By: Romald Kahardi
Badai demi badai menerjang ibu pertiwi
Indonesia tetap tegak berdiri
Tangisan anak negeri membelah nurani
Pesona bangsaku tetaplah jaya
Deraian air mata mengalir tak berujung
Indonesia tetap tegar berdiri
Itulah Indonesiaku
Indonesia raya
Tanah Air beta
Tanah Tumpah daraku
Untukmu Indonesiaku
Tetaplah berdiri
Di bawah tiang bendera
Merah Putih
Dalam gengggaman cakram Garuda
Kau Padukan semangat insan pertiwi!
Belajar merdeka untuk menulis tentang curahan hati berupa puisi, pertanyaan dan cuplikan pengalaman serta opini tentang kehidupan.
Senin, 11 Januari 2010
Selasa, 05 Januari 2010
SELAMAT JALAN GUS DUR
By : Romald Kahardi
Selamat Jalan GUS DUR! Jasamu 'kan dikenang sepanjang perjalanan bangsa ini! Kau memang "The Hero" bagi demokrasi dan pembaharuan kenegaraan di Indonesia!
Selamat Jalan GUS DUR! Jasamu 'kan dikenang sepanjang perjalanan bangsa ini! Kau memang "The Hero" bagi demokrasi dan pembaharuan kenegaraan di Indonesia!
Rabu, 30 Desember 2009
JAKARTA 31 DESEMBER 2009
By: Romald Kahardi
wouwowowowowowou....... hari ini adalah hari terakhir ditahun 2009. Selamat tinggal tahun 2009 dan selamat datang tahun 2010. Terima kasih untuk semua pengalaman, kebersamaan, kekecewaan, persaudaraan dan semua berkat Tuhan di tahun 2009.
Kini aku mau menapaki hari-hari baru di tahun 2010. Aku berdoa dan berharap, Tahun 2010 menjadi tahun penuh berkat bagiku dan bagi keluarga baruku. Yakin akan berkat Tuhan itu, aku yakin dan percaya, Sukses selalu bersama kami. AMIN!
Doaku, " Tuhan jadikan Tahun 2010 menjadi tahun berkat Bagi kami"
wouwowowowowowou....... hari ini adalah hari terakhir ditahun 2009. Selamat tinggal tahun 2009 dan selamat datang tahun 2010. Terima kasih untuk semua pengalaman, kebersamaan, kekecewaan, persaudaraan dan semua berkat Tuhan di tahun 2009.
Kini aku mau menapaki hari-hari baru di tahun 2010. Aku berdoa dan berharap, Tahun 2010 menjadi tahun penuh berkat bagiku dan bagi keluarga baruku. Yakin akan berkat Tuhan itu, aku yakin dan percaya, Sukses selalu bersama kami. AMIN!
Doaku, " Tuhan jadikan Tahun 2010 menjadi tahun berkat Bagi kami"
Minggu, 27 Desember 2009
NATAL DAN PESAN PERDAMAIN
By: Romald Kahardi
Apa yang unik dari perayaan Natal?
Natal adalah sebuah perayaan hari besar keagamaan kristiani yang selalu dirayakan pada tanggal 25 Desember setiap tahun. Walaupun tanggal 25 Desember ditetapkan sebagai hari raya Natal, namun Perayaan Natal itu sudah mulai menggelora dan dirayakan sejak bulan Desember. Ya..., bisa dibilang, Bualn Desember adalah Bulan Natal.......Natal .... dan Natal.
Apa yang unik dari perayaan Natal?
Natal kini sudah menjadi Perayaan seluruh umat manusia, tidak terkecuali, apapun agama dan dari suku bangsa manapun dia berasal....... Natal adalahsimbol perdamaian... Natal membawa pesan perdamaian bagi seluruh umat manusia...... Natal, Damai bagi semesta...... Natal, Solidaritas Tuhan untuk Umat manusia...... Natal, Sukacita bagi yang miskin dan papa........ Natal, Kegembiraan bagi yang berduka.....
Natal, Harapan bagi semua orang....... Natal, Pengiburan bagi yang berduka........ Natal , Damai bagi semesta..... So, Ucapan "Selamat Natal" bukan sekedarucapan biasa; akan tetapi, "Selamat Natal" adalah Selamat yang memberi harapan bagi semua orang.... yang mendengarnya, yang menerimanya dan bagi yang memberikan ucapan dan bagi siapa pun Selamat Natal itu dialamatkan.....
Natal, Damai bagi semesta....... Semua telinga akan mendengardan semuamata akan menyaksikan kemeriahan kedip dan kerlapan lalpu-lampu natal; tanda Damai disemarakkan bagi seluruh semesta...... AMIN
Senin, 14 Desember 2009
Solidaritas : Koin Untuk keadilan "PRITA"
By: Romald Kahardi
Sungguh luar biasa tanggapan masyarakat Indonesia terhadap kasus yang menimpa seorang ibu rumah tangga yang bernama Prita Muliasari. Solidaritas ini tergolong unik dan saya kira untuk pertama kalinya dalam sejarah bangsa Indonesia dan bahkan dunia. Sebuah gerakan moral mendukung tegaknya keadilan di bumi pertiwi. Sebuah aksi solidaritas tanpa kekerasan aksi "wei wu wei" Kalau boleh dibilang sungguh sungguh dan sungguh luar biasa. Kalau selama ini yang dikarugkan ituadalah beras, tapi bedfas dengan yang kita saksikan kini di hampir di seluruh pepmberitaan media lokal.... beberapa pekan terakhir ini..... Koin... koin dikarungkan..... banyak buaget.....
