencinta dunia maya, jangan pernah untuk mencoba dan mencaoba lagi...... Mulai;ah dengan senyuman....!
Akhirnya aku bisa membuka kembali Blogerku. Setelah utak-atik selama seminggu ini, kini aku bisa membukanya lagi. Dasar gaptek. makanya belajar dari pengalaman ini, "jangan mengutak-atik gatget kalo belum ngerti... huh... dasar kampungan.....! Walaupun demikian, aku senang juga. Penasaranku untuk memecahkan persoalan blogku ini sampe juga.... HAri ini aku bisa mulai tersenyum kembali...... Buat para pencinta dunia maya, jangan pernah untuk mencoba dan mencaoba lagi...... Mulai;ah dengan senyuman....!
Jumat, 15 April 2011
Kepemimpinan menurut Arti Peran Mau di Tulis...kan..
Dari berbagai sumber: KEPEMIMPINAN
DEFINISI KEPEMIMPINAN
Apakah arti kepemimpinan? Menurut sejarah, masa “kepemimpinan” muncul pada abad 18. Ada beberapa pengertian kepemimpinan, antara lain:
1. Kepemimpinan adalah pengaruh antar pribadi, dalam situasi tertentu dan langsung melalui proses komunikasi untuk mencapai satu atau beberapa tujuan tertentu (Tannebaum, Weschler and Nassarik, 1961, 24).
2. Kepemimpinan adalah sikap pribadi, yang memimpin pelaksanaan aktivitas untuk mencapai tujuan yang diinginkan. (Shared Goal, Hemhiel & Coons, 1957, 7).
3. Kepemimpinan adalah suatu proses yang mempengaruhi aktifitas kelompok yang diatur untuk mencapai tujuan bersama (Rauch & Behling, 1984, 46).
4. Kepemimpinan adalah kemampuan seni atau tehnik untuk membuat sebuah kelompok atau orang mengikuti dan menaati segala keinginannya.
5. Kepemimpinan adalah suatu proses yang memberi arti (penuh arti kepemimpinan) pada kerjasama dan dihasilkan dengan kemauan untuk memimpin dalam mencapai tujuan (Jacobs & Jacques, 1990, 281).
Banyak definisi kepemimpinan yang menggambarkan asumsi bahwa kepemimpinan dihubungkan dengan proses mempengaruhi orang baik individu maupun masyarakat. Dalam kasus ini, dengan sengaja mempengaruhi dari orang ke orang lain dalam susunan aktivitasnya dan hubungan dalam kelompok atau organisasi. John C. Maxwell mengatakan bahwa inti kepemimpinan adalah mempengaruhi atau mendapatkan pengikut.
PENGERTIAN PEMIMPIN
Pemimpin adalah inti dari manajemen. Ini berarti bahwa manajemen akan tercapai tujuannya jika ada pemimpin. Kepemimpinan hanya dapat dilaksanakan oleh seorang pemimpin. Seorang pemimpin adalah seseorang yang mempunyai keahlian memimpin, mempunyai kemampuan mempengaruhi pendirian/pendapat orang atau sekelompok orang tanpa menanyakan alasan-alasannya. Seorang pemimpin adalah seseorang yang aktif membuat rencana-rencana, mengkoordinasi, melakukan percobaan dan memimpin pekerjaan untuk mencapai tujuan bersama-sama (Panji Anogara, Page 23).
TUGAS DAN PERAN PEMIMPIN
Menurut James A.F Stonen, tugas utama seorang pemimpin adalah:
1. Pemimpin bekerja dengan orang lain
Seorang pemimpin bertanggung jawab untuk bekerja dengan orang lain, salah satu dengan atasannya, staf, teman sekerja atau atasan lain dalam organisasi sebaik orang diluar organisasi.
2. Pemimpin adalah tanggung jawab dan mempertanggungjawabkan (akontabilitas).
Seorang pemimpin bertanggungjawab untuk menyusun tugas menjalankan tugas, mengadakan evaluasi, untuk mencapai outcome yang terbaik. Pemimpin bertanggung jawab untuk kesuksesan stafnya tanpa kegagalan.
3. Pemimpin menyeimbangkan pencapaian tujuan dan prioritas
Proses kepemimpinan dibatasi sumber, jadi pemimpin harus dapat menyusun tugas dengan mendahulukan prioritas. Dalam upaya pencapaian tujuan pemimpin harus dapat mendelegasikan tugas-tugasnya kepada staf. Kemudian pemimpin harus dapat mengatur waktu secara efektif,dan menyelesaikan masalah secara efektif.
4. Pemimpin harus berpikir secara analitis dan konseptual
Seorang pemimpin harus menjadi seorang pemikir yang analitis dan konseptual. Selanjutnya dapat mengidentifikasi masalah dengan akurat. Pemimpin harus dapat menguraikan seluruh pekerjaan menjadi lebih jelas dan kaitannya dengan pekerjaan lain.
5. Manajer adalah seorang mediator
Konflik selalu terjadi pada setiap tim dan organisasi. Oleh karena itu, pemimpin harus dapat menjadi seorang mediator (penengah).
6. Pemimpin adalah politisi dan diplomat
Seorang pemimpin harus mampu mengajak dan melakukan kompromi. Sebagai seorang diplomat, seorang pemimpin harus dapat mewakili tim atau organisasinya.
7. Pemimpin membuat keputusan yang sulit
Seorang pemimpin harus dapat memecahkan masalah.
Menurut Henry Mintzberg, Peran Pemimpin adalah :
1. Peran hubungan antar perorangan, dalam kasus ini fungsinya sebagai pemimpin yang dicontoh, pembangun tim, pelatih, direktur, mentor konsultasi.
2. Fungsi Peran informal sebagai monitor, penyebar informasi dan juru bicara.
3. Peran Pembuat keputusan, berfungsi sebagai pengusaha, penanganan gangguan, sumber alokasi, dan negosiator
PRINSIP- PRINSIP DASAR KEPEMIMPINAN
Prinsip, sebagai paradigma terdiri dari beberapa ide utama berdasarkan motivasi pribadi dan sikap serta mempunyai pengaruh yang kuat untuk membangun dirinya atau organisasi. Menurut Stephen R. Covey (1997), prinsip adalah bagian dari suatu kondisi, realisasi dan konsekuensi. Mungkin prinsip menciptakan kepercayaan dan berjalan sebagai sebuah kompas/petunjuk yang tidak dapat dirubah. Prinsip merupakan suatu pusat atau sumber utama sistem pendukung kehidupan yang ditampilkan dengan 4 dimensi seperti; keselamatan, bimbingan, sikap yang bijaksana, dan kekuatan. Karakteristik seorang pemimpin didasarkan kepada prinsip-prinsip (Stephen R. Coney) sebagai berikut:
1. Seorang yang belajar seumur hidup
Tidak hanya melalui pendidikan formal, tetapi juga diluar sekolah. Contohnya, belajar melalui membaca, menulis, observasi, dan mendengar. Mempunyai pengalaman yang baik maupun yang buruk sebagai sumber belajar.
