Rabu, 30 September 2009

"Lagi-lagi dan lagi" Bencana derita dan tangisan Pertiwi

By: Romald Kahardi

Kemarin sore aku dengar berita
menyaksikan kabar dari layar Tv
pagi ini aku baca di Koran
tentang sebuah tragedi
bencana mengguncang Bumi andalas.

Sebagian besar wilayah ini diguncang gempa bumi yang dasyat dan meluluhlantakan tanah, bangunan dan perumahan warga di sana.
Ada isak dan tangis
ada teriakan histeris
ada yang lari tunggang-langgang
berlari dan berlari
sambil menggendong bayi
dan menjunjung kardus.............
entah kemana dan tujuannya kemana???????????
Tak tahu,
yang penting berlari
lari menyelamatkan diri..............
Ada yang berdesak-desakan
berebutan dan saling mendahului dijalanan.
tak hayal ada yang terlindas
tertindih satu sama lain.

Dipojok sana ada seonggok bangkahan
reruntuhan bangunan
yang terluluhlantah akibat amukan alam.

Di sisi kiri dan kanan ada wajah bercampur darah.
Di depan sana ada manusia bersimbah darah
uhhhhhhhhhhhhhh....

Kemana lagi kaki berpijak
kemana lagi mata harus terpanah
semua serba galak

Tak sanggup
tak sanggupku menatap
jangankan ke arah depan
ke kiri dan kanan
apa lagi menoleh ke belakang aku tak sanggup
karena mereka dikejar kepanikan yang membuncah.

Tuhan Aku Tak tega menyaksikan penderitaan mereka
beri mereka jamahan dan sentuhan
sentuhan yang menyapa nurani
agar mereka bisa tersenyum
membangun kembali harapan
berjuang melanjutkan hidup
Kepada-Mu kuserahkan penderitaan dan hidup mereka, AMIN>

Tuhan ketuklah hati setiap insan pertiwi dan sapalah jiwa segenap penduduk semesta agar mereka bahu-membahu membantu dan menyalurkan "KASIHMU" bagi saudara-saudaraku di bumi Andalas sana. AMIN!

Rabu, 09 September 2009

CICAK CICAK

By: Romald Kahrdi

Pagi datang menjemput
Dentuman alarm handphoneku berdecak bersahutan
Seorang saudara menyapa
dalam alunan suara semesta
cik-cak-cik-cak
Selamat pagi kawan
Hari sudah pagi
Bangkit dan mulailah harimu dengan doa
Persembahkan hidupmu untuk semesta

Kubuka mata
Menatap cakrawala kamar
Kudapat seorang sahabat menyapa
dalam lagu alam semesta
cik-cak-cik-cak
Selamat pagi kawan
Hari sudah pagi
Bangkit dan mulailah harimu dengan doa
Gunakan hidupmu untuk kebaikan semesta!

SEGELAS KOPI BERSAMA BAPAK LISTYO

By: Romald Kahardi
Pagi ini, aku bercanda dan bertatap muka sejenak dengan Bapak Listyo, guru bidang studi Matematika di SMA Charitas. Bapak Listyo adalah salah satu rekan kerjaku di SMA Charitas yang cukup senior. Ada banyak hal yang kami perbincangkan dalam ngopi bareng pagi ini. Diantara sekian banyak hal yang diperbincangkan adalah soal pekerjaan, yaitu mengajar.

Mengajar Matematika bagi Bapak Listyo adalah hobby, bukan hanya sekedar tugas. Walaupun hobby ia sanagt mencintai dan melaksanakannya dengan serius. Karenanya ia sangat mencintai pekerjaannya. Tidak heran walau jam mengajarnya kini melebihi ambang batas yakni 41 jam; karena salah satu rekan yang mengasuh pelajaran matematika di SMA Charitas berhalangan karena cuti, ia pun rela menerima tugas ini dengan ikhlas hati.

Baginya, matematika adalah dapur hidup bagi keluarganya. Istrinya juga adalah seorang guru matematika. Dari Matematika dia bisa mencukupi kehidupan keluarganya. Apa yang membuat bapak dua anak ini sangat mencintai pekerjaannya? Mungkin ada yang bilang mengajar itu beban, tapi guru yang satu ini, melihat mengajar sebagai hoby yang mengasikkan. Selama berkiprah sebagai guru, Bapak Listyo telah mengabdikan sebagian hidupnya untuk kemajuan pendidikan di Jakarta. Walaupun ia seorang guru di Charitas, namun pengabdiannya tidak hanya terbatas di SMA Charitas tempat ia mengajar tapi ilmunya dipakai oleh banyak anak sekolah yang meminta prifat matematika dengan dia. Baginya, Pekerjaan dan kepercayaan tentang tugas dan tanggunjawab itu harus dilaksanakan dan dikerjakan dengan serius, sehingga hasilnya tidak mengecewakan kita. Dan jangan lupa, pengalaman selalu menjadi pemacu dalam meraih sesuatu impian. Kita harus belajar dari pengalaman dan pandai membaca dan memanfaatkan peluang dalam mengejar impian dan cita-cita.