Dari mana koin- koin itu berasal?
Tak pelak, dalam sekejap.... koin...koin... itu terkumpul dari seluruh penjuru negeri.....! Jumlahnya masih di hitung dalam beberapa hari ke depan..... Ada bentuk solidaritas baru lagi,.... relawan penghitung koin.... Koin ini berasal dari masyarakat miskin kota, desa, ibu rumah tangga, pemulung, tuang beak dan dari segenap elemen masyarakat yang mempumyai kepedulian dan menaruh simpati pada rasa keadilan.......
Koin-koin itu menjadi bukti bahwa masyarakat sudah lelah dengan ulah para penegak hukum dan teks hukum yang diterjemahkan secara......"lain" oleh yang memepunyai kuasa untuk itu......
Kalu koin itu bisa berbicara............ apa kira-kira yang menjadi kata pertama yang keluar dari koin-koin itu................?????????????// Lanjutinnnnnnnnnnnnn......!!!
Selasa, 03 November 2009
Kutulis untukmu kesatria bangsa
By: Romald Kahardi
Kutulis untukmu
Wahai kesatria bangsa
pengaman masyarakat
besarkan hatimu
pantangkan kilafmu
bangun kekuatanmu
'tuk buktikan kebenaran
Kutulis untukmu
bagimu kusuma bangsa
mekarkan senyummu
bangkitkan kesadaran
'tuk bela kebenaran
hari masih pagi
tak ada yang terlambat
Badi jalanan menghadang
parlemen jalanan berkaca
berteriak gelisah
Kutulis untukmu
dipundakmu
kugantungkan harapan
bahwa
HUkum adalah jalanya
di sana kebenaran berbicara
Selamat bertugas kesatriaku
kesatria pertiwi
Kutulis untukmu
Wahai kesatria bangsa
pengaman masyarakat
besarkan hatimu
pantangkan kilafmu
bangun kekuatanmu
'tuk buktikan kebenaran
Kutulis untukmu
bagimu kusuma bangsa
mekarkan senyummu
bangkitkan kesadaran
'tuk bela kebenaran
hari masih pagi
tak ada yang terlambat
Badi jalanan menghadang
parlemen jalanan berkaca
berteriak gelisah
Kutulis untukmu
dipundakmu
kugantungkan harapan
bahwa
HUkum adalah jalanya
di sana kebenaran berbicara
Selamat bertugas kesatriaku
kesatria pertiwi
Senin, 02 November 2009
Language learning is like falling in love
By: Romald Kahardi
Language learning is like falling in love. In fact you have to be in love to learn a language well. I mean in love with the language. You have to have a love affair with the language. You do not have to marry the language. You can have an affair and then move on to another language after a period of time. But while you are learning the language you have to be in love with it. And you will learn faster if you are faithful to the language while you are studying it.
Just as when you are in love, you want to and need to spend as much time as possible with the object of your love. You want to hear its voice and read its thoughts. You want to learn more about it, the many words and phrases that it uses to express itself. You think of the language wherever you are. You start to observe the object of your love closely. You notice all the little things it does, you become familiar with its peculiar behaviour patterns. You breathe it. You hear its voice. You feel it. You get to know it better and better, naturally.
Just as in a love affair, there are things about the object of your love that you do not like. You ignore these. You only think about the things that you love. You do not question the object of your love. You just accept it. You do not ask why. You do not ask why it behaves a certain way. You do not seek to understand the secrets to its structure. You just want to be with it, and even to imitate it, the highest form of appreciation.
Loving a language is a one-sided love affair. You love the language. It does not love you back. But the good thing is that it is not jealous of you, of your other previous love affairs. It really does not care if you carry on another love affair at the same time. But, as with people, doing so can create problems…..The language does not criticize you. You can use it however you want, as long as you enjoy yourself.
You are not jealous of other people who love the language you love. In fact you like to meet people who love the language you love. It is a lot less bothersome to love a language than to love a person, Because the love of the language is its own reward. You do not care what the language thinks of you. You are enjoying your affair with the language and do not expect anything in return. As long as you have that relationship, you will learn and improve in the language.
If you just use a language without loving it, you will not improve. If the goal is only to get a better job, or to pass a test, you will not improve. People are the same way. You cannot have a love affair with someone just to get a better job, although………. This has been my approach. So when I learn a language I spend most of my initial time just listening and reading and building up my words and phrases. I just want to get to know the language, enjoy its personality and get used to it. I do not want anyone to question me, or explain my love to me. I do not want to speak in the language before I have really gotten to know the language, because I know that I will not do justice to my love. I only speak in the language when I want to, when I am ready
Langganan:
Postingan (Atom)