2. Berorientasi pada pelayanan
Seorang pemimpin tidak dilayani tetapi melayani, sebab prinsip pemimpin dengan prinsip melayani berdasarkan karir sebagai tujuan utama. Dalam memberi pelayanan, pemimpin seharusnya lebih berprinsip pada pelayanan yang baik.
3. Membawa energi yang positif
Setiap orang mempunyai energi dan semangat. Menggunakan energi yang positif didasarkan pada keikhlasan dan keinginan mendukung kesuksesan orang lain. Untuk itu dibutuhkan energi positif untuk membangun hubungan baik. Seorang pemimpin harus dapat dan mau bekerja untuk jangka waktu yang lama dan kondisi tidak ditentukan. Oleh karena itu, seorang pemimpin harus dapat menunjukkan energi yang positif, seperti ;
a. Percaya pada orang lain
Seorang pemimpin mempercayai orang lain termasuk staf bawahannya, sehingga mereka mempunyai motivasi dan mempertahankan pekerjaan yang baik. Oleh karena itu, kepercayaan harus diikuti dengan kepedulian.
b. Keseimbangan dalam kehidupan
Seorang pemimpin harus dapat menyeimbangkan tugasnya. Berorientasi kepada prinsip kemanusiaan dan keseimbangan diri antara kerja dan olah raga, istirahat dan rekreasi. Keseimbangan juga berarti seimbang antara kehidupan dunia dan akherat.
c. Melihat kehidupan sebagai tantangan
Kata ‘tantangan’ sering di interpretasikan negatif. Dalam hal ini tantangan berarti kemampuan untuk menikmati hidup dan segala konsekuensinya. Sebab kehidupan adalah suatu tantangan yang dibutuhkan, mempunyai rasa aman yang datang dari dalam diri sendiri. Rasa aman tergantung pada inisiatif, ketrampilan, kreatifitas, kemauan, keberanian, dinamisasi dan kebebasan.
d. Sinergi
Orang yang berprinsip senantiasa hidup dalam sinergi dan satu katalis perubahan. Mereka selalu mengatasi kelemahannya sendiri dan lainnya. Sinergi adalah kerja kelompok dan memberi keuntungan kedua belah pihak. Menurut The New Brolier Webster International Dictionary, Sinergi adalah satu kerja kelompok, yang mana memberi hasil lebih efektif dari pada bekerja secara perorangan. Seorang pemimpin harus dapat bersinergis dengan setiap orang atasan, staf, teman sekerja.
e. Latihan mengembangkan diri sendiri
Seorang pemimpin harus dapat memperbaharui diri sendiri untuk mencapai keberhasilan yang tinggi. Jadi dia tidak hanya berorientasi pada proses. Proses daalam mengembangkan diri terdiri dari beberapa komponen yang berhubungan dengan: (1) pemahaman materi; (2) memperluas materi melalui belajar dan pengalaman; (3) mengajar materi kepada orang lain; (4) mengaplikasikan prinsip-prinsip; (5) memonitoring hasil; (6) merefleksikan
kepada hasil; (7) menambahkan pengetahuan baru yang diperlukan materi; (8) pemahaman baru; dan (9) kembali menjadi diri sendiri lagi.
Mencapai kepemimpinan yang berprinsip tidaklah mudah, karena beberapa kendala dalam bentuk kebiasaan buruk, misalnya: (1) kemauan dan keinginan sepihak; (2) kebanggaan dan penolakan; dan (3) ambisi pribadi. Untuk mengatasi hal tersebut, memerlukan latihan dan pengalaman yang terus-menerus. Latihan dan pengalaman sangat penting untuk mendapatkan perspektif baru yang dapat digunakan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan.
Hukum alam tidak dapat dihindari dalam proses pengembangan pribadi. Perkembangan intelektual seseorang seringkali lebih cepat dibanding perkembangan emosinya. Oleh karena itu, sangat disarankan untuk mencapai keseimbangan diantara keduanya, sehingga akan menjadi faktor pengendali dalam kemampuan intelektual. Pelatihan emosional dimulai dari belajar mendengar. Mendengarkan berarti sabar, membuka diri, dan berkeinginan memahami orang lain. Latihan ini tidak dapat dipaksakan. Langkah melatih pendengaran adalah bertanya, memberi alasan, memberi penghargaan, mengancam dan mendorong. Dalam proses melatih tersebut, seseorang memerlukan pengontrolan diri, diikuti dengan memenuhi keinginan orang.
Mengembangkan kekuatan pribadi akan lebih menguntungkan dari pada bergantung pada kekuatan dari luar. Kekuatan dan kewenangan bertujuan untuk melegitimasi kepemimpinan dan seharusnya tidak untuk menciptakan ketakutan. Peningkatan diri dalam pengetahuan, ketrampilan dan sikap sangat dibutuhkan untuk menciptakan seorang pemimpin yang berpinsip karena seorang pemimpin seharusnya tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga emosional (IQ, EQ dan SQ).
DEFINISI KEPEMIMPINAN
Apakah arti kepemimpinan? Menurut sejarah, masa “kepemimpinan” muncul pada abad 18. Ada beberapa pengertian kepemimpinan, antara lain:
1. Kepemimpinan adalah pengaruh antar pribadi, dalam situasi tertentu dan langsung melalui proses komunikasi untuk mencapai satu atau beberapa tujuan tertentu (Tannebaum, Weschler and Nassarik, 1961, 24).
2. Kepemimpinan adalah sikap pribadi, yang memimpin pelaksanaan aktivitas untuk mencapai tujuan yang diinginkan. (Shared Goal, Hemhiel & Coons, 1957, 7).
3. Kepemimpinan adalah suatu proses yang mempengaruhi aktifitas kelompok yang diatur untuk mencapai tujuan bersama (Rauch & Behling, 1984, 46).
4. Kepemimpinan adalah kemampuan seni atau tehnik untuk membuat sebuah kelompok atau orang mengikuti dan menaati segala keinginannya.