Wah...... obrolan singkat ditemani secangkir kopi kapal api pagi ini ternyata memperkaya khasana pengetahuan dan membangkitkan semangat dalam mengejar impian yang menjadi dambaanku (kita). Terima kasih Bapak Listyo. Persaudaraan tidak memandang usia dan asal yang penting kita memaknai persahabatan dengan sesuatu yang membangun. Saya harus belajar banayak dari pengalaman bapak Listyo. Ketegasan dan kedisiplinan hidupnya berbuah keberhasilan. Selamat sukses Pak dan terimakasih untuk ngopi barengnya.

Jumat, 04 September 2009

GAMELAN MASUK GEREJA

WouUUUUU......... ning, nang, ning, nung,..... riuh lirih gamelan berkumandang membahana di Gereja St. Stefanus Cilandak, Minggu, 30 Agustus 2009. Alunan suara gamelan itu berdenting gemerincing indah nan syahduh hasil racikan dan binaan Bapak Hartono dan Ibu hartono dengan pelatih Vokal bang Romald, Sr. Emi , FCh dan Ibu Clara Ninung dari SMA Charitas Jakarta. Betapa tidak, Ruang Gereja pagi itu lain daripada biasanya; dimana musik gamelan menjadi pengiring lagu-lagu perayaan misa. Hari itu, di pagi yang cerah, kelompok Paduan Suara SMA Charitas mendapat kesempatan untuk menyanyi di Gereja dengan iringan musik tradisional Jawa, musik Gamelan bersama gending jawa.

Hehehehehe... siapa sih penabuh gamelannya? Siapa lagi kalau siswa-siswi SMA Charitas Jakarta....... Hebat and top buanget deh..... Gendingnya gending Jawa, misanya gaya Jawa, inkulturasi gitoeloh..... Mengiringi perayaan Ekaristi Di gereja dengan alat musik Organ dan Keyboard itu biasa.... karena organ adalah khas pengiring musik gereja di lingkungan Gereja Katolik; apalagi di ibu kota Jakarta; Namun mengiringi lagu gereja dengan musik tradisional apalagi dengan musik gamelan adalah sesuatu yang istimewa, langka dan luar biasa; apalagi para sinden dan penabuh gamelanya adalah orang muda, pelajar SMA yang kerap kali mempunyai image di masyarakat yang 'demen' banget dengan musik POP!!!!???? karena itu salut dan profisiat buat para siswa SMA Charitas jakarta yang mempunyai kepedulian dengan budaya nasional indonesia.
Musik gamelan merupakan ikon musik tradisional Jawa dan sudah mendunia. Kalau orang luar berbondong-bondong datang ke Indonesia untuk belajar gamelan dan membawa musik gamelan ini ke negaranya serta mempromosikan ke negaranya; mengapa kita sebagai pemilik Musik Unik ini kurang menaruh minat padanya........... (pertanyaan iseng nie...) Pertanyaan ini tidak berlaku untuk SMA Charitas. Mengapa? Di SMA Charitas Jakarta, sekolah yang bernaung dibawa Yayasan Pendidikan Charitas, milik Kogregasi FCh. (Suster-suster Charitas) Musik Gamelan dimasukan dalam kurikulum sekolah dan dimasukan dalam pelajaran sekolah. Yah... jadilah Gamelan itu diwariskan ke generasi muda .............. ajip....... dan TOp abis.............!!!
Jadi salut buat kelompok Paduan Suara SMA Charitas dan para pemain/ penabuh gamelan yang telah memberikan warna baru dalam lingkup perayaan dan memasuki ruang relung hati umat Geraja Katolik St. Stefanus Cilandak, Jakarta. Alunan gending membuka rongga jiwa warga gereja untuk semakin dekat dengan sang Penciptanya............. in omnibus Charitas dan Ngumandang Laras ingukoro Sekolah Charitas miwiti kiprahnyo, pranyoto kang dadi panjongko, Memetri sing budoyo, in omnibus charitas dasaring ngapdi, yo konco, yo konco promitro, muliagno kang mo kwoso......!!! (Dialek jawanya agak nyerempet......... abis yang nulis dan nyanyi ini bukan wong jowo tapi wong Flores.... sory ya....????)