5. Kepemimpinan adalah suatu proses yang memberi arti (penuh arti kepemimpinan) pada kerjasama dan dihasilkan dengan kemauan untuk memimpin dalam mencapai tujuan (Jacobs & Jacques, 1990, 281).
Banyak definisi kepemimpinan yang menggambarkan asumsi bahwa kepemimpinan dihubungkan dengan proses mempengaruhi orang baik individu maupun masyarakat. Dalam kasus ini, dengan sengaja mempengaruhi dari orang ke orang lain dalam susunan aktivitasnya dan hubungan dalam kelompok atau organisasi. John C. Maxwell mengatakan bahwa inti kepemimpinan adalah mempengaruhi atau mendapatkan pengikut.
PENGERTIAN PEMIMPIN
Pemimpin adalah inti dari manajemen. Ini berarti bahwa manajemen akan tercapai tujuannya jika ada pemimpin. Kepemimpinan hanya dapat dilaksanakan oleh seorang pemimpin. Seorang pemimpin adalah seseorang yang mempunyai keahlian memimpin, mempunyai kemampuan mempengaruhi pendirian/pendapat orang atau sekelompok orang tanpa menanyakan alasan-alasannya. Seorang pemimpin adalah seseorang yang aktif membuat rencana-rencana, mengkoordinasi, melakukan percobaan dan memimpin pekerjaan untuk mencapai tujuan bersama-sama (Panji Anogara, Page 23).
TUGAS DAN PERAN PEMIMPIN
Menurut James A.F Stonen, tugas utama seorang pemimpin adalah:
1. Pemimpin bekerja dengan orang lain
Seorang pemimpin bertanggung jawab untuk bekerja dengan orang lain, salah satu dengan atasannya, staf, teman sekerja atau atasan lain dalam organisasi sebaik orang diluar organisasi.
2. Pemimpin adalah tanggung jawab dan mempertanggungjawabkan (akontabilitas).
Seorang pemimpin bertanggungjawab untuk menyusun tugas menjalankan tugas, mengadakan evaluasi, untuk mencapai outcome yang terbaik. Pemimpin bertanggung jawab untuk kesuksesan stafnya tanpa kegagalan.
3. Pemimpin menyeimbangkan pencapaian tujuan dan prioritas
Proses kepemimpinan dibatasi sumber, jadi pemimpin harus dapat menyusun tugas dengan mendahulukan prioritas. Dalam upaya pencapaian tujuan pemimpin harus dapat mendelegasikan tugas-tugasnya kepada staf. Kemudian pemimpin harus dapat mengatur waktu secara efektif,dan menyelesaikan masalah secara efektif.
4. Pemimpin harus berpikir secara analitis dan konseptual
Seorang pemimpin harus menjadi seorang pemikir yang analitis dan konseptual. Selanjutnya dapat mengidentifikasi masalah dengan akurat. Pemimpin harus dapat menguraikan seluruh pekerjaan menjadi lebih jelas dan kaitannya dengan pekerjaan lain.
5. Manajer adalah seorang mediator
Konflik selalu terjadi pada setiap tim dan organisasi. Oleh karena itu, pemimpin harus dapat menjadi seorang mediator (penengah).
6. Pemimpin adalah politisi dan diplomat
Seorang pemimpin harus mampu mengajak dan melakukan kompromi. Sebagai seorang diplomat, seorang pemimpin harus dapat mewakili tim atau organisasinya.
7. Pemimpin membuat keputusan yang sulit
Seorang pemimpin harus dapat memecahkan masalah.
Menurut Henry Mintzberg, Peran Pemimpin adalah :
1. Peran hubungan antar perorangan, dalam kasus ini fungsinya sebagai pemimpin yang dicontoh, pembangun tim, pelatih, direktur, mentor konsultasi.
2. Fungsi Peran informal sebagai monitor, penyebar informasi dan juru bicara.
3. Peran Pembuat keputusan, berfungsi sebagai pengusaha, penanganan gangguan, sumber alokasi, dan negosiator
PRINSIP- PRINSIP DASAR KEPEMIMPINAN
Prinsip, sebagai paradigma terdiri dari beberapa ide utama berdasarkan motivasi pribadi dan sikap serta mempunyai pengaruh yang kuat untuk membangun dirinya atau organisasi. Menurut Stephen R. Covey (1997), prinsip adalah bagian dari suatu kondisi, realisasi dan konsekuensi. Mungkin prinsip menciptakan kepercayaan dan berjalan sebagai sebuah kompas/petunjuk yang tidak dapat dirubah. Prinsip merupakan suatu pusat atau sumber utama sistem pendukung kehidupan yang ditampilkan dengan 4 dimensi seperti; keselamatan, bimbingan, sikap yang bijaksana, dan kekuatan. Karakteristik seorang pemimpin didasarkan kepada prinsip-prinsip (Stephen R. Coney) sebagai berikut:
1. Seorang yang belajar seumur hidup
Tidak hanya melalui pendidikan formal, tetapi juga diluar sekolah. Contohnya, belajar melalui membaca, menulis, observasi, dan mendengar. Mempunyai pengalaman yang baik maupun yang buruk sebagai sumber belajar.
2. Berorientasi pada pelayanan
Seorang pemimpin tidak dilayani tetapi melayani, sebab prinsip pemimpin dengan prinsip melayani berdasarkan karir sebagai tujuan utama. Dalam memberi pelayanan, pemimpin seharusnya lebih berprinsip pada pelayanan yang baik.
3. Membawa energi yang positif
Setiap orang mempunyai energi dan semangat. Menggunakan energi yang positif didasarkan pada keikhlasan dan keinginan mendukung kesuksesan orang lain. Untuk itu dibutuhkan energi positif untuk membangun hubungan baik. Seorang pemimpin harus dapat dan mau bekerja untuk jangka waktu yang lama dan kondisi tidak ditentukan. Oleh karena itu, seorang pemimpin harus dapat menunjukkan energi yang positif, seperti ;
a. Percaya pada orang lain
Seorang pemimpin mempercayai orang lain termasuk staf bawahannya, sehingga mereka mempunyai motivasi dan mempertahankan pekerjaan yang baik. Oleh karena itu, kepercayaan harus diikuti dengan kepedulian.
b. Keseimbangan dalam kehidupan
Seorang pemimpin harus dapat menyeimbangkan tugasnya. Berorientasi kepada prinsip kemanusiaan dan keseimbangan diri antara kerja dan olah raga, istirahat dan rekreasi. Keseimbangan juga berarti seimbang antara kehidupan dunia dan akherat.
c. Melihat kehidupan sebagai tantangan
Kata ‘tantangan’ sering di interpretasikan negatif. Dalam hal ini tantangan berarti kemampuan untuk menikmati hidup dan segala konsekuensinya. Sebab kehidupan adalah suatu tantangan yang dibutuhkan, mempunyai rasa aman yang datang dari dalam diri sendiri. Rasa aman tergantung pada inisiatif, ketrampilan, kreatifitas, kemauan, keberanian, dinamisasi dan kebebasan.
d. Sinergi
Orang yang berprinsip senantiasa hidup dalam sinergi dan satu katalis perubahan. Mereka selalu mengatasi kelemahannya sendiri dan lainnya. Sinergi adalah kerja kelompok dan memberi keuntungan kedua belah pihak. Menurut The New Brolier Webster International Dictionary, Sinergi adalah satu kerja kelompok, yang mana memberi hasil lebih efektif dari pada bekerja secara perorangan. Seorang pemimpin harus dapat bersinergis dengan setiap orang atasan, staf, teman sekerja.
e. Latihan mengembangkan diri sendiri
Seorang pemimpin harus dapat memperbaharui diri sendiri untuk mencapai keberhasilan yang tinggi. Jadi dia tidak hanya berorientasi pada proses. Proses daalam mengembangkan diri terdiri dari beberapa komponen yang berhubungan dengan: (1) pemahaman materi; (2) memperluas materi melalui belajar dan pengalaman; (3) mengajar materi kepada orang lain; (4) mengaplikasikan prinsip-prinsip; (5) memonitoring hasil; (6) merefleksikan
kepada hasil; (7) menambahkan pengetahuan baru yang diperlukan materi; (8) pemahaman baru; dan (9) kembali menjadi diri sendiri lagi.
Mencapai kepemimpinan yang berprinsip tidaklah mudah, karena beberapa kendala dalam bentuk kebiasaan buruk, misalnya: (1) kemauan dan keinginan sepihak; (2) kebanggaan dan penolakan; dan (3) ambisi pribadi. Untuk mengatasi hal tersebut, memerlukan latihan dan pengalaman yang terus-menerus. Latihan dan pengalaman sangat penting untuk mendapatkan perspektif baru yang dapat digunakan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan.
Hukum alam tidak dapat dihindari dalam proses pengembangan pribadi. Perkembangan intelektual seseorang seringkali lebih cepat dibanding perkembangan emosinya. Oleh karena itu, sangat disarankan untuk mencapai keseimbangan diantara keduanya, sehingga akan menjadi faktor pengendali dalam kemampuan intelektual. Pelatihan emosional dimulai dari belajar mendengar. Mendengarkan berarti sabar, membuka diri, dan berkeinginan memahami orang lain. Latihan ini tidak dapat dipaksakan. Langkah melatih pendengaran adalah bertanya, memberi alasan, memberi penghargaan, mengancam dan mendorong. Dalam proses melatih tersebut, seseorang memerlukan pengontrolan diri, diikuti dengan memenuhi keinginan orang.
Mengembangkan kekuatan pribadi akan lebih menguntungkan dari pada bergantung pada kekuatan dari luar. Kekuatan dan kewenangan bertujuan untuk melegitimasi kepemimpinan dan seharusnya tidak untuk menciptakan ketakutan. Peningkatan diri dalam pengetahuan, ketrampilan dan sikap sangat dibutuhkan untuk menciptakan seorang pemimpin yang berpinsip karena seorang pemimpin seharusnya tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga emosional (IQ, EQ dan SQ).
Kamis, 14 April 2011
Semua Tentang Briptu Norman!
Oleh: Romald Kahardi
Siapa tak kenal Briptu Norman!Heboh, Kocak, Heroik, Aneh, Lucu, asoi,ger,.........! Goyangnya ituloh....!! Aku Salut buat POlri karena memberikan Ruang buat Briptu untuk berkreasi dan menunjukkan bakat serta talentanya dalam bermusik! Sebuah gebrakan baru dari Polri! 100 % Buat Polri! Goyangan dan senyuman qul sang Brimob itu sontak membuat penikmat layar kaca terkagum-kagum...! logat dan mimik kas Bribtu menyentuh nubari pemirsa TV...........! Alnagkah indahnya negeri dengan senyum! salam Bravo Om Norman. Kamu layak mendapatkan Pujian dan acungan jempol dari segenap insan di bumi ini! Tapi jangan sombong ya, tampil apa adanya dan asli loh...! Provisiat dan Bravo buatmu Bribtu! AKu Cinta POLISI Ropublik Indonesia!!!
Siapa tak kenal Briptu Norman!Heboh, Kocak, Heroik, Aneh, Lucu, asoi,ger,.........! Goyangnya ituloh....!! Aku Salut buat POlri karena memberikan Ruang buat Briptu untuk berkreasi dan menunjukkan bakat serta talentanya dalam bermusik! Sebuah gebrakan baru dari Polri! 100 % Buat Polri! Goyangan dan senyuman qul sang Brimob itu sontak membuat penikmat layar kaca terkagum-kagum...! logat dan mimik kas Bribtu menyentuh nubari pemirsa TV...........! Alnagkah indahnya negeri dengan senyum! salam Bravo Om Norman. Kamu layak mendapatkan Pujian dan acungan jempol dari segenap insan di bumi ini! Tapi jangan sombong ya, tampil apa adanya dan asli loh...! Provisiat dan Bravo buatmu Bribtu! AKu Cinta POLISI Ropublik Indonesia!!!
Selasa, 12 April 2011
AKU INGIN MENULIS
By: Romald Kahardi
Aku Harus mulai dari mana? Kata apa yang menjadi ikon pembuka untuk meretas jalan menuju mengalirnya ide untuk dituangkan dalam menulis? Susah juga ya menuangkan ide diatas sebuah kertas atau di layar monitor komputer. Aku harus bisa! Kenapa yang lain bisa. Ala bisa karena biasa. jangan berhenti menulis dan menulis! Jangan cepat putus asa! Baca yang banyak. Membaca adalah alat dan obat mujarap untuk mengurai pikiran. Okay... Good job!
Saking pinginnya menulis, aku memilih topik ini dan menjadikanya judul tulisanku kali ini di Blogku. siapa tahu, berawal dari curahan hati dan keinginanku untuk menulis ini menjadi pintu masuk menuju kreativitas menulis. Aku pikir kalau hanya sekedar pingin menulis dan tidak direalisasikan percuma saja.
Kadang aku memikirkan terlalu rumit tentang apa yang harus ditulis.... Temanya apa, mulai dari mana dan bahanya dari mana????? ya, banyak nanyanya.....! aneh dan lucu juga ya....? mengeritik diri sendiri dan berkomunikasi dengan diri....! TIdak apa-apa yang penting demi sebuah cita-cita dan sebuah obsesi untuk menjadi penulis. Menjadi pribadi yang kreatif dan tidak membuang-bunag waktu hanya sekedar untuk menghayal dan bertanya diri tentang bagaimana caranya menjadi seorang penulis. cita-cita dan obsesi yang hebat kan.......!
Siapa tahu, ada yang baca dan beri komentar...... tentang apa yang aku tulis ini. Geer amat sih gw.....! Jadi orang itu harus Pede! Di sini aku ngerumpi dengan diri sendiri....!!! AkuIngin menjadi Penulis hebat! Sudah cukup lama aku mengimpikannya tapi kadang aku tidak menggubrisnya. Banyak waktu terbuang.... Atau hanya sebatas wacana, sebatas "akan" menulis. Aku tetap yakin dengan kemampuan yang ada dalam diriku bahwa aku bisa menulis dan menuis dengan baik.
Aku pernah membaca dari berbagai literatur tentang berbagaimacam cara, teknik, serta jalan untuk menjadi penulis. Ada yang bilang harus ada kemauan dan niat untuk menulis, menulis harus fokus, banyak-banyak membaca dan jangan buang-buag kesempatan dan ide, Kalau ada ide langsung buka lebtop atau kertas dan tulis!!! Cara terbaik untuk bisa menjadi penulis adalah dengan menulis! Selain itu membaca adalah pintu menuju kesuksesan untuk menulis! Benar juga sih..... saya diperkaya dengan ilmu yang terdapat dalam buku-buku atau literatur yang saya baca. Jangan berhenti membaca kalau ingin menjadi penulis! so jangan hanaya sebatas pingin tapi laksanakan dengan segera!!!! selamat mneulis! hebatkan Gw!!!! tak terasa aku telah membuat sebuah tulisan dalam sekejab!! AKU BISA MENULIS!
Aku Harus mulai dari mana? Kata apa yang menjadi ikon pembuka untuk meretas jalan menuju mengalirnya ide untuk dituangkan dalam menulis? Susah juga ya menuangkan ide diatas sebuah kertas atau di layar monitor komputer. Aku harus bisa! Kenapa yang lain bisa. Ala bisa karena biasa. jangan berhenti menulis dan menulis! Jangan cepat putus asa! Baca yang banyak. Membaca adalah alat dan obat mujarap untuk mengurai pikiran. Okay... Good job!
Saking pinginnya menulis, aku memilih topik ini dan menjadikanya judul tulisanku kali ini di Blogku. siapa tahu, berawal dari curahan hati dan keinginanku untuk menulis ini menjadi pintu masuk menuju kreativitas menulis. Aku pikir kalau hanya sekedar pingin menulis dan tidak direalisasikan percuma saja.
Kadang aku memikirkan terlalu rumit tentang apa yang harus ditulis.... Temanya apa, mulai dari mana dan bahanya dari mana????? ya, banyak nanyanya.....! aneh dan lucu juga ya....? mengeritik diri sendiri dan berkomunikasi dengan diri....! TIdak apa-apa yang penting demi sebuah cita-cita dan sebuah obsesi untuk menjadi penulis. Menjadi pribadi yang kreatif dan tidak membuang-bunag waktu hanya sekedar untuk menghayal dan bertanya diri tentang bagaimana caranya menjadi seorang penulis. cita-cita dan obsesi yang hebat kan.......!
Siapa tahu, ada yang baca dan beri komentar...... tentang apa yang aku tulis ini. Geer amat sih gw.....! Jadi orang itu harus Pede! Di sini aku ngerumpi dengan diri sendiri....!!! AkuIngin menjadi Penulis hebat! Sudah cukup lama aku mengimpikannya tapi kadang aku tidak menggubrisnya. Banyak waktu terbuang.... Atau hanya sebatas wacana, sebatas "akan" menulis. Aku tetap yakin dengan kemampuan yang ada dalam diriku bahwa aku bisa menulis dan menuis dengan baik.
Aku pernah membaca dari berbagai literatur tentang berbagaimacam cara, teknik, serta jalan untuk menjadi penulis. Ada yang bilang harus ada kemauan dan niat untuk menulis, menulis harus fokus, banyak-banyak membaca dan jangan buang-buag kesempatan dan ide, Kalau ada ide langsung buka lebtop atau kertas dan tulis!!! Cara terbaik untuk bisa menjadi penulis adalah dengan menulis! Selain itu membaca adalah pintu menuju kesuksesan untuk menulis! Benar juga sih..... saya diperkaya dengan ilmu yang terdapat dalam buku-buku atau literatur yang saya baca. Jangan berhenti membaca kalau ingin menjadi penulis! so jangan hanaya sebatas pingin tapi laksanakan dengan segera!!!! selamat mneulis! hebatkan Gw!!!! tak terasa aku telah membuat sebuah tulisan dalam sekejab!! AKU BISA MENULIS!
Rabu, 06 April 2011
MENUMBUHKAN BUDAYA KREATIF
Oleh : Romald Kahardi, S. Fil.
Dinamika kehidupan yang semakin kompleks dewasa ini menuntut kita untuk kreatif dalam menjalani hidup. Sikap hidup yang kreatif itu tidak saja berlaku dalam lingkup kehidupan bermasyarakat; akan tetapi juga berlaku dalam dunia pendidikan. Pendidikan harus mampu mencetak manusia-manusia yang kreatif dan mandiri. Persaingan gelobal dengan aneka macam perkembangannya ”memaksa” kita untuk terampil dalam mengisi dan memanfaatkan peluang untuk berkreasi. Inilah yang menjadi tantagan yang harus dijawab sekaligus dihadapi oleh setiap generasi, khususnya generasi muda sebagai penerus dan pelaku sejarah peradaban bangsa. Pertanyaannya, ”bagaimana caranya agar Kreatif itu tumbuh dan berkembang dalam diri generasi muda sehingga ia menjadi ”budaya” dan apa saja tantangan dan bagaimana cara menumbuhkan budaya kreatif itu adalah sebagian kecil dari seribu satu pertanyaan yang akan dibedah dalam tulisan ini.
Generasi yang kreatif adalah generasi yang mampu menemukan dan menghasilkan sesuatu yang baru dan berguna bagi diri dan orang lain. Kreativitas itu tumbuh dan bisa menjadi budaya apabila kita tidak pantang menyerah, optimis dan berpikir Positip tentang diri dan orang lain. Berpikir Positip menjadi pemicu orang untuk kreatif. Tidak cepat puas dan selalu ingin mencoba menghasilkan sesuatu yang baru. Inilah tantangan bagi dunia dan pelaku pendidikan kita dewasa ini.
Sekolah Charitas sebagai suatu lembaga yang bergerak di bidang pendidikan juga mempunyai andil untuk melahirkan generasi kreatif. Karenanya, Sekolah Charitas dengan take line Moralitas, Kepemimpinan, Moralitas harus mampu melahirkan generasiyang kreatif. Inilah harapan dan yang perlu diwujudkan oleh segenap pelaku pendidikan.
Kreativitas itu ada dalam diri setiap orang. Walaupun demikian kadang orang kurang sadar bahwa dirinya adalah pribadi yang kreatif. Kreatifitas membuat dunia ini berubah. Kreativitas membuat hidup manusia (Orang) berkembang dan bertumbuh kearah yang lebih baik. Namun apakah tiap orang sadar kalau dirinya adalah pribadi yang kreatif?
Terkadang orang menganggap bahwa kreativitas itu muncul pada diri orang tertentu saja. Kreativitas diidentikan dengan penemuan-penemuan besar atau merujuk pada hasil karya seniman besar, seperti : Karya Van Gogh, Musik Mozart atau Shakespere atau pada siswa-siswi yang pintar saja atau pada para pemimpin besar. Walaupun Para maestro ini menunjukkan kreativiatas dan bakat yang luar biasa, tidak berarti kita kurang kreatif. Sebenarnya setiap kita adalah pribadi yang kreatif, tetapi mungkin kita kurang mengembangkan dan menghidupinya.
Adanya dorongan untuk bertindak kreatif akan membantu seseorang untuk mampu memikirkan sesuatu yang baru sebagai cara atau jalan yang lebih efektif dalam mencapai tujuan. Kreativitas merupakan suatu bentuk produktivitas dari daya pikir. Dalam hal ini, alam pikiran kita dituntut untuk mengolah otak sehingga mampu menghasilkan suatu yang baru atau mengkreasikan apa yang sudah ada. Kreativitas kadang muncul bersamaan dengan adanya suatu kebutuhan yang mendesak dalam kehidupan kita.
Kreativitas dapat tumbuh dalam pelbagai aspek kehidupan dengan dilatarbelakangi oleh berbagai macam tujuan. Orang menciptakan sesuatu atau menghasilkan sesuatu dengan tujuan tertentu. Sebagai pelaku pendidikan, baik sebagai guru atau siswa kreativitas perlu dibudayakan atau dihidupkan.
Kreativitas dan sikap kreatif harus bisa muncul dalam praksis penddikan. Sekolah dengan segala fasilitasnya harus mampu memberikan ruang bagi peserta didik untuk berkreasi dan mengembangkan potensi dirinya dalam berbagai bidang, seperti dalam berorganisasi (seperti dalam OSIS), dalam bereksperimen, dalam proses KBM atau menciptakan hal-hal baru sebagai buah dari daya pikir yang kreatif. Pemberian ruang kepada peserta didik untuk berkreasi memungkinkan terjadinya perubahan dan tumbuhnya kreativitas. Tidak hanya itu, faktor pendukung seperti, pendampingan dan motivasi dan keinginan untuk maju adalah kunci menuju tumbuhnya budaya kreatif.
Budaya Kreatif itu muncul dari kebiasaan. ”Ala bisa karena biasa” demikian sebuah pepatah lama. Kreativitas sebenarnya adalah penerjemahan atau pengejawantahan diri kita kedalam bentuk yang nyata, semisal karya seni, kemampuan memimpin dan berkomunikasi secara baik. Orang yang berjuang untuk menggunakan dan memanfaatkan potensi dirinya adalah ciri orang yang kreatif. Abraham Maslow menyebutnya sebagai orang yang mengaktualisasi diri. Orang yang mengaktualisasi diri memiliki dorongan yang luar biasa dan hebat untuk menemukan pelbagai peluang untuk berkreasi. Selain itu Ciri orang kreatif menurut Jan Carlzon dalam ”Moment of Truth” adalah: orang yang memiliki keberanian, ekspresif dan intuitif. Pribadi yang kreatif cendrung mandiri, percaya diri, berani mengambil resiko, selalu ingin tahu dan selalu bereksperimen.
Patut di sadari bahwa setiap insane adalah pribadi yang kreatif dan terlahir dengan kemampuan “mencipta”. Memahami proses kreativitas dapat meningkatkan kemampuan kreatif kita. Sekolah Charitas dengan take line, Kepemimpinan, Moralitas dan Kreativitas harus mempu melahirkan generasi Yang berkarakter Kreatif. IN Omnibus Charitas!!!
Senin, 28 Maret 2011
GERAKAN PENCINTA ALAM (GPA) SMA CHARITAS KEMPING DI PULAU TIDUNG
By: Romoaldus Kahardi
Siswa-siswi SMA Charitas yang tergabung dalam kelompok Gerakan Pencinta Alam (GPA Chalimont) mengadakan Kemping (fun camp) di Pulau Tidung Kecil, Kabupaten Pulau Seribu. Pulau Tidung Kecil merupakan salah satu gugus pulau yang terdapat di Pulau Seribu. Kemping itu berlangsung selama dua hari yaitu dari tanggal 19 – 20 Maret 2011. Pulau ini ditempuh dengan 3 jam perjalanan dari Jakarta menggunakan Kapal Motor dari Muara Angke, Jakarta Utara.
Menyadari akan beberapa tantangan diatas, Maka sebelum keberangkatan ke Pulau Tidung Kecil, Sr. Elfrida, FCh., selaku Kepala Sekolah SMA Charitas menghimbau kepada peserta Kemping untuk selalu mengutamakan keselamatan (Savety) dan selalu mengikuti arahan ketua panitia dan guru pendamping (tidak boleh ada yang berbuat sesukanya sendiri). Selain itu, Sr. Elfrida, FCh juga menekankan dan menegaskan kepada setiap peserta untuk bekerjasama dan memperhatikan temanya dalam setiap acara / kegiatan kemping. Hal yang sama ditegaskan oleh Drs. Paju Sajari selaku guru Pendamping Kegiatan ekstra Kurikuler GPA SMA Charitas. Pak Paju menekankan pentingnya kerjasama dan saling membantu satu sama lain dalam kegiatan.
Kegiatan snorkeling adalah salah satu kegitan yang ditunggu-tunggu peserta kemping. Peralatan Snorkeling sengaja disewa panitia dari pengusaha alat Snorkeling di Pulau Tidung. Snorkeling dilaksanakan pada sore hari tanggal 19 maret 2011 di selat Tidung, Selat penghubung antara Tidung Besar dan Tidung kecil. Kegiatan snorkeling di Selat Tidung merupakn kegiatan yang paling menyenangkan bagi peserta.

Kegiatan Kemping di Pulau Tidung Kecil ini diikuti oleh 49 Orang peserta yang terdiri dari 4 orang guru (Pak Budi, Pak Paju Pak Romald dan Ibu Klara) dan 45 orang siswa. Fun Camp merupakan salah satu Program / kegiatan rutin yang selalu dilaksanakan oleh Kelompok siswa-iswi Pencinta alam SMA Charitas setiap tahunnya. Kegiatan ini dirancang / direncanakan oleh para siswa dengan tujuan ganda; yakni sebagai rekreasi dan ajang pembelajaran. Gerakan Pencinta Alam (GPA) sendiri merupakan salah satu bentuk kegiatan ekstra kurikuler yang ada di SMA Charitas.
Tahun 2011 ini, lokasi Kemping yang dipilih adalah Pulau Tidung Kecil. Pulau Tidung terdiri atas dua, yaitu Pulau Tidung Besar dan Pulau Tidung Kecil. Pulau Tedung Besar ada penghuni dan sedangkan Pulau Tidung Kecil. Pulau Tidung Besar dan Tidung Kecil dihubungkan oleh sebuah jembatan kayu yang panjangnya sekitar 600 meter.
Kemping di Pulau Tidung Kecil mempunyai tantangan tersendiri bagi para peserta. Tantangan itu antara lain: Pertama, area dan tempat untuk berkemah adalah di Pulau Tidung Kecil; sebuah pulau yang tidak ada penghuninya, tidak ada listrik. Kedua, Peserta harus bisa menaklukkan rasa takut, karena harus mengarungi lautan dengan menggunakan Kapal Motor. Ketiga tidak semua peserta bisa berenang ( ada yang tidak bisa berenang sama sekali). Keempat tantangan dari Cuaca / alam. Sebagaimana diketahui bahwa dalam pekan itu, cuaca di Jakarta kurang bersahabat (hujan dan gelombang laut yang tidak menentu di jakarta akhir-akhir ini).
Sesuai dengan tujuan dari kegiatan kemping kali ini yaitu sebagai rekreasi dan ajang pembelajaran maka Ada beberapa kegiatan yang dilaksanakan di acara kemping ini adalah : Membangun tenda, Snorkeling, menikmati keindahan bawah laut; Menyaksikan Sun set di sore hari, mancing dan memperkenalkan biota laut kepada para peserta. Para siswa sangat antusias mengikuti seluruh rangkaian acara yang sudah disusun dan dirancang oleh Panitia kemping. Panitia Kemping kali ini diketuai oleh Gihon, siswa kelas Xi IPA dan Lando kartono, siswa kelas X-4 SMA Charitas sebagai ketua Ekskul GPA SMA Charitas.

Dengan snorkeling peserta dapat menikmati keindahan terumbu karang dan aneka biota bawah laut. Ditambah lagi dengan air laut yang jernih membuat kegiatan snorkeling menjadi lebih indah. Alex, salah seorang peserta Kemping sangat senang dengan kegiatan snorkeling, begitupun yang dirasakan oleh Laurence Geghana dan Wendi. Laurence bahkan gak mau keluar dari laut karena keasikan snorkeling dan menyaksikan keindahan terumbu karang dan aneka jenis ikan dengan beraneka warna.
Sebagai ajang pembelajaran, dengan berkemping di Pulau Tidung Kecil, Para peserta memperoleh pengalaman bersenorkeling, bisa mengenal alam lingkungan Pulau Tidung dan biota laut yang hidup di Pulau Tidung dan sekitarnya. Berkemping juga menjadi ajang untuk saling membantu dan menolong satu sama lain.
Salah satu hal yang menjadi perhatian peserta adalah masalah kebersihan. Dengan melihat kondisi air laut yang jernih dan bening, para siswa menjadi sadar bahwa ”sampah” itu dibuang harus pada tempatnya. Sabagaimana kita ketahui bahwa salah satu masalah yang memicu buruknya kondisi air laut dan pesisir di Jakarta adalah ”sampah” yang dibuang secara sembarangan dan serampangan. Laut dan air laut di Pulau Tidung Kecil sangat jernih jika dibandingkan dengan warna air laut dan kondisi Pesisir di Jakarta. Karenanya para siswa yang mengikuti kegitan kemping sangat antusias dan pinginya berlama-lama di laut menikmati indahnya pemandangan bawah laut dengan pelbagai kekayaan biota didalamnya. Bebaskan Pulau Tidung dan pantai Tidung Kecil dari sampah!Salam go green!
* Romoaldus Kahardi, Guru SMA Charitas Jakarta.
Susasana Snorkeling di ”Selat Tidung” ”Selat antara Pulau Tidung Besar dan Pulau Tidung kecil”
”Selat antara Pulau Tidung Besar dan Pulau Tidung kecil”
Foto hasil jepretan / bidikan Mr. Budi Setyanto, Guru Kimia SMA Charitas.
My experience:
Impianku untuk menjejakkan kaki di pulau Seribu akhirnya terpenuhi. Kali ini aku berangkat, kalau dibilang ”nebeng” dengan anak-anak pencinta alam SMA Charitas yang tergabung dalam GPA Chalimont berkemping di Sana. Kebetulan tahun ini GPA Chalimont memiliki program / rencana untuk kemping di Pulau Tidung, salah satu gugus pulau di Kepulauan seribu.
Gayung pun bersambut aku tidak menyia-nyiakan moment ini. Tepatnya Sabtu 19 maret 2011 saya dan 3 orang rekan seprofesiku: Mr. Budi, Mr. Paju dan Miss Clara berangkat bersama 45 orang siswa Pencinta alam ke Pulau Tidung. Awalnya aku agak was-was dengan kondisi Cuaca yang kurang bersahabat akhir-akhir ini di Jakarta dan sekitarnya. Tapi pikir punya pikir, kapan lagi aku harus ke sana????!!!
Dengan pelbagai pertimbangan aku akhirnya memutuskan untuk pergi. Modalnya, ”Tuhan Pasti di pihakku dan cuaca pasti akan selalu bersahabat dengan Manusia” ceilehhhh......! Singkat kata singkat cerita, aku dan rombongan yang semuanya berjumlah 49 orang itupun berangkat menuju pulau yang dituju, ”Pulau Tidung”.
Inilah sekelumit kisah perjalanan menuju Pulau Tidung. Kami berangkat dari sekolah, SMA Charitas jam 07.30 pagi menggunakan Bus Pariwisata menuju Muara Angke. Dari Muara Angke kami pindah ke Kapal Motor DOLPIN menuju Pulau Tidung. Perjalanan yang mengasikkan dan menyenangkan. Kami harus mengarungi lautan, menembus hadangan ombok dan gelombang laut Jawa. Perjalanan Muara Angke menuju Pulau Tidung ditempuh dalam waktu 3 jam.
Tiga jam perjalanan tidak terlalu dirasakan kelamaanya, karena ada begitu banyak pemandangan yang disajikan kepada kami di lautan. Berikut ini adalah beberapa hal yang saya rekam dalam perjalanan dari Muara Angke menuju Pulau Tidung. Pertama Kapal, perahu - nelayan. Sepanjang perjalanan dari Muara Angke menuju Pulau Tidung kami menjumpai banyak kapal yang berjalan membelah lautan, ada nelayan yang lagi menjala ikan di tegah laut. Ada Kapal pesiar, ada perahu bercadik dan ada juga kapal tangker pertamina yang berjalan melintas lautan. Dan ada juga kapal pengangkut barang dan dan kapal penumpang dengan pelbagai ukuran..... Seru deh....
Kedua, burung laut. Pernahkah Anda menyaksikan burung bertengger di laut. Dan burung beterbangan diatas laut. Burung-burung itu ada yang jalan bergerombol ada juga yang terbang sendiri-sendiri. Kayaknya burung-burung itu terbang mencari makan. Mereka saja tidak takut terhempas badai pikirku dalam hati ...... masa saya harus ciut....!!!
Ketiga, Pesona bawah laut. Ada banyak pemandangan yang dijumpai di bawah laut..... ada terumbu karang, ikan-ikan kecil dengan beraneka warna mondar-mandir disekitar karang sekedar mencari makan dan memamerkan kemolekan tubuh mereka (pikirku) dalam hati. Itulah pemandangan unik yang saya jumpai dalam perjalanan ke Pulau Tidung dari atas Kapal Motor DOLPIN.
KM DOLPIN adalah kapal yang kami pakai ke Pulau Tidung. Kapal ini sebenarnya berkapasitas 150-200 orang penumpang. Kapal ini sengaja di Carter oleh rombongan kami. Tidak ada penumpang lain selain rombongan kami dan awak/crew kapal. Kami berangkat dari Muara Angke jam 09.30 dan tiba di Pulau Tidung jam 12.30. Cuaca sangat panas ketika kami bersandar di Dermaga Pulau Tidung. Walau begitu, seluruh anggota rombongan kami tidak menciutkan hatinya. Sempat istirahat 20 menit di kantor perhubungan Pulau Tidung dan panitia mengurus perizinan untuk kemping kami menuju Pulau Tidung keci. Di situ baru saya tahu bahwa Pulau Tidung itu ada dua pulau. Satu Tidung Besar dan satu Tidung Kecil. Pulau Tidung Besar ada penghuninya sedangkan Pulau Tidung Kecil tidak ada penghuninya. Di Pulau Tidung Kecil inilah banyak orang kemping. Di Tidung Besar ada Listrik sedangkan di Tedung Kecil tidak ada listrik. Penerangan malam menggunakan penerangan alam (Bulan dan Kunang-kunang di malam hari asieeeeekkkk.....!
Pulau Tidung Besar dan Tidung Kecil dihubungkan oleh jembatan kayu sepanjang kurang lebih 600 meter. Orang menamakanya jembatan ”CINTA”. Saya sendiri tidak sempat menanyakannnya kepada warga disana kenapa dinamakan jembatan CINTA. Biasanya di akhir pekan banyak pengunjung yang datang ke Pulau Tidung dan menikmati panorama bawah laut di selat Tidung dan jembatan CINTA serta di pulau Seribu. Pemandangan dari jembatan memang sungguh eksotis dan luar biasa. Terumbu karang yang warna-warni kelihatan jelas dari atas jembatan. Airnya jernih agak biru kehijauan membuat aku ingin cepet-cepet nyebur dan loncat ke lautttttt.......! Pemandangan yang unik bagi saya, orang melompat dari jembatan yang tinginya kira-kira 5-8 meter diatas laut dan dipakai sebagai tumpuan saat loncat ke laut. Ihhhhhhhhhh.......... ngeri juga ketusku dalam hati.....! Gak takut nyangkut di terumbu karang ya orang-orang pada nekat terjun....! Perjalanan melintasi jembatan CINTA sungguh mengasikkan dan sedikit memacu adrenalinku. Maklum sudah banyak kayu yang agak lapuk karena panasnya terik matahari dan kena air laut..... tetapi over all is nice....!!
Ada banyak pertanyaan yang muncul dibenakku ketika rombongan kami tiba di Lokasi kemping. Snorkelingnya di mana? Mancingnya dimana karena saat kami tiba di lokasi kondisi air laut lagi pada suru. Pikir punya pikir. Ternyata soal ”waktu”! Kami sampai di pulau Tidung Kecil itu sekitar jam 13.30 siang dan air laut lagi surut-surutnya. Jadi keliatan deh bintang laut di pantai , buluh babi, kepiting dan kerang kerang laut pada nempel di pasir..... pikirku apa gak kepanasan ya? Saya saja panaazzzzzzzzzzzzz...!
Yoi….. inilah salah satu pemandangan bawah laut di bagian timur pulau Tidung Kecil. Aku terpesona ketika menemukan terumbu karang yang jelas banget dari atas laut. Beberapa ikan juga keliatan mondar-mandir dengan jelasnya. Karena kondisi laut lagi pasang surut, aku mengambil keputusan untuk masuk ke laut……!! walupun tergores karang saat mancing di tengah laut, aku tetap bersemangat mancing dan masuk sampai lebih kurang 600 meter dari tepi laut. Siswa-siswi kuajak untuk semakin dan bertolak ke tempat yang lebih dalam lagi. Ada yang takut dan ada yang gak takut bahkan ada yang masuk lebih jauh lagi ke tengah laut. Maklum air laut lagi surut....!!!
Langganan:
Postingan (Atom)